Objektif.id
Beranda INTERPRETASI Opini Hilangnya Jati Diri Mahasiswa Sebagai Kaum Intelektual Yang Diharapkan Masyarakat

Hilangnya Jati Diri Mahasiswa Sebagai Kaum Intelektual Yang Diharapkan Masyarakat

Objektif.id – Mahasiswa!! Sebuah ucapan yang pas untuk diberikan kepada mereka yang melanjutkan pendidikan di tingkat yang lebih tinggi. Kata Mahasiswa itu sendiri punya artian yang dapat dengan mudah kita gambarkan. Kata Mahasiswa adalah padanan dari kata Maha yang artinya besar dan siswa adalah murid atau anak.

Kata Mahasiswa diberikan kepada mereka yang melanjutkan pendidikan di jenjang yang lebih tinggi sebagai bentuk apresiasi terhadap diri mereka karena dengan semangat ingin menuntut ilmu. Kata Mahasiswa sendiri menjadi pembeda ketika disandingkan dengan kata siswa atau siswi yang masih berada dalam taraf pendidikan di bangku SD, SMP, SMA , ataupun SMK.

Pembeda dari tumpukan kata antara mahasiswa dan siswa atau siswi adalah, mahasiswa ialah mereka yang telah mencapai taraf pendidikan tertinggi yang dimana materi yang diterima dan juga waktu belajar mereka menjadi lebih banyak dan juga padat.

Cenderung mahasiswa mengalami pelajaran yang sangat rumit yang bahkan tidak didapat saat masih berada di bangku SD, SMP, ataupun SMA. Selain itu, pola pikir, cara berbicara juga menjadi pembeda utama yang menjadikan mahasiswa itu berbeda dengan siswa lainya.

Pola pikir mahasiswa dituntut untuk berpikir kreatif, imajinatif dan lebih memperhatikan kehidupan sosial masyarakat yang ada di sekitarnya. Oleh karena itu mahasiswa sering disebut juga sebagai kaum intelektual.

Sebagai mahasiswa tugas utamanya adalah mengejar pendidikan tinggi dan mengembangkan pengetahuan serta keterampilan yang dimiliki untuk kemakmuran masyarakat.

Namun realita yang terjadi hari ini banyak dari kalangan mahasiswa yang lupa akan tanggung jawab yang telah di bebankan oleh masyarakat kepada mereka yang sedang menyandang gelar sebagai mahasiswa. Banyak dari kalangan mahasiswa yang ketika masuk di masyarakat yang masih bersikap apatis.

Mereka yang mengaku sebagai mahasiswa namun ketika melihat problematika yang terjadi di masyarakat masih tetap diam dan tetap bersikap apatis menurut saya meraka sudah tidak ada bedanya dengan siswa(i) SMA ataupun SMK yang jenjang pendidikannya masih dibawah mereka, jangan ketika sehabis libur kuliah dan pulang ke kampung halaman lalu dengan bangganya mengaku mahasiswa akan tetapi masi tetap diam dengan problematika yang terjadi di masyarakat.

Sungguh rugi gelar mahasiswa itu di berikan kepada mereka yang ketika melihat berbagai macam problematika yang terjadi di masyarakat tapi masih tetap saja diam. Miris memang!!! Tapi inilah realita yang terjadi hari ini di kalangan mahasiswa itu sendiri.

Sungguh sangat di sayangkan mereka yang telah menempuh pendidikan di perguruan tinggi namun implementasi ilmu yang mereka pelajari di kampus tidak ada sama sekali terhadap masyarakat itu sendiri. Percuma teriak-teriak mahasiswa itu agent of change, sosial of control namun ketika teriakan yang dilayangkan itu tidak memiliki implementasi di masyarakat sama saja teriakan bodoh!!!.

Jangan mengaku kaum Intelektual ketika masuk di masyarakat masih tetap mempertahankan sikap apatis akan berbagai problem yang terjadi di masyarakat, karena orientasi ilmu yang di dapatkan di kampus itu yang sesungguhnya adalah di kalangan masyarakat.

Jangan ketika pulang kampung hanya menjadi mahasiswa tonton masyarakat, minimal tidak itu kita di kasih kuliah kita bisa juga berguna di masyarakat. Karena keberhasilan di masyarakat itu adalah tujuan uatama dari sebuah pendidikan. Artinya ilmu yang kita dapatkan di bangku pendidikan implementasikanlah sebaik-baiknya ketika kita masuk di masyarakat.

Penulis : Muhammad Arya
Editor: Redaksi

Tim Redaksi

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *