Objektif.id
Beranda BERITA Civitas HMPS IQT Gelar Seminar Nasional, Upaya Membangun Toleransi Dalam Beragama

HMPS IQT Gelar Seminar Nasional, Upaya Membangun Toleransi Dalam Beragama

Suasana seminar Nasional di Aula Mini Perpustakaan IAIN Kendari, Foto: Rizal Saputra/Objektif.id

Reporter : Andika

Editor :  Slamet Fadilah

Objektif.id, Kendari– Upaya membangun toleransi dalam beragama, Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Ilmu Al-Quran dan Tafsir (IQT) Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, menggelar seminar nasional dengan tema “Tafsir Moderasi Dalam Berbagai Perspektif” pada, Jumat (19/11/2021).

Dari pantauan wartawan Objektif.id di lokasi, kegiatan dilaksanakan di Aula Mini Perpustakaan IAIN Kendari pada pukul 13.00-16.00 WITA. Narasumber yang mengisi kegiatan tersebut terdiri dari Dr. Ahmad Zain Samoto, MA, M.Pd, Dr. H. Lukman Arake, Lc., MA, Dr. H Abdul Muiz., M.Th.I. dan moderator oleh Dr. H. Danial, Lc., M. Th.I.

Ketua HMPS IQT, Abdul Rahman mengatakan, setiap individu pasti punya pandangan yang berbeda tentang moderasi terkhusus dalam ilmu Al-Quran.

“Kalau kita berbicara persoalan moderasi, saya rasa setiap individu memiliki definisi berbeda  tentang moderasi itu sendiri apa lagi dalam hal ilmu agama,” kata Abdul saat diwawancarai Jumat (19/11/2021).

Menurut Abdul Rahman, dengan didatangkan beberapa narasumber, tentunya akan mempermudah memahami moderasi itu sendiri.

“Dengan didatangkan para pakar-pakar, baik itu masalah hukum, masalah kaidah dan lainnya. Di situ telah dijelaskan bagaimana itu moderasi apabila dilihat dari sudut pandang ter khusus Ilmu Al-Quran dan Tafsir,” ungkapnya.

Seharusnya, dalam mempelajari ilmu yang berhubungan dengan ilmu Agama, penafsiran-penafsiran ayat-ayat Al-Quran itu harus memiliki pembimbing.

“Jika ingin mempelajari ilmu-ilmu yang berbaur dengan masalah penafsiran atau pun yang berbaur dengan hukum atau kaidah itu harus ada yang membimbing, harus ada yang mengarahkan kita,” tegasnya.

Untuk menghindari hal-hal yang berbahaya yang tidak diinginkan dalam penafsiran ilmu agama, Abdul Rahman menegaskan.

“Jangan hanya karena kita membaca sebuah artikel atau buku lantas kita langsung bisa menyimpulkan atau menafsirkan hal itu, padahal secara tidak langsung apa yang kita simpul kan itu belum tentu benar apalagi dalam hal ilmu agama,” tegasnya.

Sementara itu, salah satu peserta Ainun Al Addawiyah, mengatakan seminar nasional dengan tema “Tafsir Moderasi Dalam Berbagai Perspektif” ini bagus di konsumsi oleh mahasiswa.

”Seminar ini sangat bagus terutama di kalangan mahasiswa/i ilmu Al-Qur’an dan Tafsir karena seminar ini masih berkesinambungan dengan beberapa pelajaran kami dan wawasan kami, karena kami bergerak di Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir di mana penafsiran-penafsiran atau hadis-hadis itu hidup beri ringan.” Ungkapnya.

 

 

admin

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *