Objektif.id
Beranda INTERPRETASI Opini Senioritas dan Kebebasan Berekspresi

Senioritas dan Kebebasan Berekspresi

Ilustrasi

Dunia kampus adalah dunia yang tidak hanya diperhadapkan dengan gedung-gedung mewah dan tinggi, tenaga pendidik yang berkompeten di bidangnya dan berbagai aksi demonstrasi yang turut meramaikan kampusnya, diluar dari itu kampus adalah ruang imajinasi, ekspresi diri dan tempat melatih diri karena nantinya mahasiswa diperhadapkan dengan wacana-wacana sosial untuk dipertanggung jawabkan ke masyarakat kelak.

Senior, banyak berpandangan Senior adalah orang yang mendahului kita, orang yang merasakan manis pahitnya dunia kampus, dan lazimnya senior dengan penokohanya dikenal memiliki tingkat keilmuan yang lebih tinggi.

Bak reinkarnasi Majelis Ulama Indonesia setiap perkataan senior adalah fatwa yang harus dijalankan dan diikuti, momen Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek) kita melihat realitas senior menampakan wajah garang dari selongsong peluru eksistensi dan ketampanan yang dipertontonkan dihadapan kami para mahasiswa baru melalui pendekatan pendekatan yang humanis ekstrimis, mereka dengan gamblang mengatakan bahwa senior tidak pernah salah.

Dalam proses masuk Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) masih saja mencampuri keputusan junior dengan mengikuti standarisasi Kelayakanya, belum lagi wacana wacana sosial yang bermanfaat untuk dirinya sendiri dibangun melibatkan juniornya sebagai bahan bakar yang bisa tersulut api kapan saja, dapat kita pahami bersama bahwa senior yang baik adalah mereka yang memberi bebas tapi terbatas, bukan terbatas dan tidak memberi bebas.

Akhir kata dari penulis, untuk kita yang merdeka, merdeka sebagaimana kita adalah kata yang bebas bertebaran dimana-mana.

Ditulis Oleh :
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Program Studi Perbankan Syariah

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *