Demisioner BP Jaringan Kerja PPMI Bahas Tupoksi Pers Mahasiswa di Lingkup Kampus

Kendari, Objetif.id – Demisioner Badan Pekerja (BP) Jaringan Kerja Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) Nasional, Muh. Aksan bahas tupoksi serta peran pers mahasiswa dalam kerja-kerja jurnalistik di lingkup kampus.

Hal itu diungkapkan Muh. Aksan pada dialog publik yang digelar oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Pers (UKM-Pers) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari di salah satu Warkop di Kota Kendari pada Sabtu, (16/9/2023), malam.

Pantauan, Objetif.id di lokasi, kegiatan yang mengusung tema “Pers Mahasiswa Bukan Humas Kampus” dimulai sejak pukul 19.00 Wita, dimaksud untuk memberikan pemahaman kepada para mahasiswa terkait bagaimana kerja-kerja jurnalistik Pers Mahasiswa.

Terlihat, dialog publik ini menjadi semakin menarik ketika salah satu peserta dialog, Muh. Sulhija melayangkan satu pertanyaan yang sangat sensasional “Memangnya kenapa kalau pers mahasiswa jadi humas kampus?” tanya Sulhija kepada Muh. Aksan.

Selain itu, Sulhija juga menyebut bahwa pemberitaan pers mahasiswa yang mengarah kepada kegiatan-kegiatan seremonial yang digelar oleh kampus juga menjadi bagian dari kerja-kerja kehumasan.

“Selama ini kan teman-teman pers mahasiswa juga sering menayangkan berita kampus yang sifatnya seremoni. Itu juga bagian dari kerja kehumasan,” ungkap Sulhija.

Menanggapi hal ini, narasumber dialog publik, Muh. Aksan mengungkapkan secara gamblang bahwa pers mahasiswa itu berbeda dengan humas kampus, karena humas Kampus hanya mengekspose kebaikan-kebaikan kampus.

“Kita berbeda, dalam kerja-kerja jurnalistik yang kita lakukan, kita selalu mengupayakan untuk bagaimana bisa menjadi pengontrol dalam setiap kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pihak birokrasi, begitu pun dalam segala aktivitas akademik dan non akademik di IAIN Kendari,” tutur Aksan kepada Objektif.id sesaat setelah kegiatan selesai.

Pers mahasiswa lanjut aksan, tidak boleh menutupi setiap kebenaran yang ditemui oleh para Jurnalis muda di lingkup kampus. Menurutnya, selama pemberitaan itu sesuai dengan fakta maka pers mahasiswa harus tetap menyuarakan itu dengan tata cara penulisan yang tidak keluar dari kode etik jurnalistik.

“Menurut saya selagi itu fakta, tetap kita beritakan, mau berita kita dia dipandang baik, atau dipandang buruk oleh birokrasi, asal sesuai dengan kerja-kerja jurnalistik,” bebernya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi, Ketua Umum UKM-Pers IAIN Kendari, Andika membenarkan adanya perbedaan peran antara humas kampus dengan pers mahasiswa. Menurutnya pers mahasiswa khususnya yang ada di IAIN Kendari harus menjadi pilar tegaknya demokrasi di lingkup kampus IAIN Kendari.

“Iya betul, karna kalau kita di UKM Pers, kita tidak tebang pilih dalam pemberitaan, baik sisi positif kampus maupun dari segi kejelekannya. Maksudnya, jika terdapat suatu ketidakadilan, maka pers mahasiswa hadir untuk mengawal hal tersebut,” pungkasnya.

Reporter : Rhesga

Editor : Redaksi

Hadir Sebagai Dosen Tamu di IAIN Kendari, Imigrasi Kendari Beri Strategi Komunikasi Lintas Budaya Kepada Mahasiswa

Kendari, Objektif.id – Sebagai upaya dalam menghadapi Warga Negara Asing (WNA) di Kota Kendari, Imigrasi Kelas I TPI Kendari melalui Kepala Seksi Lalu Lintas Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I TPI Kendari, Indra Gunawan Mansyur berikan strategi komunikasi lintas budaya kepada mahasiswa IAIN Kendari. Jumat, (15/9/2023).

Dalam kegiatan yang diselenggarakan program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Usluhudin Adab dan Dakwah (Fuad), Indra Gunawan Mansyur menjelaskan, bahwa strategi komunikasi adalah rencana yang di gunakan untuk mencapai tujuan komunikasi, strategi yang di gunakan dalam imigrasi untuk membangun komunikasi baik kepada warga negara asing dan warga negara Indonesia.

Adapun strategi yang di gunakan, komunikasi visual yaitu garafis, gambar, dan desain visual digunakan untuk menyampaikan pesan seperti pemasangan pamflet, brosur, dan alur layanan pada lingkungan kantor. Selain itu, terdapat strategi komunikasi publik relation, yaitu membangun citra positif dan hubungan dengan berbagai pihak, termaksud media dan masyarakat umum.

Yang lain, strategi komunikasi pendidikan, yaitu menyelenggarakan pelatihan bahasa asing bagi para pegawai melalui pendidikan singkat baik dalam maupun luar negeri serta strategi komunikasi sosial media, yaitu menggunakan platfrom media sosial seperti Facebook, twiter, Instagram, atau linkedln untuk berkomunikasi dengan pengguna layanan Keimigrasian.

Indra Gunawan Mansyur berharap materi yang sudah diberikan kepada mahasiswa dapat diimplementasikan sebagai komitmen membangun komunikasi baik kepada warga negara asing dan warga negara Indonesia.

“Semoga ada kegiatan seperti ini lagi, ini terjadi secara kontinyu karna kita sebenarnya sudah ada kerja sama dengan pihak Fuad iain untuk melakukan praktek lapangan di Kantor Imigrasi Kelas I TPI kendari” ungkapnya.

Sementara itu Yusrifa Halid selaku ketua program studi komunikasi dan penyiaran Islam (KPI) berharap agar mahasiswa mengenal imigrasi lebih jauh lagi.

“Mengharapkan mahasiswa menganal imigrasi lebih jauh tidak hanya sebatas tentang ilmu menajemen komunikasinya tapi lebih jauh lagi tadi kita sudah bahas tentang bagaimana sebenarnya imigrasi ini berperan untuk menjaga keamanan negara sebagai penjaga pembatas negara”.

Reporter : Nini Sasmitha

Editor : Redaksi

Mahasiswa Minta Fasilitas di Ruang Hijau, Kabag Umum IAIN Kendari: ‘Tergantung Pimpinan’

Kendari, Objektif.id – Ruang hijau yang terbentang dari gedung perpustakaan hingga gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari kerap dikunjungi para mahasiswa.

Pantauan Objektif.id, puluhan mahasiswa mengunjungi ruang hijau ini saat waktu pergantian mata kuliah sekira pukul 10.00 Wita, waktu istirahat pukul 12.00-13.00 Wita, dan sore hari sekira pukul 15.00 Wita hingga waktu magrib.

Tujuan para mahasiswa pun beragam, ada yang sekedar ingin menghabiskan waktu luang, mengerjakan tugas kuliah, rapat-rapat organisasi, serta sekedar bersenda gurau bersama teman kuliah.

Salah satu mahasiswa Program Studi (Prodi) Manajemen Pendidikan Islam (MPI), Ilham saat mengunjungi ruang hijau ini mengaku, memilih nangkring di tempat ini karena alasan kenyamanan. Menurutnya ruang hijau ini menawarkan sensasi kesejukan sehingga sangat pantas dijadikan tempat untuk menghabiskan waktu luang.

“Kalau di Fakultas saya rasa kurang enak, apalagi kan sementara ada pembangunan gedung baru,” tutur Ilham saat ditemui Objektif.id,  Rabu, (6/9/23).

Selain Ilham, Lia juga membeberkan alasannya memilih mengunjungi ruang hijau ini saat waktu luang. Menurutnya, vibes yang dia rasakan saat nongkrong di ruang hijau IAIN Kendari ini bisa membuka pikiran sehingga banyak mendapat inspirasi.

Meski demikian, para mahasiswa yang ditemui Objektif.id dalan satu lingkaran diskusi di sekitar ruang hijau IAIN Kendari, meminta pihak kampus untuk memberikan perhatian khusus kepada ruang hijau ini dalam hal penataan dan pengadaan fasilitas-fasilitas untuk menunjang kenyamanan mahasiswa saat berada di tempat ini.

Kepala Bagian (Kabag) Umum IAIN Kendari, Amari, saat dikonfirmasi Objektif.id mengatakan, pihaknya telah memikirkan hal tersebut. Namun, belum mendapat anggaran dari pimpinan kampus IAIN Kendari. “Mau di apa, kita hanya bergantung,” ungkap Amari kepada Objektif.id.

Reporter: Akmal
Editor: Ai

DWP IAIN Kendari Hadirkan Dr. Marcelo dari New York Bahas Pentingnya Kesehatan anak 

Kendari, Objektif.id – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Institut Agama Islam Negeri Kendari (IAIN) gelar Sosialisasi Kesehatan, bersama Dr. Marcelo Gareca., M.D., FACTP., FIDSA dari Guthrie Clinic, New York.

Kegiatan sosialisasi ini di mulai pada pukul 09.00 WITA dengan mengangkat tema “The state of Children’s Health In Indonesia, A Review of the 2020 UNICEF Report” di Aula Perpustakaan IAIN Kendari. Selasa, (12/09/2023).

Dalam pembukaannya, Marcelo Gareca mengatakan stunting itu sendiri merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat dari kekurangan gizi yang ditandai dengan tinggi badan berada dibawah standar.

Selain itu, lanjut Marcelo Gareca, dia menerangkan bahwa umur 5 tahun merupakan usia yang sangat produktif untuk mengetahui atau mencegah stunting pada anak-anak yang kekurangan Imunisi.

“Jadi untuk melakukan pencegahan pada anak-anak yang terkena stunting, sebaiknya dilakukan sebelum mencapai umur 5 tahun”, beber Marcelo Gareca, Selasa (12/9/2023).

Untuk itu, dirinya berharap informasi yang di berikan bisa betul-betul diterima karena ini merupakan salah satu topik yang sangat penting untuk diketahui bersama.

Sementara itu, Ketua Dharma Wanita, Satmawati Insawan mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan keadaan kesehatan anak-anak kita ke depannya.

“Dalam acara sosialisasi ini kita akan mendapatkan berbagai informasi yang berguna dan bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan kita tentang kesehatan anak”, katanya.

Wakil Rektor II, Nurdin sangat mengapresiasi kegiatan sosialisasi yang di selenggarakan DWP IAIN Kendari karena bisa menghadirkan dokter spesialis kanker dari Guthrie Clinic, New York.

“Kegiatan ini sangat penting sekali, patut kita syukuri bisa kedatangan dokter spesialis yang akan membahas pentingnya memahami kesehatan anak di Indonesia khusus nya bagi ibu-ibu di Sulawesi Tenggara, pungkasnya”.

Reporter: Andika
Editor: Rizal

Kohati Badko HMI Sultra Gelar Sekolah Advokasi 

Kendari, Objektif.id – Korps HMI Wati (KOHATI) Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Sulawesi Tenggra (Sultra) gelar Sekolah Advokasi pada 7 sampai 10 September 2023 di salah satu hotel di Kota Kendari.

Kegiatan yang mengusung tema “Perempuan, Kekerasan, Lingkungan Advokasi, Politik Perlindungan Anak” ini diikuti sebanyak 41 orang mahasiswa aktif dari 10 Kampus yang ada di Sultra.

Ketua Kohati Badko HMI Sultra Siti Rabiah Putri Saadin mengatakan, Sekolah Advokasi ini dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan serta kepekaan mahasiswa terhadap masalah kasus kekerasan seksual dan kekerasan terhadap anak kalangan masyarakat.

“Sebenarnya itu tidak terlepas dari kondisi Sulawesi Tenggara yang sakarang ini darurat kekerasan seksual terhadap anak,” kata Rabiah Putri Saadin saat ditemui awak media, Kamis (7/9/23).

Selain masalah kekerasan seksual, lanjut Rabiah terdapat beberapa kebijakan pemerintah yang dinilai tidak pro dengan kaum perempuan, sehingga kasus kekerasan terus meningkat.

“Seperti kebijakan di perlindungan anak dan kebijakan perkawinan dan masih banyak lagi kebijakan-kebijakan lainya,” bebernya alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UHO itu.

Untuk itu, target yang akan dicapai pada Sekolah Advokasi untuk mengatasi masalah kekerasan seksual terhadap anak maupun kekekerasan terhadap kaum perempuan yang saat ini di Sultra mengalami peningkatan.

“Kita gerak sama-sama dengan media, dengan Psikiater, dengan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Pihak Kepolisian,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Badko HMI Sultra Irfan Karim megapresiasi serta mendukung penuh upaya serta komintmen Kohati Badko HMI Sultra ini untuk menyelesaikan masalah seperti kekerasan seksual yang saat ini menjadi pandemi.

“Kita dudung upaya Kohati ini karna ini merupakan gerak-gerak kemanusiaan yang tujuannya untuk kebaikan generasi-generasi penerus bangsa yang ada di Sultra,” tegas Irfan.

Laporan : Muh. Arya

 

 

Maba Ini Suratku

Penulis: Hikmah Askar

Maba, ini suratku dari mahasiswa yang telah melalui perjalanan di kampus ini, tempat yang akan menjadi rumah kalian selama beberapa tahun ke depan. Seperti kopi yang memerlukan waktu untuk mencapai cita rasa yang sempurna, begitu juga dengan pengalaman kampus ini yang akan mengisi cawan kehidupan kalian.

Saat kalian melangkah ke dalam Gerbang Kampus ini, rasanya seperti sedang menemukan lembaran baru dalam buku hidup kalian. Setiap langkah yang kalian ambil, setiap sudut yang kalian kunjungi, begitu dalam terasa maknanya. Kampus ini adalah tempat di mana tuhan seakan terselip dalam setiap helaan nafas, membisikan petunjuk dan kebijaksanaan.

Jalanan berbatu di Kampus ini menjadi saksi bisu perjalanan kalian. Setiap bebatuan adalah jejak dalam cerita kalian. Seperti kisah dalam buku, setiap sudut kampus memiliki cerita tersendiri. Taman-taman hijau yang rimbun adalah halaman-halaman yang menunggu untuk kalian isi dengan warna-warna kehidupan.

Namun yang berharga adalah pertemuan dengan sesama penjelajah kampus ini, mereka adalah karakter-karakter dalam buku yang akan menghiasi kisah kalian.

MABA INI SURATKU dari seorang mahasiswa yang telah memahami beragam ciri khas mahasiswa di kampus ini, sebagaimana yang terjadi dalam bab yang terus berputar dalam kisah kehidupan. Setiap mahasiswa adalah bagian yang tak terpisahkan dari alur cerita yang lebih luas. Ada yang memancar kan semangat yang berkobar kobar dalam mengejar pengetahuan, seperti bara yang tak pernah padam, dan mereka menjadi sumber inspirasi bagi yang lain dengan dedikasi mereka yang tak tertandingi. Ada juga yang sibuk mencari pengetahuan dalam keheningan perpustakaan, menggali harta ilmu yang tersembunyi di antara halaman-halaman buku dan membentuk karakter yang penuh kebijaksanaan. menjadikan setiap hari di kampus ini bercahaya seperti permata. Sementara itu, ada yang sepertinya tidak terlalu peduli, mengikuti kuliah tanpa keterlibatan emosional yang mendalam, dan bersikap acuh tak acuh terhadap berbagai hal. Dan tentu saja, terdapat aktivis yang penuh semangat, memimpin perjuangan untuk isu-isu yang mereka cintai dengan sepenuh hati.

MABA, INI SURAT KU dari seorang mahasiswa yang telah memahami beragam watak senior di kampus ini. Seperti dalam sebuah drama, setiap satu dari mereka memiliki peran yang unik dalam cerita kehidupan kampus. Ada yang menjadi panutan dalam prestasi akademis, membimbing kalian dalam kerumitan ilmu pengetahuan. Terdapat pula senior yang memberikan wawasan berharga tentang pengembangan diri dan berbagai pengalaman dalam menghadapi berbagai tantangan di luar kampus.

Namun, tidak bisa di abaikan pula senior yang terkesan angkuh merasa dirinya lebih superior dari pada yang lain. Mereka mungkin mencoba menggoda kalian dengan perilaku sombong mereka, bahkan beberapa senior terlibat hubungan asmara dengan MABA. Menciptakan dinamika kompleks dalam komunitas kampus ini. Di sisi lain, ada juga senior yang tampak nya acuh tak acuh terhadap keberadaan MABA, kurang berminat untuk membantu atau memberikan nasihat, menjadikan perjalanan kalian terasa lebih menantang.

Semua senior ini adalah bagian penting dalam cerita kehidupan kampus ini, seperti karakter dalam sebuah narasi. Mereka memberikan berbagai sudut pandang tentang pengalaman menjadi mahasiswa di kampus ini. Pengalaman kalian dengan mereka membentuk pemahaman yang lebih mendalam tentang keragaman perjalanan kampus ini dan memberikan inspirasi untuk mengejar impian dengan tekat yang kuat.

MABA, INI SURATKU dari seorang mahasiswa yang telah akrab dengan seluruh dosen di kampus ini. Seperti dalam pementasan kehidupan kampus, setiap dosen memiliki peran unik dalam perkembangan kami sebagai mahasiswa. Terdapat yang dengan semangat mengarahkan kami melalui kompleksitas ilmu pengetahuan, seperti panduan yang membimbing dalam labirin pengetahuan, ada juga dosen yang memberi pengetahuan berharga tentang aplikasi praktis dalam bidang studi kami, membuka pintu ke dunia nyata. Meskipun ada yang mungkin yang tampak tegas dan menuntut, mereka akhirnya memberikan pelajaran yang dalam dan berharga tentang mengahadapi tantangan dalam dunia akademik, semua dosen ini adalah pilar utama dalam perjalanan pendidikan kami di kampus ini, dan kami beryukur telah memiliki mereka sebagai mentor.

MABA, INI SURATKU dari seorang mahasiswa yang telah menjelajahi berbagai kepingan organisasi dalam kampus ini. Di sepanjang perjalanan kuliah ini, kalian akan menyelami berbagai komunitas, seperti seorang penjelajah yang menapaki sendirian hutan belantara. Pengalaman ini tidak hanya sekedar catatan di daftar prestasi tetapi bagai serangkaian petualangan yang telah membentuk jiwaku.

Di dalam peradaban kampus ini, aku menjadi pelaut yang menjajaki lautan pergaulan, bertemu manusia-manusia berwarna dan bijaksana. Organisasi-organisasi ini adalah pulau yang tersembunyi yang menyimpan hikmah dan pelajaran berharga. Mereka membingkai cerita hidup ku dengan pengalaman yang tak ternilai harganya.

Kepada kalian, para MABA yang berdiri di ambang petualangan baru, jangan lah gentar untuk mengarungi samudera organisasi yang luas ini. Di balik setiap pintu adalah potensi pengembangan diri dan penemuan diri yang dalam, dengan setiap langkahmu, ingatlah bahwa kampus ini adalah labirin berliku yang penuh dengan harta karun pengetahuan dan koneksi. Selamat menjelajah teman- teman, semoga kalian menemukan makna sejati dalam perjalanan ini.

MABA, INI SURATKU dari seorang mahasiswa yang telah menjadi aktor dalam setiap drama pertunjukan demonstrasi kampus. Di lingkungan kampus ini, kalian akan merasakan semangat perjuangan yang mendalam yang sama seperti cita rasa kopi yang memerlukan waktu untuk sempurna. Kampus ini akan menjadi tempat di mana kalian belajar bahwa kekuatan terbesar terletak dalam kesatuan untuk mencapai perubahan yang di inginkan.

Ketika kalian ikut serta dalam aksi demonstrasi, kalian seperti karakter dalam buku, menambah lembaran baru dalam sejarah dan mewarnai lembaran-lembaran tersebut dengan harapan dan perubahan. Di tengah perjalanan ini semoga kalian ingat bahwa di dalam kehidupan kampus ini, kalian adalah pemain utama dalam drama perubahan sosial yang tengah berkembang.

Saya telah merenung tentang peran saya dalam setiap aksi demonstrasi. Ini adalah momen introspeksi yang mendalam. Apakah tindakan saya benar-benar sejalan dengan nilai-nilai yang saya anut? Bagaimana saya dapat membuat dampak yang positif dalam perjuangan ini? Saya telah belajar bahwa aksi demonstrasi bukan hanya sekedar berteriak di jalan, tetapi juga tentang menemukan suara hati dan kepercayaan diri untuk berdiri demi apa yang saya yakini

Saat berpartisipasi dalam demonstrasi, kami menghadapi berbagai tantangan, mulai dari cuaca yang ekstrim hingga penolakan yang keras. Namun, kami juga menemukan solidaritas yang kuat di antara sesama mahasiswa. Setiap langkah kami di jalan itu membawa pesan penting tentang perubahan yang harus terjadi. Kami memahami bawah mahasiswa memiliki kekuatan untuk menggerakkan perubahan sosial.

Jadi. MABA, ketika kalian ikut serta dalam demonstrasi, ingatlah bahwa ini adalah bagian penting dari perjalanan kalian sebagai mahasiswa. Ini adalah peluang untuk menyuarakan perubahan yang kalian inginkan dalam Dunia ini. Bersama-sama, kita dapat mencapai cita-cita besar dan menciptakan dampak positif yang akan membawa perubahan yang kita harapkan.

MABA, INI SURATKU dari seorang mahasiswa yang telah menulis kan banyak kisah romansa di kampus ini. Seperti dalam novel-novel cinta yang kita baca. Kampus ini juga menjadi panggung bagi berbagai kisah asmara. Di antara buku-buku tebal dan jadwal kuliah yang padat, banyak di antara kita menemukan teman sejati bahkan cinta sejati. Kampus ini adalah saksi dari senyuman gugup pertemuan pertama, perjalanan panjang mengenal satu sama lain, dan moment-moment tak terlupakan yang melibatkan hati. Semua ini menambah warna warni pengalaman kampus, memperkaya kisah hidup yang kita tuliskan dengat setiap langkah kita di sini.

Kisah romansa di kampus ini begitu beragam seperti warna-warna bunga di taman. Ada yang menemukan cinta pada teman sekelas, berbagi buku dan mimpi bersama-sama. Ada juga yang melibatkan diri dalam percintaan yang tumbuh dalam kebersamaan dalam organisasi kemahasiswaan. Beberapa kisah mungkin singkat dan manis seperti puisi, sementara yang lain adalah epik panjang yang terjalin selama bertahun-tahun. Meskipun tidak semua kisah berakhir bahagia, setiap pengalaman romansa di sini adalah bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan kami sebagai mahasiswa.

Cinta di kampus ini adalah cerminan dari keragaman kisah kehidupan, seperti berbagai buku di perpustakaan yang saling melengkapi. Ini adalah pengingat bahwa meskipun kami datang kesini untuk mengejar ilmu, kita juga menemukan pelajaran berharga tentang cinta, komitmen dan pengorbanan. Jadi maba, saat kalian menjalani perjalanan kampus ini bersiaplah untuk mengukir kisah romansa kalian sendiri di antar bab-bab dalam buku kehidupan yang tak terduga dan indah.

MABA, INI SURATKU dari seorang mahasiswa yang telah menjatuhkan air mata sampai mengisi cawan kehidupan di kampus ini. Seperti hujan yang Kadang-kadang mengguyur kampus ini, ada saat saat di mana tekanan akademik, tantangan sosial, atau kegagalan pribadi membuat kalian merasa terluka dan lelah. Namun, ingatlah bahwa setiap tetes air mata yang jatuh adalah bagian dari proses tumbuh dan belajar. Itu adalah tanda bahwa kita telah berani mencoba, berani gagal, dan berani untuk bangkit kembali. Air mata itu juga mengingatkan kita bahwa di balik setiap kesulitan ada pelajaran berharga yang akan membantu kita tumbuh menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri

MABA, ini adalah surat ku untuk kalian, para protagonis dalam kisah kampus ini, kampus ini adalah dunia yang menunggu untuk di jelajahi, dan mungkin tersimpan dalam setiap detik yang berlalu, akan memberikan untuk melangkah maju.

Selamat menjalani setiap bab dalam buku kampus ini. Jadilah penjelajah yang berani, penikmat ilmu yang lapar, dan pencari makna yang penuh semangat. Selamat menulis kisah kampus yang tak terlupakan.

MABA, ini suratku dari mahasiswa yang telah melalui bab-bab berwarna di kampus ini. Saat kalian menemukan diri kalian terjebak dalam momen kebingungan atau ketidakpastian, ingatlah bahwa kalian tidak sendirian. Kami, para senior, adalah teman yang selalu siap untuk membantu kalian menavigasi air yang kadang deras, namun penuh dengan keindahan.

Kampus ini lebih dari sekadar bangunan dan mata kuliah. Ini adalah jaringan hubungan, pertumbuhan diri, dan penemuan kekuatan yang mungkin sebelumnya kalian tidak ketahui. Ini adalah tempat di mana kalian akan belajar, mengenal, tumbuh, dan menemukan diri kalian sendiri.

Jadi, MABA, sambutlah kampus ini dengan mata terbuka dan hati yang lapang. Ini adalah awal dari petualangan yang menarik. Ini adalah waktu untuk menemukan potensi tersembunyi kalian, baik dalam ilmu pengetahuan maupun dalam diri kalian sendiri.

Penulis adalah salah satu mahasiswa aktif Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari.

Staf Ahli Kemenag RI, Abu Rochmad Sebut KKN EXPO IAIN Kendari Patut Jadi Contoh Kampus Lain

Kendari, Objektif.id – Staf Ahli Menag Bidang Hukum dan Moderasi Beragama Republik Indonesia Abu Rochmad, resmikan KKN EXPO Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari tahun 2023 di Pelataran Gedung Terpadu IAIN Kendari, Minggu (3/9/23).

Pantauan Objektif.id di lokasi, terdapat berbagai macam produk baik itu produk kecantikan, produk kesehatan, kerajinan tangan, pupuk organik, dan masih banyak lagi produk dipamerkan pada Expo tersebut.

Abu Rochmad mengatakan ajang KKN EXPO IAIN Kendari ini menunjukkan bahwa KKN dapat menghasilkan produk yang kreatif, khas sesuai dengan daerah tempat mahasiswa mengikuti KKN “Model Expo KKN seperti ini bisa di copy di tempat-tempat di kampus-kampus yang lain,” kata Abu Rochmad, Minggu (3/9/23).

Selain itu, lanjut Abu Rochmad ajang KKN EXPO ini juga menunjukkan bahwa KKN itu dapat menghasilkan produk yang kreatif, khas sesuai dengan wilayah mahasiswa itu melaksanakan KKN. Selain itu, hal ini juga bagian dari pengamalan teori yang pernah dipelajari di bangku kuliah lalu di praktekkan di tempat KKN.

“Sarana untuk mengasah juga kepekaan mahasiswa bagaimana mereka melihat berbagai persoalan yang di hadapi masyarakat untuk di Carikan solusinya”, Katanya.

Untuk diletahui, sebanyak 218 Produk dari berbagai kategori: makanan, kecantikan, kesehatan, kerajinan tangan, pupuk organik serta inovasi yang ditampilkan pada KKN Expo. Ini merupakan hasil karya dari 1.112 mahasiswa yang terdiri dari 1070 mahaiswa KKN Reguler, 30 mahasiswa KKN Nusantara Moderasi Beragama, dan 20 mahasiswa KKN Kerjasama dengan total jumlah 180 posko.

Laporan : Melvi Widya

Editor : Redaksi

 

Pamerkan Kerajinan Tangan Dari Kerang, Mahasiswa KKN Kerjasama Desa Labengki Raih Juara 1

Kendari, Objektif.id – Mahasiswa KKN Kerjasama Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) Se-Sulawesi di Desa Labengki, Kecamatan Lasolo Kepulauan, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara sukses meraih juara pertama pada kegiatan KKN Expo yang diselenggarakan oleh Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, pada Minggu, 3 September 2023.

Kerajinan yang berasal dari kerang yang hanya terdapat di Desa Labengki ini  merupakan inovasi baru yang di buat oleh Mahasiswa KKN Kerjasama Desa labengki yang direncanakan akan terus dikembangkan hingga menjadi ciri khas dari Desa tersebut sehingga dapat menjadi cendramata bagi wisatawan yang berkunjung ke Desa Labengki.

Fitri, salah satu mahasiswa KKN Kerjasama asal IAIN Kendari mengatakan dalam pembuatan kerajinan tersebut, dibutuhkan waktu selama lima hari untuk satu kerajinan, mulai dari awal hingga tahap akhir kerajinan ini. Hal itu disebabkan karena tiap sisi dari kerajinan tersebut harus dikerjakan secara bertahap.

“Dalam proses pembuatan butuh  waktu selama lima hari untuk satu kerajinan, karena melalui begitu banyak proses mulai dari proses  susun kerangnya di satu sisi terlebih dahulu. Setelah kering, disusun pasir yang sudah dicampur dengan lem, Terus dikeringkan lagi. Setelah itu, lanjut ke sisi yang lain,” kata Fitri saat ditemui Objektif.id

Selaras dengan itu, Sulfikar salah satu dewan juri dari perwakilan asesor manajemen mutu industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Kendari mengaku terpukau dengan kerajinan yang di tampilkan oleh KKN Kerjasama dan mengharapkan produk tersebut dapat dikembangkan lebih lanjut dan dapat di pasarkan.

