IAIN Kendari Resmi Wisudakan 1.001 Mahasiswa Program Sarjana dan Pascasarjana

Kendari, Objektif.id – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari kembali menyelenggarakan Wisuda yang ke-XIII untuk program sarjana dan pascasarjana, dimana sebanyak 1.001 mahasiswa resmi diwisuda.

Momentum wisuda ini menandai pencapaian penting yang tidak hanya dirasakan bagi para lulusan saja, tetapi juga bagi keluarga serta civitas akademika IAIN Kendari yang terus berkomitmen untuk mencetak generasi intelektual penerus bangsa yang siap berkontribusi terhadap masyarakat.

Prosesi wisuda tahun ini berlangsung di Gedung Ballroom Laboratorium Multimedia IAIN Kendari, yang akan dilaksanakan selama dua hari berturut-turut, yakni pada Rabu dan Kamis, 16-17 Oktober 2024.

Dalam sambutannya yang penuh harap, Rektor IAIN Kendari, Prof. Husain Insawan, M.Ag., mengungkapkan kebanggaannya terhadap para wisudawan dan wisudawati. Ia menyampaikan ucapan selamat atas keberhasilan mereka karena telah berhasil menyelesaikan studi yang penuh tantangan. Menurut Prof. Husain, pencapaian ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan baru untuk mengamalkan ilmu yang telah mereka peroleh selama menempuh pendidikan.

“Semoga ilmu dan pengalaman yang diperoleh dapat bermanfaat bagi masyarakat serta menjadi bekal utama dalam perjalanan karier di dunia kerja. Kami berharap, para lulusan IAIN Kendari dapat membawa dampak positif di tengah masyarakat, serta menjadi contoh bagi generasi muda lainnya,” ungkapnya dengan penuh harapan.

Ia juga menambahkan, tantangan dunia kerja dan masyarakat saat ini semakin kompleks, dan oleh karena itu para lulusan dituntut untuk memiliki kecakapan, adaptabilitas, serta integritas yang tinggi.

“Kami yakin, lulusan IAIN Kendari tidak hanya mampu bersaing di dunia kerja, tetapi juga menjadi pelopor dalam berbagai sektor, baik di pemerintahan, swasta, maupun lembaga-lembaga sosial,” tambahnya.

Prof. Husain juga memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berperan dalam suksesnya acara wisuda ini, termasuk panitia penyelenggara, dosen, tenaga kependidikan, serta keluarga para wisudawan yang telah mendukung proses pendidikan dari awal hingga akhir.

Tidak lupa juga ia menyampaikan kebanggaan atas Kehadiran para tamu undangan, mulai dari pejabat lokal hingga tokoh-tokoh masyarakat yang sangat memberikan makna tersendiri bagi acara yang penuh khidmat ini.

Pada wisuda kali ini, IAIN Kendari mengukuhkan 934 lulusan dari program sarjana dan 67 lulusan dari program pascasarjana. Berikut adalah rincian lengkap lulusan berdasarkan fakultas untuk program sarjana dan pascasarjana:

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FATIK): 546 lulusan
Fakultas Syariah (FASYA): 96 lulusan
Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD): 76 lulusan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI): 216 lulusan
Program Pascasarjana: 67 lulusan

Dengan bertambahnya 1.001 lulusan baru ini, total alumni IAIN Kendari secara keseluruhan, termasuk sejak masa ketika masih berstatus sebagai Fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin Ujung Pandang dan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kendari, kini telah mencapai 22.927 orang.

Selain itu, sejak peralihan status dari STAIN menjadi IAIN pada tahun 2014, jumlah lulusan IAIN Kendari telah mencapai 5.934 orang. Hal ini kemudian menunjukkan bahwa IAIN Kendari terus berkembang sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi Islam yang terpercaya di Sulawesi Tenggara.

Dalam acara ini, Andriani Tendri, yang merupakan mahasiswa program studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), dinobatkan sebagai wisudawan yang berhasil meraih prestasi akademik tertinggi tingkat institut untuk program sarjana, dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,95, yang menyelesaikan masa studinya dalam waktu yang relatif singkat, yakni 3 tahun 6 bulan.

Sementara itu, Miranti Junia Dawanti Putri, dinobatkan sebagai wisudawati terbaik tingkat institut untuk program pascasarjana. Ia menyelesaikan studinya di Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) dalam waktu 1 tahun 9 bulan dengan IPK 3,98, predikat cum laude.

