Wakil Ketua II SEMA IAIN Kendari Soroti Dugaan Penyimpangan Dana Desa di Tinakin Laut

Kendari, Objektif.id – Wakil Ketua II Senat Mahasiswa IAIN Kendari, Muh. Alhafizh, menyoroti tindakan masyarakat yang melakukan penyegelan terhadap kantor desa Tinakin Laut, kecamatan Banggai, Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah.

Menurutnya, tindakan penyegelan ini dilakukan sebagai bentuk kritik masyarakat atas dugaan penyalahgunaan dana desa yang dilakukan oleh aparatur desa.

“Penyalahgunaan dana desa bertentangan dengan hukum karena melanggar Pasal 2 Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2014, apabila terbukti adanya penyalahgunaan dana desa, pihak yang bertanggung jawab dikenai sanksi sesuai hukum yang berlaku,” Kata Alhafizh. Selasa, (10/7/2024)

Ia juga menekankan kepada pemerintah desa untuk transparansi dan akuntabilitas terkait penggunaan dana desa kepada masyarakat untuk mencegah penyalahgunaan. Sesuai dengan UU No. 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik.

“Kepercayaan bagaikan perekat yang mengikat pemerintah dan masyarakat untuk menjaga efektivitas hukum dan ketertiban sosial, oleh karena itu, Pemerintah desa perlu membuka saluran komunikasi yang efektif kepada masyarakat,” ungkapnya

Lanjut, Alhafizh meminta kepada Pemda Banggai Laut untuk tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga memperhatikan aspek pengelolaan keuangan desa.

“Bupati Banggai Laut harus mengevaluasi kinerja pemerintah desa untuk memastikan bahwa dana desa digunakan dengan tepat sasaran buat kepentingan masyarakat,” tegasnya

Selain itu, ia juga berharap pemerintah daerah dan desa harus menjunjung tinggi supremasi hukum demi terwujudnya tatanan kehidupan masyarakat yang sejahtera.

“Dengan adanya kerjasama dan transparansi, serta akuntabilitas oleh para aparatur daerah dan desa maka, kabupaten Banggai Laut dapat membangun desa-desa yang maju dan sejahtera,” pungkasnya

Sebagi informasi, dikutip dari cyber-nasional.com bahwa masyarakat desa Tinakin Laut telah melakukan aksi unjuk rasa sebanyak lima kali berturut-turut sejak 2013-sekarang terkait dugaan penyelewengan anggaran DD dan ADD sebesar Rp420 juta yang dilakukan oleh kepala desa Tinakin Laut.

 

Penulis: Tesa Ayu Sri Natari 
Editor: Redaksi

Semarak 1 Muharram di 5 Posko KKN IAIN Kendari Mola Raya

Wakatobi , Objektif.id – 5 posko Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler IAIN Kendari, memperingati 1 Muharram 1446 H dengan tema “Memperkuat Ukhuwah Islamiyah Menuju Generasi Gemilang” di masjid Qaryatul Bahri desa Mola Utara, kecamatan Wangi-Wangi Selatan, kabupaten Wakatobi.

Ke lima posko tersebut berasal dari Mola Utara, Mola Selatan, Mola Samaturu, Mola Bahari, dan Mola Nelayan Bhakti serta dihadiri oleh seluruh masyarakat dan kepala desa se-Mola Raya

Ketua Panitia, Muhammad Ikhsan Arrijal mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk sinergitas para mahasiswa KKN untuk menggelar kegiatan besar.

“Kami ingin menunjukan kepada masyarakat bahwa mahasiswa yang di tempatkan di lima desa Mola Raya ini bisa saling bekerja sama dan menghasilkan kegiatan yang lebih besar  dan pada puncak acaranya kami mengadakan lomba tema keagamaan bagi masyarakat desa,” Kata Ikhsan. Senin, (8/7/2024)

Dia juga berharap, kedepannya para mahasiswa KKN se-Mola Raya dapat memberikan kontribusi yang lebih baik lagi.

“Mari kita jadikan momen ini sebagai wadah untuk memperkuat kerjasama dan meninggalkan kesan positif yang akan selalu dikenang setelah kembali ke kampus,” pungkasnya

 

 

Penulis: Nini Sasmitha
Editor: Redaksi

Polemik Beasiswa Konawe: HIPMAKAP Desak Pemda Tinjau Ulang Kebijakan

Kendari, Objektif.id – Kebijakan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Konawe terkait penyaluran beasiswa bagi mahasiswa asal Konawe yang berkuliah di Jakarta menuai protes dari Himpunan Pelajar Mahasiswa Kecamatan Kapoiala (HIPMAKAP). Senin, (8/7/2024)

Ketua Umum HIPMAKAP, Madan Kurniawan, menyampaikan kekecewaannya terhadap kebijakan tersebut yang dinilai diskriminatif.

“Kebijakan ini sangat tidak adil bagi kami yang juga berstatus sebagai mahasiswa asal Konawe. Kami yang berkuliah di Kendari seolah diabaikan oleh pemerintah daerah, padahal kami sama-sama berasal dari sana,” Kata Madan. pada Sabtu, (6/7)

Ia menekankan bahwa Pemda Konawe dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Konawe harus memperlakukan semua mahasiswa sama rata tanpa memandang tempat mereka menempuh pendidikan.

“Kami ingin mendapatkan kesempatan yang sama seperti mahasiswa lain, mengingat wilayah kami memiliki perusahaan mega industri yang berkontribusi besar terhadap APBD Kabupaten Konawe, sayangnya kami tidak merasakan manfaatnya sama sekali,” ungkapnya

Selain itu, Madan juga mengkritik penyaluran dana Corporate Social Responsibility (CSR) bidang pendidikan yang merugikan mahasiswa di Kendari.

“Untuk itu, kami mohon kepada Bupati Konawe tidak memandang sebelah mata mahasiswa Konawe di Kendari, terutama yang berada pada sekitar perusahaan, kami juga berhak mendapatkan perhatian khusus terhadap sumber daya di wilayah kami,” tegasnya.

Terakhir, Ia meminta adanya perubahan kebijakan yang lebih inklusif dan adil, serta perlu adanya perhatian yang setara bagi seluruh mahasiswa asal Konawe.

“Kami adalah bagian dari Kabupaten Konawe dan berhak mendapatkan perlakuan yang setara,” pungkasnya

 

Penulis: Tesa Ayu Sri Natari 
Editor: Redaksi

Mahasiswa KKN IAIN Kendari Meriahkan 1 Muharram 1446 H dengan Kegiatan Islami

Wakatobi, Objektif.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari Posko 07 adakan kegiatan islamiah.

Kegiatan yang diadakan di masjid Ikhwatun Hasanah desa Wapia-Pia, kecamatan Wangi-Wangi, kabupaten Wakatobi itu mengangkat tema “Semangat Tahun Baru Islam, Mari Membangun Kebersamaan dan Ukhwuah Islamiyah”. Pada Minggu (7/7/2024).

Ketua Panitia, Faidurrahman mengatakan, kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan konsisten yang bukan hanya menjadi media pembelajaran, tetapi juga dapat mempererat silaturahmi antara mahasiswa KKN dan Masyarakat setempat.

“Kegiatan ini merupakan warisan budaya umat Islam yang diwariskan dari generasi ke generasi dan diharapkan dapat menjadi sarana edukasi serta mempererat tali persaudaraan antara mahasiswa KKN IAIN Kendari dengan masyarakat Desa Wapia-pia,” ungkapnya

Sementara itu, Kepala Desa Wapia-Pia Handri mengatakan, bahwa kegiatan islami seperti ini sudah sepatutnya dilakukan pada bulan Muharam ini.

Ia juga sangat mengapresiasi kegiatan itu, dan berharap bisa menjadi pembelajaran bagi generasi-generasi Z desanya.

“Ini salah satu bentuk contoh pembelajaran bagi para generasi Z yang berada di Desa Wapia-pia Kecamatan Wangi- Wangi.” pungkasnya

 

Penulis: Al
Editor: Redaksi

HMI Komisariat Abu Ubaid IAIN Kendari Gelar Dialog Kritis, Soroti Kesenjangan Integritas dan Tantangan Harmonisasi Kampus

Kendari, objektif.id – HMI Komisariat Abu Ubaid, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, menggelar dialog progresif dengan tema “Independensi Perjuangan Mahasiswa Keharusan Universal Melawan Arogansi dan Komersialisasi dilingkungan Pendidikan”.

Kegiatan ini dilaksanakan di pelataran FEBI IAIN Kendari dengan menghadirkan provokator aktivis. pada Jum’at, (05/7/2024)

Ketua HMI Komisariat Abu Ubaid, Fahmi Ilman mengatakan dialog tersebut berangkat dari adanya kesenjangan integritas di antara lembaga kemahasiswaan, institusi kampus, serta dosen dan mahasiswa di IAIN Kendari.

“Ada beberapa peristiwa yang terjadi di lingkungan kampus IAIN Kendari yang menggambarkan kesenjangan itu, dan tentu hal ini sangat disayangkan serta menjadi PR kita bersama sebagai,” Kata Fahmi saat diwawancarai melalui via WhatsApp.

Fahmi, juga berharap agar integritas kampus IAIN Kendari dapat diperkuat untuk menciptakan lingkungan yang kokoh dalam ukhuwah islamiyah, serta mampu diimplementasikan oleh seluruh mahasiswa dan dosen di kampus tersebut.

Selanjutnya, Aktivis mahasiswa IAIN Kendari, Wahyudin Wahid mengungkapkan, bahwa civitas akademika kampus tidak kritis terhadap isu-isu yang merugikan banyak orang. Dia menyoroti bahwa orientasi dosen dan kampus saat ini lebih fokus pada percepatan akreditasi dan reputasi institusi daripada pengembangan pemikiran kritis mahasiswa.

“Lingkungan kampus, terdiri dari dosen dan mahasiswa yang mana dituntut untuk berpikir kritis ironisnya malah kebalikannya karena telah terjebak iming-iming dan doktrin dosen sehingga mereka terkungkung dalam ketakutan untuk menyuarakan pendapat,” ungkapnya

Selain itu, dia juga menekankan pentingnya mahasiswa kritis terhadap budaya dan nilai kampus. Dan menegaskan bahwa Al-Qur’an dan hadits adalah sumber kebenaran utama dalam civitas akademika.

Selaras dengan hal tersebut, Presiden Mahasiswa IAIN Kendari, Ibnu Qoyyim menuturkan bahwa lembaga kemahasiswaan baik ditingkat fakultas maupun institut berperan penting dalam mengatasi kendala mahasiswa.

“Jika di masa depan kalian menemukan kendala di fakultas atau institut, ikuti alur penyelesaian yang tepat, laporkan kepada lembaga kemahasiswaan di tingkat fakultas terlebih dahulu, Jika tidak terselesaikan, baru beralih ke tingkat institut, Namun, kalau tidak mendapatkan solusi apapun bahkan melalui jalur alternatif maka bakar saja ini kampus,” tuturnya

Sementara itu, Koordinator BEM Se-Sultra, Ashabul Akram, membeberkan Pemantapan teknis di IAIN Kendari menjadi kunci untuk mencapai keberlanjutan institusi dan pentingnya kepemilikan barang dan jasa oleh kampus untuk mendukung keberlangsungan operasional kampus.

“Dalam pembahasan teknis IAIN Kendari, pemantapan fasilitas seperti aula menjadi sorotan utama, perlu digarisbawahi bahwa tanggung jawab pemantapan ini terletak pada pemerintah, jadi ini menunjukkan adanya dua aspek penting dalam pembahasan teknis, yaitu substantif dan administratif,” bebernya

Di sisi lain, Ketua Umum Oasis Sultra, Danang Saputra menjelaskan harmonisasi kampus menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan politik dan rekonsiliasi antar faksi. Dia juga menggarisbawahi pentingnya membangun solidaritas sosial untuk memperkuat ikatan emosional dalam tatanan sosial kampus.

“Kampus ini dapat dianalogikan sebagai miniatur masyarakat negara, di mana seluruh elemen, termasuk mahasiswa, profesor, dan dosen, saling berinteraksi dan berkontribusi untuk menciptakan lingkungan akademik yang harmonis,” tutupnya.

 

Penulis: Rachma Alya Ramadhan 
Editor: Redaksi

Sekdes dan BPD Desa Mataiwoi Sambut Mahasiswa KKN IAIN Kendari Dengan Harapan Besar

Kendari, Objektif.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islama Negeri (IAIN) Kendari resmi diterima di desa Mataiwoi, Kecamatan Molawe, Kabupaten Konawe Utara, yang berlangsung di Kantor Kepala Desa. Pada Jumat, (05/07/2024)

Sekretaris Desa, Husran bersama pemerintah desa dan masyarakat setempat menyambut baik kedatangan para mahasiswa KKN di desa Mataiwoi dan siap memfasilitasinya.

“Dalam 45 hari ke depan kami dari pemerintah Desa mataiwoi bersama masyarakat menyiapkan segala fasilitas yang dibutuhkan oleh adik-adik untuk membantu dalam berkegiatan di desa kami,” tuturnya

Sekdes Mataiwoi ini, berharap kontribusi yang dilakukan para mahasiswa KKN dapat menjadi inspirasi dan pendorong kemajuan bagi masyarakat setelah mereka kembali ke perguruan tinggi.

“Dengan komunikasi yang telah terjalin baik dan rasa nyaman yang dirasakan adik-adik di desa kami, harapannya beberapa dari mereka kami mempertimbangkan untuk menetap,” sambungnya

Senada dengan itu, ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Mataiwoi, Jafar, Merasa bersyukur atas kedatangan mahasiswa KKN yang diharapkan nantinya dapat mendidik dan membina Anak-anak di Desa Mataiwoi.

“Kami sangat bersyukur atas kedatangannya di desa kami, dengan itu masyarakat dapat diberikan penjelasan-penjelasan masalah keagamaan, dan anak-anak kami tolong dibimbing kebetulan adik-adik mahasiswa yang KKN ini berasal dari jurusan Tarbiyah,” pungkasnya

 

Penulis: Fitriani
Editor: Redaksi

IAIN Kendari Gas Pol! 17 Peserta Siap Berlaga di POROS INTIM 2024

Kendari, objektif.id– Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menggelar upacara pelepasan 17 peserta Pekan Olahraga, Riset, dan Ornamen Seni (POROS) ke-3 Se PTKIN Indonesia Timur (INTIM) Tahun 2024 di Gedung Aula Mini Perpustakaan Pada Rabu, (3/7/2024).

Kegiatan ini, dihadiri oleh Rektor IAIN Kendari Prof. Dr. Husain Insawan, M. Ag., Warek III Dr. Sitti Fauziah M., M.Pd serta 30 kontingen yang terdiri dari 13 orang Panitia dan 17 orang peserta lomba dari berbagai jurusan.

Pada kegiatan tersebut, kontingen IAIN Kendari mengikuti 11 cabang lomba diantaranya, Tenis Meja, Badminton, Catur Klasik, karya Tulis Ilmiah Alquran dan Hadits, Musabaqah tilawatil Quran (MTQ), Musabaqah Hifzhil Quran (MHQ), Musabaqoh Qira’atul Qutub (MQK), Kaligrafi, Pop Solo Islami, Pidato Tausiyah serta Debat Konstitusi yang berlangsung selama 6 hari di UIN Mataram, dari tanggal 4 – 9 Juli 2024.

