Objektif.id
Beranda INTERPRETASI Opini Sumpah Pemuda Sebagai Pengikat Persatuan

Sumpah Pemuda Sebagai Pengikat Persatuan

Muhammad Arya Saputra

Penulis : Muhammad Arya Saputra

28 Oktober Sumpah Pemuda disuguhkan sebagai pengikat dalam naungan persatuan bahwa ego idealisme bukan jalan menuju kemerdekaan, maka disatukan persepsi perihal tumpah darah sebagai alas pergerakan. Pandangan perihal bangsa di selaraskan pada Bhineka yang ditunggalkan bias ketidaksamaan sebagai jembatan penyatuan berbagai perbedaan.

Ikrar muda mudi penaung sadar bahwa berpetak tanpa persatuan ialah kebuntuan bahwa tumpah darah, berbangsa hingga bahasa yang ialah isyarat Berindonesia secara utuh dan dilandasi semangat menasionalisasi berbagai latar belakang dalam ikatan baku. Kumandang pertama Indonesia Raya menandai cinta tanah air dilandasi semangat perjuangan ketika berbagai jong dari berbagai latar belakang larut dalam persatuan.

Penggolongan tua dan muda bukan wujud menjajah dominasi ataupun legitimasi, agresifitas juang pemuda minim usia dan pengalaman jangan jadikan alat menghakim, sebab ranah etis perlu dikesampingkan ketika mengejar keadilan dan kemaslahatan.

Perjuangan pemuda ialah sepirit provokasi kepekaan bagi perjuangan ketika golongan tua sibuk berpikir,  pemuda menculik Soekarno dan Hatta hingga terjadi Proklamasi.

Jika ranah etis dipertahankan, mungkin 17 Agustus takkan menjadi tanggal berarti. Sejarah bangsa Indonesia tak terlepas dari peran para pemuda penimbun dedikasi, termasuk perjuangan menyuarakan kegentingan memaksa melalui demonstrasi yang di dalamnya terdapat kepentingan khalayak yang wajib diperjuangkan.

Pemuda ialah penerus dedikasi kaum muda yang menua. Pemuda dan generasi penerus bangsa hendaknya disuguhkan egitas berkelas demi masa depan bangsa bukan dihakimi dengan berbagai penjatuhan dan penekanan memaksa. Pergerakan pemuda hari ini adalah implementasi gagasan perjuangan kaum tua yang tertunda.

Jangan setarakan provokasi juang pemuda sebagai makar atau perongrong negara. Biarkan pemuda berkarya diiringi nasehat kontrol dari golongan tua. Sinergitas tua nuda hendaknya diwujudkan sebagai jalan untuk membangun bangsa, sebab bangsa yang besar adalah bangsa menghargai sejarah yang tak terlepas dari andil para pemuda.

Penulis adalah salah satu mahasiswa aktif Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, juga anggota aktif Unit Kegiatan Mahasiswa Pers (UKM Pers) IAIN Kendari.


Eksplorasi konten lain dari Objektif.id

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan

Eksplorasi konten lain dari Objektif.id

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca