Kuliah Daring. Foto: Repro Google.com |
Perubahan sistem perkuliahan yang semula luring (offline) menjadi daring (online) guna mencegah penularan virus corona ternyata menimbulkan respon yang berbeda beda dari mahasiswa, terutama dalam proses penerimaan materi.
Hal itu, dirasakan mahasiswa baru angkatan 2020 merupakan angkatan pertama ditengah wabah virus COVID-19, ini tentunya menjadi angkatan yang sangat berbeda dari kebanyakan angkatan sebelumnya, karena baru kali ini semua kegiatan dilakukan dalam bentuk yang berbeda, mulai dari test masuk, PBAK, dan kuliah langsung mereka lakukan secara online.
Rizki Ananda, salah satu mahasiswa IAIN Kendari mengaku, kesulitan mememahami materi perkuliahan online, dikarenakan ruang yeng bagitu terbatas.
“Kalo saya pribadi itu kendalanya dalam menangkap materi atau mengajukan pertanyaan kepada dosen itu sedikit susah karena ruang yang terbatas,” ungkap Rizki saat di hubungi via WhatsApp, selasa (25/5/2021)
Senada dengan Rizki Ananda, Rossy Pratiwi Noviyanti salah satu mahasiwi IAIN Kendari, mengatakan kurang efektifnya kuliah jika dilakukan secara online karena beberapa faktor jaringan kurang memadai dan paket data.
“Kendala utama itu jaringan, kedua soal paket data. Jadi secara keseluruhan saya kurang suka dengan kuliah online ini karena menurut saja tidak terlalu efektif sehingga kurangnya ilmu yang bisa kita dapatkan,” katanya
“Harapan saya semoga perkuliahan semester depan bisa dilakukan secara offline dan Corona cepat hilang dari negara kita. Aamiin,” tambahnya
Sementara itu, Alya salah satu mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FATIK) menuturkan suka dukanya dalam mengikuti kuliah online kepada perskampusbiru.com, selasa (24/5/2021).
“Kalo menurutku kendalanya itu di jaringan kak dan kalo sukanya itu untuk mahasiswa yang memang senang belajar sendiri kuliah online itu menguntungkan kak, tapi kalo untuk mahasiswa yang memang senang di jelaskan secara langsung tentu ini menyulitkan juga kak,” ungkap Alya.
Reporter: Slamet Fadillah
Editor: Rizal