Komaps Gelar Mubes Ke III, Ini Harapan Pengurus Sebelumnya

Reporter : Farid Ahmad T.
Editor: Elfirawati

Objektif.id, Kendari – Komunitas Mahasiswa Peduli Sosial (Komaps) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari gelar Musyawarah Besar (Mubes) ke – III dengan tema “Mewujudkan Kepemimpinan yang Berintegritas Untuk Membentuk Kader yang Solid Menuju Komaps yang Unggul”, Sabtu, 18 Desember 2021 kemarin.

Pantauan Objektif.id dilokasi, kegiatan Mubes mulai dilaksanakan pukul 08.00 – 22.00 Wita di Aula Mini, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Kendari.

Ketua Panitia, Ainun Al Fadillah N mengatakan dalam pemilihan Ketua Umum (Ketum) terdapat dua calon yang maju, untuk menahkodai komunitas sosial itu.

“Alhamdulilah tadi malam telah terpilih saudara Wahyudi Jisaid sebagai Ketua Umum baru Periode 2021-2022,” ungkap. Minggu, 19 Desember 2021.

Komunitas yang sudah berjalan selama kurang lebih 4 tahun itu, selalunya mengajak para kader untuk terus berkarya dan mendedikasikan untuk komunitas terkhusus Ketua yang baru terpilih.

“Setelah Musyawarah Besar dan pemilhan ini, kita sudah berada di Komaps, tetap bersemangat juga terus berkarya dan memberikan dedikasi terbaik untuk komunitas,” ucapnya.

Ditempat yang sama, Demisioner Ketua Umum sebelumnya, Nanda Ayu Puspita Sabil berharap Ketum yang terpilih dapat membawah Komaps IAIN Kendari menjadi lebih baik sesuai tujuan komunitas.

Lebih lanjut Nanda, segala kekurangan yang terdapat dipengurusan sebelumnya dapat diperbaiki, dan keinginan yang selama ini belum tercapai dapat diteruskan pada pengurus selanjutnya.

“Semoga Ketua terpilih dapat menahkodai Komaps ke arah yang lebih baik dengan tujuan sesuai dengan visi misi Komaps itu sendiri, segala kekurangan yang terdapat di pengurusan sebelumnya dapat diperbaiki dan di tingkatkan pada pengurusan selanjutnya,” harapanya.

Kedatangan Kapolri di Sulawesi Tenggara Menuai Kritik Oleh Mahasiswa IAIN Kendari

Reporter : Al-Izar
Editor : Rizal Saputra

Objektif.id, Kendari – Kedatangan Kapolri Jenderal Polisi Drs Listyo Sigit Prabowo M.Si, dalam memantau vaksinasi masal yang digelar di Lapangan Sepak bola Sorumba, Kecamatan Ranomeeto, Sulawesi Tenggara (Sultra), menuai kritik oleh mahasiswa, Rabu 15 Desember 2021.

Hal itu disampaikan oleh, Ketua Senat Mahasiswa (SEMA) IAIN Kendari, Sarman Al Ausy mengatakan, seharusnya kedatangan Listyo Sigit Prabowo di Bumi Anoa ini untuk meneyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM, hingga Pertambangan Ilegal yang belum ada kejelasan sampai saat ini.

“Sangat banyak permasalahan yang harus dituntaskan apalagi persoalan HAM yang di Sulawesi Tenggara masih juga belum bisa teratasi,” kata Sarman dalam keterangan tertulisnya yang diterima Tim Objektif.id.

Dirinya meminta, agar kasus-kasus yang sampai hari ini belum mendapat kejelasan agar secepatnya diselesaikan.

“Kapolri harus menyelesaikan semua problematika yang terjadi di Sulawesi Tenggara,” lanjut Sarman.

Tidak hanya itu, dia menyebutkan beberapa masalah yang saat ini masih juga belum terselesaikan yang ada di Sultra.

“Mahasiswa ditembak sampai tewas, wartawan ditangkap dan diintimidasi, pertambangan masih banyak yang ilegal,” ucap Sarman.

Senada juga disampaikan oleh, Wakil Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) IAIN Kendari, Hendra mengatakan, banyak kasus yang tidak dapat diselesaikan dengan baik dari pihak kepolisian.

“Mulai dari pelanggaran HAM hingga kasus penyelesaian pertambangan ilegal bahkan penangkapan seorang wartawan dengan tuduhan yang tak berlandas kan kebenaran, dan itu dugaan kami sudah by design oleh salah satu oknum Kasat Intel Konawe,” kata Hendra Setiawan.

Hendra menantang Kapolri agar segera menyelesaikan Kasus yang ada di Sultra yang sampai hari ini belum mendapatkan titik terang.

“Saya mewakili mahasiswa menantang Kapolri untuk menuntaskan semua kasus yang berada di Sultra dengan baik dan benar.” tutup Hendra Setiawan.

Peringati Hari Pahlawan, DEMA IAIN Kendari Gelar Aksi Deklarasi

Reporter : Rizal Saputra
Editor : Elfirawati

Objektif.id Kendari – Upaya mengingat kembali perjuangan para pahlawan, Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari gelar Aksi Deklarasi dengan tema “Selebrasi Mahasiswa Terhadap Hari Pahlawan, Rabu (10/11/2021).

Aksi tersebut berlansung pada pukul 08.00 – 10.00 Wita di pelataran gedung terpadu IAIN Kendari dan diikuti oleh ratusan mahasiswa(i) IAIN Kendari.

Ketua DEMA I, Buyung M. Rantau mengatakan, hari Pahlawan merupakan hari yang cukup penting dalam sejarah Indonesia.

”Menurut kami hari Pahlawan itu adalah hari terpenting,” kata Buyung. Rabu, (10/11/2021).

Menurutnya, dengan adanya aksi deklarasi kali ini bisa menghidupkan kembali semangat-semangat perjuangan yang telah redup.

“Merefleksi kembali, menghidupkan kembali gairah-gairah kepahlawanan, karna sejatinya kita sebagai kaum pemuda tentu kita punya semangat pahlawan dalam diri kita. Karna selama ini kita disibukan aktifitas perkuliahan,” tuturnya.

Ia berharap kedepannya, melalui aksi deklarasi ini bisa lahir pahlawan-pahlawan penerus bangsa.

“Saya berharap kedepannya ada orang-orang yang seperti itu lagi dan saya yakin mereka akan terus berlipat ganda,” harap Buyung.

Harpan Fajar salah-satu mahasiswa IAIN Kendari, mengapresiasi apa yang dilakukan DEMA Institut hari ini. Menurutnya, aksi deklarasi hari ini bentuk perhatian terhada problematika yang dihadapai bangsa hari ini.

“Apa yang kemudian dilakukan Dewan Eksekutif Mahasiswa hari ini adalah bentuk perhatian mereka bahwa mereka sadar bagaimana problem-problem kebangsaan kita hari ini terutama pada pada generasi bangsa kita hari ini,” tutur Harpan.

Menurut Harpan, di era globalisasi sekarang ini kita perlu untuk mengingat jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan bangsa ini.

“Karena ini juga sebagai pengingat untuk teman-teman yang mungkin di dalam keadaan teknologi yang semakin memadai, tapi kita juga mengingat bahwa perlu untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan kita,” ungkap Harpan.

Lanjutnya, ia mengatakan, bahwa seharusnya dalam momentum seperti ini adalah langkah awal menuju Indonesia yang lebih maju.

“Tetapi dalam momentum 10 november seharusnya kita menciptakan ulang indonesia yang lebih progresif,” tutupnya.

Dekan Fakultas Syariah IAIN Kendari, Bantah Tuduhan Pemalsuan Tanda Tangan Yang Dialamatkan Kepadanya

Reporter : Rizal Saputra
Editor : Elfira Wati

Objektif.id, KENDARI – Dekan Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari.  berikan klarifikasi atas tudingan pemalsuan tanda tangan yang dialamatkan kepadanya melalui media online, Jumat, (15/10/2021).

Dekan Fakultas Syariah mengaku tidak membenarkan tuduhan melakukan pemalsuan tanda tangan tersebut.

“Selama ini kami tidak melihat, bahkan tidak mengetahui adanya pemalsuan itu dan kalau praduga-praduga itu dari luar, kami mohon buktinya itu tunjukan sama kami. Saya yakin pemalsuan itu tidak ada,” kata Ipandang, kepada objiktif.id.

Lanjutnya, ketika pengambilan keputusan ditingkat fakultas, terlebih dahulu dirapatkan bersama.

“Ada refisi anggaran, itu pasti saya panggil semua karena putusan itu berdasarkan hasil rapat,” lanjutnya.

Menurutnya, tuduhan pemalsuan ini, telah mencemarkan nama baik IAIN Kendari.

“Pencemaran nama baik itu, sudah masuk memalsukan tanda tangan. Ini Institut ini yang dicemarkan bukan cuma fakultas syariah,” uangkapnya.

Dia juga sesalkan atas  kinerjanya oknum dosen yang merasa dipalsukan tanda tangannya tersebut, seakan tidak mendukung IAIN Kendari menuju UIN.

“Cuman karena dia kan jarang di fakultas, kita rapat paling lima menit lari lagi. Kamu tau sendiri kita akreditasi sampai jam tiga subuh. Mana dia, nda pernah nongol,” bebernya.

Tidak hanya itu, ketidak terbukaan dosen yang bersangkutan jika ada pemalsuan dalam tanda tangannya.

“Yang saya selalkan selama ini pihak yang bersangkutan tidak pernah menyampaikan kepada kami bahwa terjadi pemalsuan tanda tangannya,” sesalnya.

Sementara itu, Kasubak Adiministrasi Umum dan Keuangan Fakultas Syariah, La Ringga mengatakan kalau untuk pemalsuan tanda tangan wakil dekan itu tidak benar adanya.

“Kalau pemalsuan tanda tangan tidak ada, kalaupun ada tanda tangan wakil dekan itu kami sampaikan, kami koordinasikan, bahwa ada yang mau ditanda-tangan, Setiap kali kami hubungi dia datang sekalian dia paraf,” ungkapnya.

Lanjutnya, seharusnya kalau ada informasi seperti ini pastikan terlebih dahulu kejelasannya informasinya.

“Seharusnya kalau ada seperti ini di konfirmasi dulu, yang lebih tepatnya dibawakan datanya supaya jelas,” lanjut

“Kalaupun ada pemalsuan tanda tangan itu, kami juga bingung dari mana asalnya, siapa yang palsukan tanda tangannya. Hanya ini kan langsung beredar informasinya.

Menurutnya, hal itu secara tidak langsung merusak sendiri medianya.

“Secara tidak lansung sudah merusak citra lembaganya atau medianya sendiri,” tutupnya.

HMI Se-Komisariat IAIN Kendari Gelar Maperca

(Foto bersama usai kegiatan Maperca. Foto: Muh. Aksan)

Reporter : Muh. Aksan
Editor : Rizal Saputra

Kendari, Objektif.id –Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Se-Komisariat Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menggelar Masa Perkenalan Calon Anggota (MAPERCA) di gedung PKM Lantai II. Sabtu, (2/10/2021).

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 2 Oktober 2021 dan diikuti oleh 20 peserta ini mengangkat tema “Melahirkan pemimpin berkualitas dalam menjawab tantangan zaman melalui rahim HMI.”.

Ketua panitia Ibnu Qayyim mengatakan, bahwa Tujuan dari tema ini adalah membuka ruang atau rumah kedua kepada mahasiswa.

“Bahwa kami membuka ruang atau rumah kedua buat teman-teman mahasiswa yang ingin bergelut di himpunan mahasiswa islam. Agar calon anggota ini bisa menjawab tantangan zaman dan problematika saat ini,” ucapnya.

Senada dengan itu, Iwan Husein selaku Ketua Umum komisariat  Al-Ghazali mengatakan, tiga poin penting pada kegiatan maperca ini.

“Pertama, Ini sebenarnya terobosan awal yang kita lakukan di IAIN Kendari selama ini HMI di IAIN Kendari belum pernah melaksanakan yang namanya maperca. Padahal, dalam konstitusi jelas bahwa maperca itu harus dilaksanakan setiap komisariat. Kedua, Maperca ini adalah ajang untuk konsolidasi kepada adik-adik seluruh jurusan dan fakultas harus kita rangkul untuk memperkenalkan organisasi sejatinya penting sebagai penunjang akademis dikampus. Ketiga, untuk menyelamatkan adik-adik yang selama ini mereka belajar daring dan mempunyai banyak-banyak kelemahan pembelajaran daring tersebut untuk mengasah potensi mereka kita harus rangkul di maperca ini,” ucapnya.

Ia Juga berharap kegiatan maperca ini Tetap konsisten dan komitmen untuk mengembalikan tujuan mereka menuntut ilmu.

“Tetap konsisten, komitmen mengembalikan tujuan dari mereka belajar di kampus untuk bisa menuntut ilmu dalam hal ini bisa berbicara karna kuliah pada esensinya itu bisa berbicara nah untuk bisa berbicara kita harus berproses diorganisasi,” pungkasnya.

Sultra Darurat HAM! Mahasiswa IAIN Kendari Inginkan 26 September Jadi Hari Nasional

(Suasana demonstrasi di pelataran Kampus IAIN )

Reporter : Renaldi
Editor : Rizal Saputra

Kendari, PerskampusBiru.com – Peringati tewasnya Yusuf dan Randi 26 September 2019 silam, Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari yang tergabung dalam Koalisi Mahasiwa Melawan (Kawan)  gelar aksi damai dengan berbagai tuntutan, Senin (27/9/2021).

Demonstrasi yang digelar Koalisi Mahasiswa Melawan (Kawan) tersebut, dilakukan di pelantaran Gedung Terpadu IAIN Kendari hingga menuju ke Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Tenggara (Polda Sultra).

Koordinator Lapangan (Korlap) Abdan dalam orasinya menyampaikan beberapa tuntutan yaitu: Pertama, Mendesak polda untuk segera menguak  siapa dalang dari pembunuhan tersebut. Kedua, kami menuntut kepada bapak DPR bahwa tanggal 26 September ini harus menjadi peringatan nasional yang setara dengan matinya munir. Ketiga, Polda dan Polri harus menjaga kaptimnas dalam mengawal demokrasi.

Di tempat yang sama Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Al-Gazali, Iwan Husain mengatakan, tujuan dari gerakan yang kami bagun hari ini menuntut keadilan atas wafatnya saudara kami Yusuf dan Randi, yang sampai hari ini belun ada kejelasan.

“hari ini, kita memperingati hari tertembaknya Yusuf dan Randy itu adalah matinya keadilan di negeri ini.  Maka yg kami lakukan gerakan ini bukan hanya untuk sekedar berteriak tapi untuk menuntut keadilan sampai hari ini siapakah dalang pembunuhan 26 september,” kata Iwan, senin (27/9/2021).

Menurutnya, Pemerintahan Provinsi Sulawesi Tenggara hari ini darurat akan Hak Asasi Manusia sebap kebebasan berpendapat  didalam Republik Indonesia itu tidak di jamin lagi dalam UUD.

“Penegak hukum sejatinya polisi itu adalah mereka  yang harus menegakkan UU yang senantiasa mengawal kebebasan berpendapat. Tapi realitas hari ini, mereka selalu membubarkan masa aksi bahkan pada 26 september hari ini, kita memperingati hari tertembaknya Yusuf dan Randy itu adalah matinya keadilan di negeri ini,” ungkapnya.

Senada dengan hal itu, Wakil Presma IAIN Kendari Hendra Setiawan menilai Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Polda Sultra) sebagai penegak hukum sudah lalai dalam menjalankan tugasnya.

“Aksi ini, Sebagaimana mestinya kita menginginkan hak dan keadilan yaitu  untuk teman-teman, Kapolda Sultra karena seperti kita lihat tidak melakukan sebagaimana tugasnya,” ujarnya.

Diakhir Korlap berharap, mahasiswa jangan bersikap masa bodoh terhadap persoalan gerakan yang kami bagun hari ini.

“Harapan saya kepada mahasiswa hari ini, jangan terlalu bersifat apatis ketika ada pergerakan-pergerakan, apa lagi pergerakan yang kami bangun adalah aksi moral aksi kemanusiaan karena pada dasarnya IAIN selalu berada dibagian depan ketika ada masalah-masalah diluar kampus.” Tutupnya.

Dicari! Hilangnya Presma IAIN Kendari

Objektif.id – Sejatinya dunia kemahasiswaan itu ibaratnya miniatur Negara di mana dalam proses pembentukan karakter terdapat Lembaga kemahasiswaan baik itu dalam orientasi Legislatif (SEMA) dan orientasi Eksekutif (DEMA), yang memiliki peran penting dalam proses pembentukan karakter tersebut. Dalam konteks organisasi eksekutif memiliki peran penting sebagai implementator terkhusus dalam mengawal aspirasi mahasiswa. Presiden mahasiswa sejatinya icon ideal sebagai representasi kampus bukan hanya dalam ruang lingkup internal kampus tetapi juga dalam lingkup eksternal kampus. Sehingga berwibawah atau tidaknya suatu kampus itu tergantung dari pembawaan presiden mahasiswanya. Maka penting bagi seorang presiden mahasiwa memang benar benar harus aktif dan progresif dalam melaksanakan tanggung jawabnya bukan malah sebaliknya. 

Ada istilah yang mengatakan bahwa pemuda adalah ujung tombak suatu zaman maksudnya di sini baik dan buruknya suatu zaman tergantung dari sikap pemuda itu sendiri maka tentunya berkenaan dengan ini sikap pemuda sangat menentukan masa depan suatu bangsa. Begitupun halnya dengan dunia lembaga kemahasiswaan yang merupakan regenerasi pemimpin bangsa yang tentunya di masa depan merekalah yang diharapakan akan melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini. Sehingga tolak ukur regenerasi kepemimpinan di masa depan salah satunya adalah bagaimana melihat kinerja para pemimpin lembaga kemahasiswaan hari ini.

Jika berbicara persoalan lembaga kemahasiswaan saya cenderung merujuk pada kinerja ketua DEMA IAIN Kendari. Soalnya sudah terlalu lama bersikap hening dan tenang. 

Apa kabar Pak Presma? sudah terlalu lama saya tidak mendengar kabar tentang anda. Apakah anda baik-baik saja?  Kantormu kini sudah dipenuhi oleh ribuan butiran debu dan berbagai macam spesies sampah hingga telah terbangunnya dinasti laba laba. Bukankah itu secara tersirat sebagai bentuk pengkudetaan? Alangkah kurang ajarnya laba-laba itu ya!. Ataukah mungkin laba laba itu lebih mengerti peran dari seorang Persiden Mahasiswa atau Presiden Mahasiswa yang tidak mengerti akan perannya? Jujur kawan fenomena ini mengisyaratkan suatu bentuk ketidak becusan seorang presiden mahasiswa sebagai tambuk pimpinan tertinggi lembaga kemahasiswaan. Inikan lucu dan konyol bagaimana mau hadir dalam mengawal aspirasi mahasiswa mengelolah internalnya sendiri saja tidak becus. Apakah sesulit itu menjadi presiden mahasiswa? kalau memang seperti itu alangkah bijaksananya kalau anda mengundurkan diri saja!

Bukankah saat terpilihnya anda sebagai presiden mahasiswa itu menggabarkan bahwa anda adalah representasi keterwakilan ribuan mahasiswa IAIN Kendari. Pertanyaannya apa yang anda wakilkan selama ini? Jujur saja kami sudah muak dengan sikap anda dan saya percaya salah satu musibah di masa pandemi adalah terpilihnya anda sebagai presiden mahasiswa.  Ingat pak presma setiap amanah yang di berikan itu akan di mintai pertanggung jawaban di hadapan Tuhan saya kira anda paham persoalan itu. memangnya anda tidak takut kelak nanti akan di siksa oleh Tuhan karena menjadi presiden mahasiswa yang tidak bertanggung jawab?

Oh ya! bagaimana kabar tentang alokasi kuota internet bagi mahasiswa yang sedang kuliah online? Saya yakin pasti anda tidak tau. Bagaimana sikap anda juga terkait kewajiban vaksin untuk mahasiswa yang akan kuliah offline? Saya yakin anda binggung mau bersikap seperti apa. Oh ya hampir lupa bagaimana anggaran DIPA yang jumlahnya sebanyak 60 juta yang katanya LPJ (laporan pertanggung jawaban )nya yang sudah di terima di birokrasi kok saya nggak dapat maanfaatnya sama sekali, itu di apakan saja? Kalau alasannya buat seminar di dalam hotel dengan menghadirkan Warek 3 dan anda sendiri yang menjadi narasumber saya rasa tidak akan sebanyak itu anggarannya bahkan anak kecilpun tau kalau penggunaan anggarannya tidak realistis ataukan jangan jangan sekalian anda tanam saham di hotel itu?. 

Bagaimana bisnis lancar? Oh iya, dengar-dengar  mau ada pencairan anggaran lagi. Rencana mau bisnis apa lagi yang mau di buat? Ya kalau bisa sekali kali bisnis kucing juga minimal tidak kalau tidak untung pahalanya dapat kan lumayan untuk investasi akhirat.

Tidak usahlah anda berbicara persoalan negara yang lebih luas seperti Jokowi The King Off Liff Service yang di cetuskan oleh BEM UI karena saya tau anda pasti takut atau gerakan vaksinasi yang di lakukan oleh BEM UHO karena saya tau juga anda pasti gugup. Tidak usah itu, terlalu berat buat anda cukup eksistensi dan kontribusi anda yang kami butuhkan yang berdampak bagi kami mahasiswa itu saja sudah cukup. Jangan karena alasan pandemi anda menjadikan jabatan presiden mahasiswa sebagai ajang arogansi dan mengisi kurikulum vitai saja, jujur kawan itu menjijikan. 

Melalui tulisan ini saya sebagai mahasiswa IAIN Kendari yang aktif berkecimpung dalam dunia organisasi menyampaikan Mosi tidak percaya lagi dengan Presiden Mahasiswa IAIN Kendari sejak detik ini. Sebagai mahasiswa yang waras dengan pertimbangan secara realistis saya menyampaikan bahwa Presiden Mahasiswa IAIN Kendari sudah tidak layak lagi memimpin lembaga kemahasiswaan di lingkup IAIN Kendari. Penegasannya sederhana apa karya anda? Prestasi anda? Apa kontribusi anda? Yang tentunya bagian dari pada mengawal hak hak dan aspirasi mahasiswa sehingga dasar kami untuk melegitimasi anda itu jelas.

Berhenti berpura pura amnesia karena itu akan semakin memperburuk citra anda jika anda masih merasa memiliki tanggung jawab besar persoalan kemahasiswaan saatnya mulai berbenah tetapi jika itu sudah di luar dari kemampuan anda maka mengundurkan diri itu adalah pilihan yang tepat.

Semestinya anda harus merasa malu sebab eksistensi anda saat ini memberikan contoh yang buruk untuk generasi selanjutnya. Distorsi dan kemandulan kreatifitas yang saat ini menggrogoti anda adalah penyakit akut yang harus segera anda sadari karena itu hanya akan berdampak pada pandangan public dalam menilai kualitas anda.

Note:

Al-Izar adalah mahasiswa aktif IAIN Kendari angkatan 2019 aktif sebagai pegiat literasi dan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Ibnu Rusyd Fakultas Syariah IAIN Kendari.

Penulis: Al-Izar
Editor: Rizal

 

KPUM IAIN Kendari Diintimidasi Sejumlah OTK

Kendari, Objektif.id – Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari mendapat intimidasi dari sejumlah Oknum Tak Dikenal (OTK).

Diketahui sejumlah OTK dengan mengenakan masker dan tutup kepala mendatangi Gedung Laboratorium IAIN Kendari yang sedang digunakan untuk melangsungkan pemilma daring dan sempat mengancam penjaga Lab akan merusak alat berupa komputer apabila pemilma tidak dibatalkan.

“Jadi, ceritanya toh kak. Tadi waktu jam istrahat sekitar jam 1 lewat. Sa di lab, sa tiga orang. Nda lama datangmi tiga orang da cari Ka Beny, ‘mana mi ketuanya?’ Terus katanya da ancam itu penjaga lab. Da bilang, kalo tidak dibatalkan ini saya mau kasih rusak alat, da bilang begitu. Untung itu preman da tidak tandai Ka Beny karena tadi katanya Ka Beny da baku papasan ji juga. Tapi nda di tahan, kayanya ini preman orang suruhan,” beber MH saat ditanyai awak suarakampusbiru. Kamis, (24/09/2020)

MH menambahkan bahwa saat hendak pergi sholat, dirinya mendapat pesan singkat dari Ketua KPUM untuk mengamankan diri.

“Dia masuk chatnya Ka Beny di grup, da bilang kalian amankan diri masing-masing mereka banyak ini di belakang. Som pi sholat, tapi pas di pertengahan jalan sa berubah pikiran, sa penasaran, apa mi yang terjadi. Sa kembali mi lagi (di Lab). Sa liat mi orang bicara akhirnya, ditendang itu meja. Pokoknya da (preman) bersih keras ini supaya di batalkan ini pemilma,” tutur MH.

Beny Putra Lamangga, selaku Ketua KPUM angkat bicara terkait hal ini. Dirinya mengatakan, bahwa bukan hanya pihaknya saja yang mendapat ancaman. Namun, Warek III pun turut mendapat ancaman dari OTK.

“Malam kemarin saya dapat kabar angin bahwa akan ada seperti hal itu dan terkonfirmasi bahwa Pak Warek III pun mendapat ancaman melalui via WhatsApp,” ungkap Beny saat ditanyai awak suarakampusbiru. Kamis, (25/09/2020).

Beny menambahkan bahwa pihaknya menduga dalang dari tindakan tidak etik ini adalah parpolma.

“Satu partai yang terindikasi mengancam , namun saya tidak bisa sampai kan secara terang partai nya,” jelas Beny.

Melihat keamanan KPUM dan fasilitas kampus berada dalam bahaya Beni berharap seluruh mahaiswa saling memahami dan saling bekerja sama untuk menyukseskan Pemilma Daring IAIN Kendari.

“Saya perlu sampaikan kepada seluruh mahasiswa bahwa penyelenggaraan ini harus kita saling memahami, karena ketakutan kami adalah keamanan kpum dan itu hal yang paling pokok,” tukasnya, Beni.

Reporter : Rain
Editor : Cut Tari