Dalam sambutannya, Rektor IAIN Kendari, Husain Insawan, mengungkapkan bahwa, POROS Intim ini merupakan kali ketiga bagi IAIN Kendari. Di dua penyelenggaraan sebelumnya, IAIN Kendari telah menunjukkan performa gemilang dengan meraih gelar juara umum kedua di Makassar.

“Jadi saya berharap, kali ini mahasiswa mahasiswi kita bisa memaksimalkan usahanya dan kembali menorehkan prestasi yang gemilang bahkan lebih baik dari sebelumnya,” ungkapnya.

Ditempat yang sama, Warek III IAIN Kendari, Sitti Fauziah menjelaskan, seluruh kontingen telah dipersiapkan sedemikian rupa dengan berbagai cabang lomba yang diharapkan mendapat juara serta membawa nama IAIN Kendari semakin di kancah nasional.

“Insya Allah dengan motto Sosoito, (sportif, solid, inovatif, tangguh dan objektif) lomba kali ini dapat menjadi peluang bagi kita untuk mengukir prestasi di Tingkat Indonesia timur,” pungkasnya

Sebagai informasi, nama-nama yang akan mengukir prestasi pada POROS INTIM 2024 tersebut yakni, Khairul Fadli, Reski, Akbar, Eksa Cahya Kurniawan, Muh. Aksan, Ahmad, Haslinda, Muh. Alfa Rizki, Mutmainah, Faizal, Syihabul Millah, Muh. Ainul Yaqin, Taufiq Hermansyah, Rahayu Rizkiana, Agustina Amanda Putri, Akmal Arna, dan Nur Aini Putri Gaffar.

Penulis : Wahida 
Editor: Redaksi

Presma IAIN kendari Akan Demo Berjilid-jilid Usai Terjadi Arogansi dan Premanisme Dosen dilingkungan Pendidikan

Kendari, Objektif.id – Presiden Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari periode 2024-2025 Ibnu Qoyim Al Jauziah, soroti tindakan premanisme dan sikap arogansi oknum dosen terhadap mahasiswa, merespon peristiwa demikian dirinya akan menggelar aksi secara berkelanjutan sampai kejadian seperti itu tidak terjadi lagi dilingkungan Pendidikan.

Hal tersebut ia sampaikan usai salah satu mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Harpan Pajar, yang sekaligus Ketua Sema IAIN Kendari periode 2023-2024, menjadi korban atas peristiwa itu.

Menurutnya dosen yang notabenenya sebagai tenaga pengajar dan sekaligus orang tua di kampus seharusnya menjadi teladan untuk memberikan contoh yang yang baik kepada para mahasiswa, bukan malah sebaliknya.

“Kalau dosen sebagai orang tua seharusnya dapat menjadi teladan dalam mengayomi anaknya atas setiap permasalahan bukan malah memperlihatkan aksi kriminalitas yang tidak identik sebagai pendidik,” tuturnya dengan nada kesal.

Ia juga mengatakan bahwa dosen jangan hanya selalu mengintimidasi mahasiswa dengan narasi-narasi agar mengedepankan etika, kemudian memanfaatkan dalil tersebut untuk kepentingan dirinya sendiri.

“Soal etika jangan hanya kepada mahasiswa, dosen juga harus beretika terhadap mahasiswa, jangan ingin dihargai tapi mengebiri hak mahasiswa dalam kebebasan menyatakan pendapat”, tambahnya.

Olehnya itu, sebagai Presma yang merupakan instrumen perjuangan mahasiswa maka ia sangat kecewa atas tindakan tidak beretika yang dilakukan oleh oknum dosen tersebut, sehingga ia mendesak pimpinan kampus untuk segera menyelesaikan persoalan ini agar tidak lagi terjadi.

“Untuk itu saya sebagai representasi mahasiswa dengan ini meminta kepada pimpinan untuk menyelesaikan masalah ini agar tidak berlarut terlalu lama dan tidak boleh lagi terulang cara-cara preman seperti itu terjadi di kampus IAIN Kendari,” tegasnya.

Reporter: Febry
Editor: Melvi Widya