Objektif.id
Beranda BERITA Bidik Melonjaknya Kasus DBD, HMI Sultra Minta Pemerintah Lebih Perhatikan Masyarakat

Melonjaknya Kasus DBD, HMI Sultra Minta Pemerintah Lebih Perhatikan Masyarakat

Ketgam: Wasekum Badko HMI Sulawesi Tenggara, Sarlan Lario (kiri) saat menerima piagam penghargaan narasumber pada kegiatan yang digelar oleh salah satu Lembaga kemahasiswaan IAIN Kendari. Foto: Ist.

Kendari, objektif.id – Selama beberapa pekan ini, masyarakat Sulawesi Tenggara tengah dirisaukan dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terus meningkat. Oleh karena itu, HMI cabang Sultra sebagai perwakilan suara rakyat menekankan kepada Pemprov segera terjun memperhatikan masyarakat, (9/2/2024).

Wasekum Badko HMI Sultra, Sarlan Lario, mengatakan akibat derasnya arus lonjakan orang yang terjangkit DBD membuat sejumlah rumah sakit kewalahan menangani hal tersebut.

“Kami memperhatikan ada beberapa rumah sakit menempatkan pasiennya di lorong-lorong rumah sakit, karena terlalu banyak pasien DBD, untuk itulah kita semua harus terlibat dalam kasus ini khususnya masyarakat kota Kendari dengan memperhatikan lingkungan sekitar rumah tetap bersih, tidak membuang sampah sembarangan, dan selalu membersihkan bak air,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Sarlan juga melakukan sejumlah aksi bersama para relawan untuk membantu masyarakat menangani kasus DBD tersebut.

“Kami juga mengundang kepada segenap relawan-relawan yang ada di kota Kendari untuk menyisihkan sebagian hartanya membantu masyarakat Sulawesi Tenggara melakukan langkah-langkah pencegahan agar anak-anak kita serta saudara-saudara kita bisa terhindar dari gejala DBD,” pungkasnya.

Diketahui, berdasarkan catatan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Sultra, bahwa Kasus DBD dari Desember hingga pertengahan Januari 2024 telah mencapai 494 kasus. Kota Kendari beserta Konawe Selatan masuk kategori daerah rawan terjangkit DBD.

 

Penulis: Tesa Ayu Sri Natari
Editor: Melvi Widya

Tesa Ayu Sri Natari

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *