Lelahku Karena Lelapmu
Menabur canda dan tawa meskipun hariku resah gelisah, kau sungguh tak pernah tau arti ini semua, seakan perjalanan kisah semalam dalam kegelapan melahirkan kebencian untuk kita.
Aku tak bisa menjadi munafik di hadapmu sebab seuntai jiwa masih mereguk indah ikatan kasih sayang mu, mungkin bagimu tak berarti apa-apa, tapi bagiku semua telah terperangkap dalam atma. Tatkala suka duka memaksa ku kembali menuturkan air mata dalam kecewa.
Semestinya aku tak pernah menemui mu, sebab aku tak dapat menuai dekapanmu, tapi seakan semuanya telah nyata dalam hari-hari redah ku, yang tadi merangkai nada-nada kehidupan bersama hal menyakitkan di perpisahan kita berdua. Sekarang hanya kisah cerita belaka yang tak dapat bermakna apa-apa.
Hai cantik, ku lahirkan satu kisah untuk mengenang peristiwa indah kita bersama, meski tak dapat ku ulang tapi setidaknya kau masih tersimpan rapi dalam memyemai hidup ku ini.
Lelap tidur mu membuat ku meneteskan air mata bahagia, sementara lelah ku untuk mu hanya demi kau yang selalu memberikan kehangatan dalam jiwa.
Ku harap kau dan aku akan terus menjadi kita untuk selamanya, tak peduli seberapa keras benturan ini, setidaknya aku masih melewati masa itu bersamamu. Sebab kaulah alasan ku memanjatkan doa, dan biarkan doa dan takdir itu yang akan terus bertengkar hebat di langit tak lain hanya untuk menyatukan kita menjadi yang pertama dan terakhir kalinya.
Akan terus ada cerita pertemuan dan perpisahan, begitulah adanya namun aku tak risau dengan masalah itu sebab yang aku tau bersamamu hidup ku ini jauh lebih berarti.
Al Mudassir, Kendari 19 april 2022.