“Terkait dari hasil karya mahasiswa ini mereka sangat luar biasa tidak kalah bersaing dari produk UMKM yang ada makanya tadi saya sampaikan itu supaya ada komunikasi lebih lanjut dengan pihak-pihak yang bisa membantu mereka dalam hal ini bisa dijual ke toko-toko ataupun ke pusat oleh-oleh,” ungkapnya.

Penulis : Tessa ASN

Seorang Kariawan di Salah satu Perusahaan di Kendari Tewas Tersengat Listrik

Kendari, Objektif.id – Seorang karyawan PT Tunggala Prima Teknik Kendari Suparta Yasa asal warga Desa Pondidaha, Kecamatan Amonggedo, Kabupaten Konawe tewas usai tersengat listrik.

Peristiwa nahas itu terjadi Rabu (2/9/23) pukul 09.00 wita di Jl. Antero Hamra tepatnya di Kali Kadia Kecamatan Kadia, Kota Kendari.

Dimana Suparta Yasa asal bersama Junaidi dan dua rekan kerja dari PT Tunggala Prima Teknik sedang melakukan pengalihan arus listrik.

Junaidi salah satu rekan korban mengatakan, peristiwa itu bermula ketika Suparta Yasa sedang berada di atas tiang listrik sedangkan rekan-rekan memantau dari bawah.

Tiba-tiba tubuh Suparta Yasa gemetar lalu pingsan dengan posisi tergantung, melihat hal itu Junaidi dan rekan kerja lainya langsung melakukan upaya pertolongan.

“Saya langsung naik untuk evakuasi korban, saya tarik tangannya sebisa mungkin supaya lepas dari kabel yang melekat di tangannya,” kata Junaidi Rabu (2/9/23).

Usai disengat listrik, Suparta Yasa langsung dibawah ke Rumah Sakit Korem Kendari untuk dilakukan pertolongan.

“Di sana tadi masih berdenyut nadinya, cuman sampai disini ditangani dokter mulai melemah denyut nadinya,” kata Junaidi salah satu rekan kerja korban.

Pantauan di lokasi, terlihat puluhan rekan kerja Suparta Yasa menyaksikan jenazah korban dibungkus dengan kain batik dimasukan ke mobil jenazah untuk dikebumikan di kampungnya.

Reporter: Omo
Editor : Asrina

Wajib Dibahas, Ini Tiga Rekomendasi Peserta LK III BADKO HMI SULTRA Untuk Kongres HMI Ke-XXXII di Pontianak

Kendari, Objektif.id

Peserta Latihan Kader III (Advance Training) Badan Koordinasi (BADKO) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sultra merekomendasikan tiga poin krusial untuk dibahas pada kongres Kongres HMI Ke-XXXII Pontianak mendatang.

Rekomendasis pertama adalah soal kebijakan pengesahan Cabang yang harus dirubah dan diberikan ruang kewenangan untuk BADKO HMI dengan beberapa variabel alasannya, sebagai berikut:

1. Banyaknya jumlah cabang HMI di seluruh Indonesia membuat konsen Pengurus Besar HMI hanya terfokus pada pembahasan cabang-cabang yang dualisme sehingga mengesampingkan banyak hal baik program kerja bidang maupun issue issue nasional dan internasional. Maksudnya adalah rekomendasi ini membantu PB HMI untuk mengurangi beban kerja.

2. Formatur Ketua Umum di cabang-cabang pelosok banyak mendapatkan kesulitan dalam mengurus SK Cabang karena harus berangkat ke Jakarta untuk menyerahkan hasil-hasil konferensi, apalagi Formaturnya yang belum mengetahui lika-liku ibu kota Jakarta ditambah soal finansial yang tidak semua formatur mempunyai kecukupan finansial untuk menetap berbulan-bulan di Jakarta.

3. Berdasarkan pengalaman dan informasi dari PB HMI sendiri, bahwa jika dalam rapat-rapat harian dan presidium yang membahas soal pengesahan cabang, seringkali terjadi konflik (chaos) sesama pengurus besar yang tidak memiliki pandangan yang sama.

4. Pengurus Besar HMI tidak tahu menahu terkait keakuratan informasi konferensi cabang jika terjadi dualisme kepengurusan, sehingga peran BADKO HMI dibutuhkan sebagai perpanjangan tangan PB HMI yang berkedudukan di tiap-tiap Provinsi, maka dari itu BADKO HMI bisa diusulkan menjadi pengawas jalannya konferensi Cabang agar tidak terjadi lagi dualisme dan mengikuti aturan AD/ART pada konferensi tersebut.

Rekomendasi kedua adalah soal kewenangan MPK PB HMI yang harus dikembalikan dalam mengatasi beberapa sengketa dan persoalan yang ada di internal HMI. Alasannya adalah sebagai berikut:

1. Beberapa masalah yang ada di PB HMI dianggap tidak mampu diselesaikan karena seringkali muncul ego sekte dan gerbong yang berbeda-beda.

2. MPK PB HMI dianggap meringankan kerja-kerja PB HMI terkait sengketa dan permasalahan lainnya apalagi menuju kongres masih banyak permasalahan yang belum selesai. Hal itu kemudian agar PB HMI lebih terfokus pada pelaksanaan kongres daripada berlarut-larut dalam pembahasan sengeketa dan permasalahan lainnya.

Rekomendasi ketiga adalah soal materi pada perkaderan yang ada di HMI lebih spesifiknya materi Kepemimpinan Manajemen Organisasi yang ada di HMI.

Karena Organisasi HMI dianggap sebagai organisasi yang menjadi lumbung untuk menyiapkan calon pemimpin-pemimpin bangsa ke depan tetapi justru materi Kepemimpinan yang ada di HMI tidak memiliki acuan yang komprehensif terkait bagaimana Kepemimpinan yang sebenarnya menurut prespektif HMI itu sendiri sehingga perlunya merekomendasikan PB HMI membuat tim penyusun silabus materi Kepemimpinan Manajemen Organisasi yang lebih komprehensif yang terlahir dari pemikiran asli kader HMI.

Tiga rekomendasi tersebut merupakan buah pemikiran dari Kelompok 1 Peserta bidang internal HMI yang dipresentasikan dan dibahas secara objektif di forum LK III (Advance Training) BADKO HMI SULTRA yang digelar sejak 19-26 Agustus 2023 di salah satu hotel di Kota Kendari.

Berikut nama-nama kelompok 1 bidang internal HMI

1. Enggi Indra Syahputra (Ketua Kelompok asal BADKO SULTRA.

2. Syahrido Alexander asal BADKO JABODETABEKA BANTEN

3. Hendra Amarullah asal BADKO SULTRA

4. Muh. Anugrah Panji Suara asal BADKO SULTRA

5. Asrawan Sumardin asal BADKO JABODETABEKA BANTEN

6. Sarlan Lario asal BADKO SULTRA

7. Nabusfanando asal BADKO SUMBAR

 

Transformasi Energi Fosil Ke Energi Bersih Sebagai Peluang Di Era Mendatang

Penulis : Hendra Setiawan

Indonesia memiliki banyak potensi energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mendorong pembangunan yang berkelanjutan.

Potensi berdasarkan dari buku Statistik EBTEK terkait energi terbarukan di Indonesia meliputi: Energi surya yang besar, mencapai 207,9 GW. Energi angin: Potensi energi angin di Indonesia mencapai 60,64 GW. Energi air.

Indonesia memiliki potensi energi hidro yang mencapai 94,47 GW..Dan menurut saya Biomassa bisa juga menjadi alternatif sebagai energi baru yang sangat potensial di Indonesia.

Pemanfaatan sumber energi terbarukan di Indonesia dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan dampak negatif lainnya dari penggunaan bahan bakar fosil.

Selain itu, pengembangan sumber energi terbarukan juga dapat membuka peluang investasi dan menciptakan lapangan kerja baru. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia perlu terus mendorong pengembangan sumber energi terbarukan melalui kebijakan dan program yang tepat.

Apalagi sekarang dampak energi fosil sudah sangat keliatan dibeberapa kota terkhusus ibu kota Indonesia, energi terbarukan ini merupakan win solusion untuk semua daerah di Indonesia agar mencengah pencemaran lingkungan yang lebih parah untuk masa mendatang.

 

Pemilu 2024: Observe Peran Mahasiswa Sebagai Organ Vital Pemilu, Recovery Democracy Bermartabat

Oleh : Enggi Indra Syahputra

Mahasiswa pada umumnya merupakan seseorang yang sedang melanjutkan pendidikan kejenjang Perguruan Tinggi baik itu Negeri maupun Swasta.

Pada hakikatnya Mahasiswa Telah dikenal sebagai salah satu elemen Masyarakat Intelektual yang memiliki historia dalam proses perjalanan bangsa Indonesia.

Sebagai Kaum Akademisi tentunya sumbangsih dari mahasiswa sangat diperlukan dalam berbagai sektor demi kemajuan dan perkembangan Bangsa.

Sebagaimana mahasiswa dipercaya sebagai Penyambung lidah rakyat yang masih suci,idealis, dan terlepas dari titipan kepentingan diluar harapan rakyat.

Menghadapi memontum Pemilu serentak 2024, banyak fenomena yang tidak biasa terjadi di pemilu-pemilu sebelumnya. Banyaknya Peran Mahasiswa yang menjadi penggerak calon kepala daerah, telah meluluh lantahkan Eksistensi mahasiswa sebagai agent of Change dan Sosial Of Control, mewakili masyarakat mengontrol dan mengawasi segala bentuk proses dinamika berbangsa dan bernegara, juga kebijakan yang kemudian diambil oleh pemerintah untuk mewujudkan perubahan sosial yang lebih baik.

Saat ini, Partai politik telah melakukan konsolidasi internal partai. Suasana pemilu kian terasa bahkan menjadi wacana yang begitu hangat untuk diperbincangkan. Suguhan wacana politik pun hadir disetiap media baik itu media mainstream maupun media sosial.

Menjelang pemilu 2024 masyarakat akan disajikan berbagai macam kampanye dengan jualan program pendidikan gratis dan pelayanan kesehatan gratis dengan seribu nawacita untuk kesejahteraan rakyat. Wacana yang sering kita dengar pada setiap pencalonan baik untuk calon anggota legislatif maupun calon presiden dan wakil presiden. Hal inilah membuat idealisme dan Marwah sebagai mahasiswa sedang diuji. Terbukti banyaknya kontribusi mahasiswa sebagai tim sukses pasangan calon presiden maupun peluncur calon anggota legislatif dibeberapa tingkatan pada 2024 mendatang.

Bukan hal yang tabuh jika para politikus mencoba menggait mahasiswa dan menjadikannya sebagai garda terdepan mensosialisasikan pasangan calon baik dalam media sosial maupun dalam kehidupan nyata, mengingat Mahasiswa adalah salah satu pilar penegak demokrasi yang merupakan pemilih dan memiliki nalar intelektual yang mempuni sehingga peran Mahasiswa tak bisa dianggap remeh dalam mengakomodir massa dan mempengaruhi masyarakat pada umumnya.

Adiktif mahasiswa menjadi peluncur politik bukan lain adalah karena telah terhasut oleh kepentingan kepentingan kelompok tertentu dengan jaminan ketenaran sosial dan menjadi “Sebagai” jika paslonya yang memenangkan pemilu. Terlebih jika ada kepentingan jangka panjang yang mampu menunjang kehidupan mahasiswa-mahasiswa tersebut.

Mahasiswa harusnya tidak melupakan kultur sebagai kaum intelektual yang wadahnya berada dikampus mengontrol dan mengawasi segala sesuatu dalam kehidupan sosialnya. Bukan keluar dari cita menjadi gerakan politik dan turut andil dalam pusaran kekuasaan. Bagian dari mahasiswa banyak yang menyanyangkan kebanyakan mahasiswa saat ini malah memperkeruh dinamika perpolitikan yang biasa kita lihat dan membaca disosial media.

Tetapi bukan berarti mahasiswa harus apatisme terhadap proses politik seperti pemilihan umum kepala daerah. Sehingga peran yang Menjadi sangat Fundamental bagi mahasiswa dalam pemilu adalah memastikan proses demokrasi berjalan dengan baik, memberikan pendidikan politik sebagaimana arti kata dan tujuan politik itu sendiri. Dalam menghadapi momentum pemilu nalar kritis dan idealisme mahasiswa menjadi hal yang harus dijaga. Akan tetapi bukan berarti acuh terhadap semua proses politik apalagi harus pesemistis dan Apriori terhadap sistem kekuasaan.

Terlalu banyak a duty and responbility yang melekat dalam indentitas kita sebagai mahasiswa. Sehingga peran yang Menjadi sangat Fundamental bagi mahasiswa dalam pemilu adalah memastikan proses demokrasi berjalan dengan baik, memberikan pendidikan politik sebagaimana arti kata dan tujuan politik itu sendiri.

Dua lembaga penting dalam pemilu,  yang pertama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sebagai pelaksana penyelenggaraan tahapan pemilu itu sendiri, yang Kedua Badan Pengawasan Pemilu sebagai lembaga yang bertugas melakukan pencegahan, Pengawasan,dan Penindakan.

Tetapi bukan hal yang tidak mungkin jika kedua lembaga tersebut akan bekerja secara maksimal dan memastikan proses demokrasi berjalan dengan baik dan bijaksana. Bukan tidak mempercayai kinerja dari kedua lembaga tersebut, belajar dari kejadian di masa yang silam banyaknya kasus yang kemudian menyeret sejumlah anggota lembaga tersebut baik dari tingkat Nasional maupun provinsi.

Ada beberapa kasus yang kemudian menjadi rujukan sehingga lembaga mahasiswa tidak boleh absud dari perpolitikan yang terjadi, dengan tugas dan tanggungjawab sebagai agent of Change dan Sosial Of Control. Selain mengawasi dan mengontrol proses politik yang berlangsung, kelompok mahasiswa juga menjadi sentral koeksistensi sosial menghadapi pemilu kali ini guna memperbaiki kualitas demokrasi bangsa Indonesia.

Sistem pemerintahan Indonesia berdasarkan konstitusi UUD 1945 telah menetapkan bahwa partai politik satu satunya kendaraan menuju lembaga kekuasaan (Politik) sehingga dalam hal ini mahasiswa tidak harus apatis terhadap proses politik yang berlangsung terlebih mendekati moment pemilu serentak. Tetapi pada dasarnya keterlibatan mahasiswa dalam proses politik tanpa menafikan dirinya sebagai kaum intelektual dengan idealisme yang tinggi.

Mahasiswa mempunyai titik istimewa tersindiri demi menyukseskan pemilu. Menjadi kontribusi politik yang nyata jika mahasiswa berperan aktif dalam proses demokrasi yang baik dan bermartabat.

Karena pemilu yang bermartabat akan menghasilkan pemimpin yang berkualitas dan seharusnya hal seperti itulah yang Menjadi peran politik mahasiswa.

Mahasiswa juga dikenal sebagai kaum intelektual yang mempunyai nalar kritis sehingga peran mahasiswa dapat melakukan kontrol dan pengawasan terhadap setiap proses politik yang berlangsung.

Ada beberapa hal mengapa mahasiswa menjadi Organ Vital dalam pemilu Dalam hal pengawasan. Tentunya Kita harus menyadari bahwa BAWASLU sebagai lembaga pengawas pemilu memiliki keterbatas personil sehingga secara subjektif perlu adanya peran peran mahasiswa yang kemudian berpatisipasi mengawasi pemilu secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil, dan berkualitas.

Ditambah luas wilayah pengawasan yang luas di tiap tiap daerah yang melaksanakan pemilu.

Peran yang sangat krusial mahasiswa hingga menjadi Organ Vital dalam pemilu, menyadari banyaknya angka golput pada pemilih milenial. Dari data hasil survey organisasi partisipasi pemilih Joune & Raccord menyebutkan bahwa potensi golput atau tidak memilih pada momentum pemilu 2019 adalah mencapai 40 persen. Sehingga bukan tidak mungkin pada pemilu 2024 ini angka 40 persen tersebut akan semakin bertambah.

Komisioner KPU RI juga mengatakan untuk mengandeng Partisipasi pemilih Milineal dalam pemilu akan bekerja sama dengan berbagai universitas yang ada di Indonesia. Sehingga menjadi peran vital Mahasiswa demi meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pemilu terutama dikalangan Milineal. Dari beberapa persoalan tersebut yang menjadi Rujukan sehingga mahasiswa sebagai organ vital dalam pemilu.

Mahasiswa tetap menjadi kaum akademisi yang mempunyai nalar kritis, memiliki tugas dan tanggung jawab melakukan pengawasan dan kontrol terhadap kondisi sosial. Memastikan jalannya demokrasi yang baik dan bermartabat.

Dalam momentum Pemilu serentak, Mahasiswa mempunyai kontribusi politik yang nyata tanpa mencederai nilai intelektualnya yaitu dengan membantu mengawasi dan mengontrol jalannya proses demokrasi. Mahasiswa berperan sebagai garda terdepan menyadarkan masyarakat tentang pentingnya pemilu guna menghasilkan pemimpin yang terbaik.

Membunuh tuhan Karena Tuhan

Oleh : Wahyudin Wahid

Sebelum kehadiran agama, fenomena tentang kepercayaan yang dianut oleh manusia sangat bervariatif, baik dianut secara individu maupun secara kelompok pada satu wilayah tertentu. Kepercayaan tersebut merupakan warisan leluhur yang kemudian dilakukan secara kontinu sehingga melahirkan tata nilai yang melembaga dalam tradisi masyarakat, salah satunya ialah sakralisasi terhadap pohon, gunung, ataupun benda-benda yang dianggap mempunyai satu kekuatan ghaib untuk mementukan nasib manusia.

Dalam konteks Nilai-Nilai Dasar Kepercayaan (NDP) HMI, Kepercayaan-kepercayaan itu akan menghambat kemajuan sebuah peradaban, sehingga dianggap bertentangan dengan fitrah manusia sebagai khalifah di bumi yang mempunyai value tertinggi diantara entitas makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Maka, sangat tidak logis ketika manusia yang cenderung kepada kebenaran dan kebaikan serta hasrat untuk mencari kebenaran dan keparipurnaan hidup itu menghamba kepada sesama ciptaan Tuhan yang memiliki nilai dibawah manusia itu sendiri.

Pada periode arab pra islam, dimasa jahiliah, penghambaan masyarakat kembali ditujukan kepada berhala-berhala. Berhala-berhala itu mereka anggap mampu untuk menentukan nasib, memberi rejeki, kekuatan, dan pengobatan kepada manusia. Jauh sebelum mereka melakukan itu, Nabi Ibrahim As dalam eksperimen theologisnya telah membantah akan adanya kuasa dari berhala berhala yang disembah oleh masyarakat pada saat itu.

Dalam eksperimen theologis itu, Nabi Ibrahim As telah membuat raja namrud mengakui bahwa berhala tidak mempunyai kuasa untuk menghancurkan berhala lain, apalagi untuk menentukan nasib manusia serta menunjukkan kekuasaan Allah SWT dengan fenomena keluarnya nabi ibrahim dari kobaran api saat hendak dibakar oleh raja namrud.

Melihat kebiasaan masyarakat itu, Rasulullah SAW, merasa gelisah kemudian berkhalwat di Gua Hira selama beberapa hari, kemudian diberikan wahyu hingga perintah menyebarluaskan agama islam.

Proses islamisasi ditandai dengan mengucapkan kalimat syahadat, yakni persaksian bahwa tiada tuhan selan Tuhan (syahadat tauhid) dan persaksian bahwa Rasulullah SAW adalah utusan Allah.

Syahadat tauhid, terbagi menjadi dua, yaitu kalimat pengecualian (negasi) dan kalimat penegasan (afirmasi). Kalimat negasi dalam hal ini ialah kata “tidak ada tuhan,” sedangkan kalimat afirmasi ialah kata “selain Allah SWT.

Dalam implementasinya, syahadat mengarahkan manusia untuk kemudian membunuh dan mengharamkan tuhan-tuhan lain dan mengecualikan satu Allah yang merupakan kebenaran mutlaq, asal dari segala asal, sebab dari segala sebab, dan tujuan dari segala kenyataan alam semesta yang luas ini.

Hal tersebut juga sebagaimana yang dijelaskan dalam surah Al-An’am (6 : 19), Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

قُلْ اَيُّ شَيْءٍ اَكْبَرُ شَهَا دَةً ۗ قُلِ اللّٰهُ ۗ شَهِيْدٌۢ بَيْنِيْ وَبَيْنَكُمْ ۗ وَاُ وْحِيَ اِلَيَّ هٰذَا الْـقُرْاٰ نُ لِاُ نْذِرَكُمْ بِهٖ وَمَنْۢ بَلَغَ ۗ اَئِنَّكُمْ لَـتَشْهَدُوْنَ اَنَّ مَعَ اللّٰهِ اٰلِهَةً اُخْرٰى ۗ قُلْ لَّاۤ اَشْهَدُ ۚ قُلْ اِنَّمَا هُوَ اِلٰـهٌ وَّا حِدٌ وَّاِنَّنِيْ بَرِيْٓءٌ مِّمَّا تُشْرِكُوْنَ

“Katakanlah (Muhammad), “Siapakah yang lebih kuat kesaksiannya?” Katakanlah, “Allah, Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Al-Qur’an ini diwahyukan kepadaku agar dengan itu aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang yang sampai (Al-Qur’an kepadanya). Dapatkah kamu benar-benar bersaksi bahwa ada tuhan-tuhan lain bersama Allah?” Katakanlah, “Aku tidak dapat bersaksi.” Katakanlah, “Sesungguhnya hanya Dialah Tuhan Yang Maha Esa dan aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah).”

Penegasan selanjutnya, terkait mengapa kemudian Rasulullah begitu berani untuk bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah SWT, dijelaskan dalam surah Al-Ikhlas (112 : 1-4):

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ

“Katakanlah (Muhammad), Dialah Allah, Yang Maha Esa.”

اَللّٰهُ الصَّمَدُ

“Allah tempat meminta segala sesuatu.”

لَمْ يَلِدْ ۙ وَلَمْ يُوْلَدْ

“(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.”

وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ

“Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”

Q.S Al-ikhlas (112 : 1-4) isi selanjutnya dijelaskan dalam Q.S Asy-Syura (42 : 11), bahwa mengapa kita sebagai manusia harus membunuh atau meniadakan tuhan-tuhan lain selain Allah SWT, karena secara sosio historis belum ada fakta yang menunjukkan bahwa ada sesuatu yang setara dengan Allah, dengan indikator kesetaraan sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur’an.

Sehingga sebagai umat muslim, kita dituntut untuk kemudian melepaskan diri dari tuhan-tuhan lain selain Allah SWT. Secara umum, tuhan-tuhan kecil bukan hanya dalam bentuk berhala yang nampak oleh mata, akan tetapi segala bentuk kepercayaan-kepercayaan yang berpotensi menurunkan kadar keimanan kita terhadap Allah SWT, Tetlebih kepada kepercayaan yang didasarkan kepada laqlid semata.

Sebagai penguatan dan penutup dari tulisan ini, kami kami sertakan Q.S Al-Isra’ (17 : 36), Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَلَا تَقْفُ مَا لَـيْسَ لَـكَ بِهٖ عِلْمٌ ۗ اِنَّ السَّمْعَ وَا لْبَصَرَ وَا لْفُؤَادَ كُلُّ اُولٰٓئِكَ كَا نَ عَنْهُ مَسْئُوْلًا

“Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya.”
(QS. Al-Isra’ 17: Ayat 36)

Sebagai kesimpulan, bahwa dalam setiap aktifitas yang kita lakukan sebagai umat muslim, baik itu yang berkaitan dengan theologi, humanitas, maupun kosmologi, hendaklah selalu kita sandarkan kepada Allah. Tidak ada pengharapan lain dari apa yang kita lakukan dalam perjalanan menciptakan sejarahinj, selain dari ridha Allah SWT.

Billahitaufiq Wal Hidayah,
Wassalamu’alaikum, Wr.Wb.

UKM-Pers IAIN Kendari Ajak Para Maba Berjuang dan Berkarya Melalui Tulisan

Objektif.id – Teriknya sengatan matahari bukan alasan untuk tidak hadir merayakan momentum suka cita tersebut. Sebanyak 1.379 mahasiswa baru IAIN Kendari tahun 2023 yang mengikuti Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) harus disambut dengan semangat persaudaran yang penuh cinta dan kasih.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, PBAK wajib disambut dengan pengenalan Lembaga Kemahasiswaan. Momentum itu segala rupa kemewahan dan kehebatan harus dipertontonkan dihadapan para Maba dan tidak terkecuali bagi UKM-Pers IAIN Kendari.

Berbagai konsep dan kratifitas dipersiapan agar tampil eksaitet dihadapan para junior. Sebab, momentum tersebut di nilai sakral untuk merebut hati mahasiwa baru bergabung di dalam organisasi.

Pada hari Minggu, 20 Agustus 2023 sekitar pukul 14.00 WITA. Para pengurus dan anggota UKM-Pers IAIN Kendari didampingi oleh Dosen Pembina Irma Irayanti, SH.I., M.Pd, tepat dipelataran gedung kuliah terpadu berlater U menyambut ribuan mahasiswa baru IAIN Kendari.

“UKM-Pers adalah sebuah wadah yang terus mengawal dan menyampaikan aspirasi teman-teman mahasiswa yang berada di lingkup IAIN Kendari,” kata Ketua Umum UKM-Pers IAIN Kendari, Andika.

Antusias mahasiswa baru menyambut penampilan tersebut, sorotan mata yang penuh dengan kegembiraan seakan menyimpan harapan besar dibalik proses-proses juang yang sedang dijalani.

Seolah-olah hadir sebagai solusi jalan juang dimasa depan, Andika dengan mantap menuturkan bahwa UKM-Pers IAIN Kendari memiliki prospek kerja yang menjajikan di masa depan.

“Kalau masalah prospek kerja ketika adik-adik mahasiswa baru bergabung dalam UKM-Pers maka sudah tidak di ragukan lagi ketika ingin menekuni dalam bidang jurnalistik,” ucapnya menyakinkan.

Ia mencontohkan telah banyak senior-senior UKM-Pers IAIN Kendari yang telah memiki perusahaan media sendiri, sehingga itu adalah salah satu peluang besar ketika mereka menekuni bidan jurnalistik.

“Jurnalis adalah kerja-kerja kenabian. Menyampaikan kebenaran dan mengkritisi penguasa yang ugal-ugalan melalui tulisan,” tutur Andika.

Pada akhirnya, Andika mengajak kepada seluruh mahasiswa baru IAIN Kendari untuk bergabung bersama keluarga besar UKM-Pers IAIN Kendari, berkarya dan berjuang bersama.

“Mari adik-adik. Bergabung bersama kami. Kita berjuang dan berkarya bersama. Melakukan kontrol sosial atas setiap penindasan yang terjadi,” pungkasnya.

Penulis : Muh. Arya

UKM-Pers IAIN Kendari Menyapa Maba 2023

Kendari, Objektif.id – Unit Kegiatan Mahasiswa Pers (UKM-Pers) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menyapa mahasiswa baru pada Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) IAIN Kendari tahun 2023 yang diselenggarakan di pelataran gedung terpadu. Minggu, (20/9/23).

Ketua Umum UKM-Pers IAIN Kendari, Andika dalam sambutannya mengatakan bahwa UKM-Pers IAIN Kendari merupakan salah satu organisasi tertua yang ada di Lingkup kampus IAIN Kendari.

“UKM-Pers IAIN Kendari merupakan salah satu organisasi tertua yang ada di lingkup kampus IAIN Kendari yaitu berdiri pada 12 Mei 1998,” katanya.

Ia juga mengatakan bahwa ketika adik-adik mahasiswa baru bergabung dalam keluarga besar UKM-Pers maka untuk prospek kerjanya nanti ketika lulus kuliah sudah tidak diragukan lagi karna banyak alumni jebolan dari UKM-Pers itu sendiri yang sudah memiliki perusahaan media sendiri.

Dia juga menyampaikan kepada para mahasiswa baru tentang manfaat yang akan didapatkan jika nantinya mereka bersedia untuk bergabung menjadi keluarga besar UKM-Pers IAIN Kendari untuk bisa mengenal lebih dalam terkait dunia jurnalistik.

“Kalau masalah prospek kerja ketika adik-adik mahasiswa baru bergabung dalam UKM-Pers maka sudah tidak diragukan lagi ketika mereka ingin menekuni dalam bidang jurnalistik karna ada banyak  alumni jebolan UKM-Pers yang sudah mempunyai perusahaan media sendiri jadi itu adalah salah satu peluang besar ketika mereka menekuni bidang jurnalistik,” Sambungnya.

Andika juga ia juga mengatakan bahwa UKM-Pers IAIN Kendari adalah sebuah wadah yang terus mengawal dan menyampaikan aspirasi teman-teman mahasiswa yang berada di lingkup kampus IAIN Kendari.

“UKM-Pers akan selalu ada di garda terdepan dalam hal mengawal dan menyampaikan aspirasi teman-teman mahasiswa baik yang berada dalam lingkungan IAIN Kendari maupun di luar dari IAIN Kendari itu sendiri,” pungkasnya.

Reporter : Arya Saputra