Objektif.id
Beranda BERITA Ekosospol Usai Mengikuti Benchmark Kota Kreatif di Bali, Tujuh Pelaku Usaha di Sultra Prodaknya Masuk Katalog Unggulan Tahun 2022

Usai Mengikuti Benchmark Kota Kreatif di Bali, Tujuh Pelaku Usaha di Sultra Prodaknya Masuk Katalog Unggulan Tahun 2022

Kendari, Objektif.id Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara melalui Dinas Pariwisata memberikan apresiasi kepada tujuh orang pelaku usaha ekonomi kreatif di Sulawesi Tenggara dengan memasukan usaha mereka kedalam katalog prodak unggulan tahun 2022.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Parawisata Sultra, Syamsinar disalah satu hotel di Kendari usai membuka kegiatan.

Syamsinar menerangkan apresiasi itu bukan tanpa alasan, pasalnya ketujuh para pelaku usaha ekonomi kreatif tersebut telah mengikuti kegiatan Benchmark Kota Kreatif di Provinsi Bali pada tanggal 6-10 November 2022 lalu.

Kegiatan itu merupakan study tiru terhadap pengembangan ekonomi kreatif di Pulau Dewata Tersebut. Dengan tujuan mampu dikembangkan usai pulang ke daerah.

“Seperti kita meniru orang yang telah sukses lebih dulu, jadi kita study tiru orang yang lebih sukses namun ketika kita kembali kedaerah kita aplikasikan berdasarkan kemampuan dan potensi yang kita miliki,” ujar Syamsinar, pada Jumat (18/11/2022).

Dalam momentum tersebut, terdapat lima lokasi khusus yang menjadi rujukan study tiru, dan itu berdasarkan fokus usaha dari para pelaku usaha yang terlibat.

“Jadi lokusnya ada lima tempat, karena kita membawa pelaku usaha yang punya potensi unggulan coklat, potensi unggulan bambu, potensi unggulan kain tenun, potensi unggulan seni pertunjukan, dan desa wisata,” tutur Syamsinar.

Adapun usai dari kegiatan tersebut, kata Syamsinar, Dinas Pariwisata tidak melepas begitu saja. Pihaknya terus melakukan proses pembinaan kepada para pelaku usaha sehingga mampu menghasilkan prodak yang berkualitas.

“Pembinaanya seperti kita mengikut sertakan mereka di Sosialisasi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan juga Sosialisasi Akses Permodalan,” bebernya.

Dirinya berharap para pelaku usaha bisa belajar agar dapat meningkatkan kualitas seperti prodak Bali, terisi pengetahuan HKI nya dan kemudian terfasilitasi akses terhadap permodalan.

“Kita harapkan mereka juga menjadi agen penting dan agen perubahan ekonomi kreatif di mereka punya daerah masing-masing,” pungkasnya.

Reporter: Muh. Sulhijah

Tim Redaksi

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *