UKM-Pers IAIN Kendari Nobar dan Diskusi Film Dokumenter Pelarian Wiji Thukul
Reporter : Al-Izar
PersKampusBiru.com – Unit Kegiatan Mahasiswa Pers (UKM-Pers) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari gelar Nonton Bareng (Nobar) dan Diskusi film dokumenter.
Kegiatan itu dilaksanakan di Taman Literasi UKM-Pers IAIN Kendari, Sabtu malam (27/3/2021).
Anggota UKM-Pers IAIN Kendari, Aksan menyampaikan, bahwa film yang diputar berjudul Istirahatlah Kata Kata.
“Film tersebut adalah karya sutradara Yosep Anggi Neon bergenre dokumenter tentang perjalanan pelarian Wiji Thukul,” kata Aksan.
Aksan menjelaskan, tujuan pemutaran film ini adalah agar para generasi muda terkhusus Anggota UKM-Pers tak lupa akan sejarah dan dapat merasakan perjuangan Wiji Thukul.
“Wiji Thukul kan seorang aktivis yang hingga sejak Mei 1998, hilang tak ada kabar. Dan hingga sekarang ini, kasus Thukul belum terungkap,” jelasnya.
Kegiatan yang berlangsung sekira tiga jam itu menghadirkan dua pemantik atau narasumber sekaligus, yakni Dedi Hardianto dan Jabal Nur.
Dedi Hardianto mengaku, sangat berterima kasih karena di era modern, anak anak muda masih termotivasi untuk kemudian mengingat kembali sejarah senior aktivis zaman orde baru yang saat itu melakukan perlawanan terhadap kebijakan yang dilahirkan oleh Pemerintah.
“Kisah Wiji Thukul di film ini bisa menjadi jendela masuk untuk kita melihat apa yang terjadi di Indonesia tahun 1998. Ia (Thukul) adalah aktivis,” kata Dedi Hardianto membuka diskusi film.
Sementara itu, Jabal Nur sebagai orang yang lahir di masa masa perlawanan Wiji Thukul melalui sastra atau puisi menilai bahwa, film Istrahatlah Kata Kata yang menceritakan tentang perjalanan Wiji Thukul adalah tentang kehilangan, tentang menjaga orang yang dicintai, dan tentang kesepian saat berada jauh dari orang-orang.
“Dalam konteks yang lebih luas ini cara kita mengenal sejarah. Kemerdekaan dan demokrasi tidak akan datang tiba-tiba ia penuh pengorbanan dan penuh kehilangan,” katanya.
Dihubungi terpisah, Ketua Umum UKM-Pers IAIN Kendari, Fitra Waliadin Nur mengharapkan kegiatan ini dapat membangun jiwa kritis dan semangat literasi anggota.
“Semoga daya kritis teman-teman anggota (UKM-Pers) bisa terbentuk dan bersemangat untuk membumikan literasi,” ucapnya.
Sebelumnya