Daftar isi:
[Sembunyikan]
[Tampilkan]
Reporter : Rizal Saputra
Editor : Elfirawati
Objektif.id Kendari – Upaya mengingat kembali perjuangan para pahlawan, Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari gelar Aksi Deklarasi dengan tema “Selebrasi Mahasiswa Terhadap Hari Pahlawan, Rabu (10/11/2021).
Aksi tersebut berlansung pada pukul 08.00 – 10.00 Wita di pelataran gedung terpadu IAIN Kendari dan diikuti oleh ratusan mahasiswa(i) IAIN Kendari.
Ketua DEMA I, Buyung M. Rantau mengatakan, hari Pahlawan merupakan hari yang cukup penting dalam sejarah Indonesia.
”Menurut kami hari Pahlawan itu adalah hari terpenting,” kata Buyung. Rabu, (10/11/2021).
Menurutnya, dengan adanya aksi deklarasi kali ini bisa menghidupkan kembali semangat-semangat perjuangan yang telah redup.
“Merefleksi kembali, menghidupkan kembali gairah-gairah kepahlawanan, karna sejatinya kita sebagai kaum pemuda tentu kita punya semangat pahlawan dalam diri kita. Karna selama ini kita disibukan aktifitas perkuliahan,” tuturnya.
Ia berharap kedepannya, melalui aksi deklarasi ini bisa lahir pahlawan-pahlawan penerus bangsa.
“Saya berharap kedepannya ada orang-orang yang seperti itu lagi dan saya yakin mereka akan terus berlipat ganda,” harap Buyung.
Harpan Fajar salah-satu mahasiswa IAIN Kendari, mengapresiasi apa yang dilakukan DEMA Institut hari ini. Menurutnya, aksi deklarasi hari ini bentuk perhatian terhada problematika yang dihadapai bangsa hari ini.
“Apa yang kemudian dilakukan Dewan Eksekutif Mahasiswa hari ini adalah bentuk perhatian mereka bahwa mereka sadar bagaimana problem-problem kebangsaan kita hari ini terutama pada pada generasi bangsa kita hari ini,” tutur Harpan.
Menurut Harpan, di era globalisasi sekarang ini kita perlu untuk mengingat jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan bangsa ini.
“Karena ini juga sebagai pengingat untuk teman-teman yang mungkin di dalam keadaan teknologi yang semakin memadai, tapi kita juga mengingat bahwa perlu untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan kita,” ungkap Harpan.
Lanjutnya, ia mengatakan, bahwa seharusnya dalam momentum seperti ini adalah langkah awal menuju Indonesia yang lebih maju.
“Tetapi dalam momentum 10 november seharusnya kita menciptakan ulang indonesia yang lebih progresif,” tutupnya.