Objektif.id
Beranda INTERPRETASI Opini Dilema Asmara : Cinta Atau Obsesi

Dilema Asmara : Cinta Atau Obsesi

Ilustrasi

Objektif.id – Di zaman sekarang ini atau kita sebut saja masa the end game, tentunya kita tidak asing dengan para kaum muda-mudi yang sedang dimabuk asmara. Mulai dari para remaja hingga anak-anak pun sudah mulai merasakan yang namanya asmara. Hebat sekali bukan? tentu hal tersebut tidak terlepas dari penggunaan sosial media yang tidak dibatasi oleh umur.

Dapat dikatakan pikiran kaum muda masih sangat tidak stabil (labil). Di saat ingin menjalin hubungan mereka cenderung mengatakan “memilikinya adalah anugerah atas cinta”. Untuk definisi cinta sendiri sebenarnya tak dapat dideskripsikan seperti apa itu cinta?; what is the Love? bisa jadi apa yang dimaksudkan dari kutipan tersebut hanyalah sebuah perasaan obsesi semata. Kelabilanlah yang membuat kaum muda ini bertindak nekat atas pasangannya, dimulai dari sebuah ancaman hingga berujung aksi pembunuhan.

Berdasarkan laporan World Healt Organisation (WHO) Global Health Estimates, di tahun 2016 lalu, memperkirakan jumlah kematian terdapat sekitar 793.000 jiwa di seluruh dunia, dan bunuh diri menjadi penyumbang 1,4 persen serta berada di rangking ke-18 penyebab kematian terbanyak. Di indonesia sendiri, dalam kasus pembunuhan terutamanya di kalangan remaja dilansir dari catatan Komisi Nasional (Komnas) perempuan di tahun 2020, sekiranya ada 92 kasus pembunuhan terhadap pacar dan 47 kasus pembunuhan terhadap mantan pacar.

Masih banyak lagi peristiwa seperti ini terjadi pada hubungan asmara kaum muda di dunia hanya tidak terekspos saja. Berawal dari kata “Putus” hingga menjadi sebuah kasus. Sungguh sangat miris dan dahsyat sekali gelombang asmara ini memporak-porandakan hati, pikiran dan jiwa para kaum muda sehingga mereka tak dapat berpikir dengan jernih dan matang.

Teruntuk kalangan muda-mudi Indonesia sekaligus generasi penerus bangsa, patutlah kita tidak termakan arus gelombang asmara, karena jika mengikuti arus tersebut yang ada kita hanya akan kehilangan akal sehat dan membuat mental kita lemah. Persoalan asmara cinta dan lain sebagainya biarlah jadi urusan belakang. Biarkan pikiran, hati, dan jiwa kita terlebih dahulu stabil. Karena bahkan orang dewasa pun masih banyak ditemukan kelabilan dalam dirinya akibat asmara, apalagi kita yang masih muda.

Fokuslah terlebih dahulu pada pendidikan dengan mengasah ilmu pengetahuan serta minat dan bakat yang dimiliki agar berguna di masa depan yang tentunya menguntungkan diri sendiri dan orang disekitar kita. jadi, ayo kita sama-sama mengembangkan diri menjadi lebih baik. Perasaan Asmara memang indah sekaligus juga mengerikan jika tidak diselingi dengan akal sehat.

happy new year!!!

Penulis : Tesa ASN
Editor: Redaksi

“Penulis adalah salah satu mahasiswa aktif Institut Agama Islam Negeri Kendari dan merupakan kader aktif UKM Pers IAIN Kendari angkatan 22”

Tim Redaksi

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *