8 Cara Bertanya Yang Baik Kepada Dosen Lewat Ponsel
(Ilustrasi hanphone. Foto. Repro google.com) Reporter: Rizal Saputra
Editor: Al-Izar
|
KENDARI, perskampusbiru.com – Pernah mengalami ditolak bertemu untuk bimbingan oleh dosen? Atau malah dimarahi saat Anda menanyakan sesuatu mengenai materi kuliah?
Beberapa mahasiswa pernah mengalami hal demikian, apa lagi di masa pandemi seperti sekarang ini. Memang tidak mengenakkan. Tapi jangan terburu-buru menuding sang dosen arogan, mungkin ada yang kurang tepat dalam cara Anda mengkomunikasikan sesuatu.
Dilansir dari zonamahasiswa.com, berikut 8 cara berkomunikasi dengan dosen lewat ponsel.
1. Kenali Dosen
Kalau Anda dapat berkenalan langsung, dalam arti dosen mengenali Anda, maka hal ini akan sangat baik. Kalaupun tidak, minimal Anda yang mengetahui dosen tersebut. Ketahui namanya, mata kuliah apa saja yang diampunya, hingga jadwal mengajarnya.
Manfaat mengenali dosen ini adalah Anda akan mampu menyesuaikan kondisi sebelum meminta waktu bertanya kepada dosen. Dengan mengetahui jadwal mengajarnya, Anda dapat memperkirakan waktu yang tepat untuk menghadap.
Mengenali kebiasaan atau karakter dosen ini sangat penting. Ada beberapa dosen yang tidak suka diajak bicara saat sedang berjalan, harus setelah Ia duduk di kursinya.
Atau ada dosen yang tidak mau diganggu saat waktu istirahat siang. Pelajari kebiasaan dosen-dosen Anda, cari tahu informasinya dari teman atau kakak Angkatan Anda.
Untuk nama, jangan salah, beberapa mahasiswa hanya mengenal dosennya sesuai mata kuliah yang diajarnya. “’Dosen Fisika Dasar” atau “Dosen yang ngajar Akuntansi’. Sungguh tidak enak terdengarnya bukan?
Khusus apabila Anda ingin bertanya melalui aplikasi chat seperti whatsapp atau email, penggunaan nama ini akan sangat baik sekali karena menunjukkan penghormatan kepada dosen. Lihat dua contoh percakapan melalui teks berikut ini :
“Selamat siang pak, apa saya bisa minta waktu bapak untuk diskusi?’’
“Selamat siang Pak Budi, apa saya bisa minta waktu bapak untuk diskusi?
Bagaimana menurut Anda? Kalimat kedua terasa lebih enak bukan?
2. Pilih Waktu dan Tempat yang Tepat
Waktu dan tempat bertanya yang salah kadang dapat membuat komunikasi tidak berjalan dengan baik. Saat ingin bertanya secara langsung, selalu usahakan dilakukan saat dosen Anda terlihat senggang. Itulah gunanya Anda mengetahui jadwal dosen Anda seperti pada penjelasan poin sebelumnya di atas.
Ruang dosen merupakan tempat yang paling tepat. Saat berada di kantin mungkin kurang begitu ideal. Kemungkinan dosen Anda ingin rehat sejenak di tempat tersebut.
Saat ingin bertanya melalui pesan di hape, usahakan mengirimkan pesan tidak larut malam atau terlalu dini di pagi hari. Sesuaikan dengan waktu aktivitas belajar mengajar kampus Anda.
3. Beri Salam Terlebih Dahulu
Memberi salam terkesan simple, padahal dampaknya besar. Meskipun sering kita tidak mendapatkan balasan atas salam, namun tetap Anda sebaiknya selalu memberikan salam di awal percakapan.
Salam awal diberikan baik saat berbicara langsung ataupun mengirim pesan kepada dosen Anda. Ucapan salam cuaca seperti ‘’Selamat siang”’, “’Selamat pagi”’, atau dapat juga menggunakan “’Assalamualaikum”’ kepada dosen yang beragama Islam.
4. Perkenalkan Diri
Mengenalkan diri adalah hal yang sangat penting, terutama apabila Anda dan dosen tidak saling mengenal satu sama lain. Bahkan apabila Anda bertanya pada dosen saat di berada di dalam ruang kuliah, mengenalkan diri akan membuat Anda dikenal oleh dosen Anda.
Terlebih saat Anda bertanya dengan mengirim pesan melalui HP. Mungkin dosen mengenal Anda tapi tidak menyimpan nomor sehingga nama Anda tidak muncul dalam pesan.
Mengenalkan diri melalui pesan di HP harus sedikit lebih lengkap dibanding saat berkomunikasi verbal. Sebutkan nama, jurusan dan Angkatan Anda serta mata kuliah dosen yang diikuti.
5. Sampaikan Maksud dan Tujuan
Setelah menyampaikan salam dan mengenalkan diri, langkah berikutnya dalam cara bertanya yang baik kepada dosen adalah menyampaikan apa maksud dan tujuan Anda.
Sebagai gambaran mari kita lihat contoh berikut :
Anda : “Pak Budi, bapak ada waktu hari ini?”
Dosen : “Ini siapa ya?”
Anda : “Saya Roni pak”
Dosen : “Ada apa ya Mas?”
Anda : “Saya mau bimbingan pak”
Dosen : “Bimbingan apa ya? Anda jurusan apa?”…dan seterusnya.
Sekarang mari kita lihat perbandingannya dengan dialog berikut :
Anda : “Selamat pagi pak Budi, saya Roni Akuntansi 2017, mahasiswa Bapak di mata kuliah Statistika Bisnis. Saya ingin diskusi sebentar dengan bapak untuk skripsi saya. Apakah bapak ada waktu hari ini?”
Dosen : “Bisa Mas Roni, jam 4 sore di ruangan saya ya”
Menyampaikan maksud dan tujuan menjadi sangat penting. Selain tidak membuat bingung lawan bicara Anda, juga untuk membuat komunikasi menjadi lebih efektif dan efisien.
6. Gunakan Kata dan Bahasa yang Baku dan Sopan
Meski dosen dan Anda sudah saling mengenal, jangan terjebak pada penggunaan bahasa yang tidak formal. Ada waktunya Anda bisa bersikap sedikit santai dan informal dengan dosen Anda. Mungkin saat sedang diskusi di luar waktu kuliah di area luar kampus Anda.
Namun tetap selalu jaga kata-kata dan bahasa Anda. Karena kita tidak tahu suasana hati sang dosen saat itu. Apakah Ia sedang mood untuk sedikit bersantai atau mungkin sedang sangat sibuk dan banyak yang dipikirkannya. Kesalahan bahasa dan kata akan membuat terjadi konflik dalam komunikasi Anda.
Terlebih saat bertanya melalui pesan di HP, sangat sering interprestasi penerima pesan akan berbeda dengan apa yang Anda kirim. Tanpa adanya intonasi suara, penggunaan tanda baca yang tidak tepat akan membuat makna berbeda. Lebih baik kirim pesan dengan bahasa baku yang formal.
Contohnya adalah menghindari penulisan kata-kata yang disingkat karena terkadang malah membuat sulit memahami bagi yang menerimanya. Sekali lagi, usahakan menulis kata dengan lengkap.
7. Jangan Terkesan Memaksa
Cara berikutnya dalam cara bertanya yang baik kepada dosen adalah Anda menyesuaikan kepada dosen Anda dan bukan sebaliknya. Mungkin saja Anda sedang memerlukan jawaban yang cepat dari dosen Anda. Namun jangan pernah kalimat Anda menjadi terkesan mendesak dosen Anda.
Mari kita lihat contoh berikut :
“Maaf Pak Budi. Bab Pendahuluan skripsi apa sudah selesai direview? Bisa hari ini tidak pak saya ambil? Saya mau kasih ke Pak Hasan untuk dilihat”.
Bandingkan dengan kalimat berikut :
“Maaf Pak Budi. Kira-kira kapan bab pendahuluan skripsi saya dapat saya ambil pak? Rencananya akan saya teruskan ke Pak Hasan untuk dilihat kembali. Mohon infonya pak, terima kasih sebelumnya”.
Sangat terlihat perbedaan kedua kalimat di atas bukan? Teliti dan jeli dalam memilih kata-kata Anda.
8. Akhiri dengan Ucapan Terima Kasih
Selalu ucapkan terima kasih di akhir percakapan Anda. Susunan kata yang baik adalah ucapkan terima kasih, sebut nama dosen dan sebutkan atas apa Anda mengucapkan rasa terima kasih tersebut.
Tidak usah panjang. Cukup singkat namun padat seperti contoh berikut :
“Terima kasih Pak Budi atas waktu bimbingannya”
“Terima kasih Pak Budi sudah menyempatkan waktunya untuk diskusi”
Simpel bukan? Namun bermakna sangat dalam dan sering dilupakan oleh mahasiswa.
Sebelumnya
Usai di Rapid Tes Antigen, 356 Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Di Berangkatkan
Selanjutnya