Penulis: Siti Nurminal Faizin dan Yusnia Fajriati (Anggota Muda)
Editor: Tim Redaksi

Momentum Wisuda IAIN Kendari 2024: Peluang Bisnis Buket yang Menjanjikan

Kendari, objektif.id – Wisuda ke-XIII Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari yang digelar pada tahun 2024 menjadi ajang yang dinanti-nantikan tidak hanya oleh para wisudawan, tetapi juga oleh pedagang buket yang hadir memanfaatkan kesempatan ini.

Pada Rabu (16/10/2024), suasana perayaan terlihat semakin meriah dengan hadirnya deretan pedagang buket di sepanjang gerbang kampus, memberikan warna tersendiri pada prosesi yang sarat makna ini.

Antusiasme para pedagang terlihat dari persiapan mereka sejak pagi hari. Pantauan Objektif. id, menunjukkan bahwa para pedagang menata dagangan mereka dengan penuh perhatian dan kreatifitas, mengemas buket-buket dengan cantik untuk menarik minat pengunjung.

Pilihan buket yang ditawarkan juga sangat beragam, mulai dari yang sederhana seperti bunga tunggal (single flower), hingga buket eksklusif yang dihiasi dengan boneka besar dan rangkaian bunga mewah. Harga yang dipatok juga cukup bervariasi, berkisar antara Rp10.000 hingga Rp100.000, membuatnya dapat dijangkau oleh berbagai kalangan tamu.

Ningsih, seorang pedagang buket yang sudah berjualan sejak pagi buta, mengungkapkan bahwa persiapan dimulai sejak pukul 04.00 subuh. “Kami sudah mulai mempersiapkan dari dini hari. Sampai saat ini, alhamdulillah hasil penjualan kami sudah mencapai sekitar Rp600.000,” ujarnya dengan penuh semangat.

Menurutnya, momen wisuda seperti ini selalu memberikan keuntungan yang cukup signifikan, terutama karena tingginya permintaan dari tamu dan keluarga wisudawan yang ingin memberikan hadiah spesial kepada para lulusan.

Tidak hanya Ningsih, Sri, pedagang lainnya, juga merasakan dampak positif dari momentum wisuda ini. Ia menjelaskan bahwa jenis buket yang dijualnya cukup beragam, mulai dari setangkai bunga sederhana hingga rangkaian bunga premium. “Kami menyesuaikan dengan selera konsumen.

Ada yang memilih buket sederhana, tapi banyak juga yang tertarik dengan buket besar yang dihias boneka atau bunga impor,” jelas Sri. Menurutnya, inovasi dalam mengemas produk menjadi kunci untuk menarik minat pembeli di tengah persaingan yang semakin ketat.

Buket wisuda kini bukan hanya sekedar hadiah, tetapi sudah menjadi bagian dari tradisi yang menyemarakkan momen bersejarah bagi para wisudawan. Setiap tahun, para pedagang buket melihat peningkatan dalam hal permintaan dan variasi produk yang ditawarkan.

Bahkan, banyak dari mereka yang mengaku mulai merencanakan bisnis ini jauh-jauh hari sebelum acara wisuda digelar. Fenomena ini menandakan bahwa bisnis buket telah menjadi salah satu sektor yang menjanjikan, terutama di momen-momen perayaan akademik seperti wisuda.

Selain itu, inovasi yang terus dilakukan oleh para pedagang juga menjadi daya tarik tersendiri. Tidak hanya menjual buket bunga, tetapi juga kombinasi buket dengan barang-barang lain seperti boneka, cokelat, dan hadiah-hadiah kecil lainnya.

yang semakin menambah nilai estetika dan sentimental dari buket tersebut. Produk-produk ini disesuaikan dengan kebutuhan konsumen, baik dari segi harga maupun desain, sehingga mampu menarik minat lebih banyak pembeli.

Peluang bisnis buket wisuda tidak hanya menguntungkan bagi para pedagang musiman, tetapi juga bagi mereka yang sudah menggeluti bisnis bunga secara profesional. Setiap tahunnya, permintaan akan buket wisuda terus meningkat, dan hal ini menunjukkan bahwa bisnis ini memiliki prospek yang cerah di masa depan.

Dengan adanya acara-acara besar seperti wisuda, pesta pernikahan, atau perayaan lainnya, para pedagang buket terus berinovasi untuk menyediakan produk-produk yang sesuai dengan tren dan keinginan pasar.

Lebih jauh lagi, kehadiran para pedagang buket di setiap prosesi wisuda juga memperkuat kesan betapa pentingnya momen ini bagi seluruh pihak yang terlibat.

Wisuda bukan hanya menjadi simbol kelulusan, tetapi juga menjadi peluang untuk mempererat hubungan sosial antara keluarga, teman, dan para pedagang yang secara tidak langsung berperan dalam memeriahkan acara tersebut.

Pada akhirnya, momentum wisuda IAIN Kendari 2024 tidak hanya menjadi perayaan akademik, tetapi juga membuka peluang ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekitar. Di tengah persaingan yang ketat, inovasi dan kreativitas menjadi kunci utama bagi para pedagang buket untuk terus berkembang dan memanfaatkan setiap momen penting seperti ini.

Tradisi wisuda yang terus berlanjut dari tahun ke tahun menunjukkan bahwa bisnis buket akan selalu memiliki tempat di hati masyarakat, memberikan peluang yang menjanjikan di masa mendatang.

Penulis: Aulia Permata Ashar (Anggota muda)
Editor: Tim Redaksi

Mandulnya Menajemen Anggaran DEMA IAIN Kendari: Bendahara Umum Hanya Jadi Nama Pajangan

Kendari, Objektif.id – Masalah transparansi dalam pengelolaan anggaran di Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari kembali menjadi sorotan.

Belum usai masalah anggaran Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) yang diduga pungli. Kali ini, beredar informasi bahwa Ketua Dema IAIN Kendari, Ibnu Qoyyim tidak memberikan kuasa kepada Bendahara Umum Irna untuk memegang anggaran.

Isu itu, mencuat dari pernyataan salah seorang pengurus DEMA-I yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa Bendahara Umum, yang seharusnya memegang kendali atas anggaran lembaga, justru tidak pernah diberikan akses untuk mengelola dana.

“Iya betul Presma (Ibnu Qoyyim) sendiri yang sampaikan kepada kami pada saat rapat pengurus pada Minggu (13/10) lalu” ujar salah satu pengurus kepada awak media, Selasa (15/10).

Ketua DEMA-I, Ibnu Qoyyim, mengakui adanya “kecacatan” dalam internal pengurus DEMA. Ia mengonfirmasi bahwa ia memang tidak memberikan wewenang kepada bendahara untuk memegang anggaran.

“Memang betul saya tidak memberikan anggaran kepada bendahara, dan ini memang salah satu kecacatan yang terjadi di internal kami,” kata Ibnu Qoyyim tanpa ragu.

Namun, Ibnu berdalih bahwa setiap proses pengeluaran anggaran selalu dilaporkan kepada bendahara. Ia juga menegaskan bahwa anggaran akan diberikan pada saat kegiatan tertentu saja.

“Setiap kegiatan, saya laporkan pengeluaran dan pemasukan kepada bendahara. Berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya, hal ini sudah biasa terjadi,” tambahnya.

Konyolnya, Ibnu membeberkan terkait anggaran yang tidak di pegang oleh bendahara akan ia berikan ketika akan di laksanakan kegiatan.

“Terkait itu akan kita berikan nanti pada saat kegiatan selanjutnya dan anggaran tersebut tidak akan saya sentuh,” pungkasnya, Minggu (13/10).

Repoter: Anggun (Anggota Muda)

Editor: Redaksi

Drama Sabotase Ala DEMA IAIN Kendari, Konflik atau Miskomunikasi?

Kendari, Objektif.id – Drama politik kampus kembali mengudara, kali ini lagi-lagi datang dari panggung DEMA IAIN Kendari.

Katanya sang aktor utamanya, Ibnu Qoyyim, Presiden Mahasiswa sekaligus Ketua Partai Integritas Mahasiswa (Pintas), dikabarkan menambah bumbu konflik dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Muhammad Arya Saputra.

Dengan jurus andalannya, Ibnu diduga “mengambil alih” peran Sekjen tanpa mengikuti prosedur baku. “Ah, ini semua cuma miskomunikasi,” kata Ibnu, seolah konflik besar hanya urusan salah kirim chat.

Yang lebih menarik, Arya Saputra mendapati dirinya terdepak dari grup WhatsApp Pengurus. Tentu saja, ini bukan grup gosip biasa, melainkan ruang diskusi formal.

Tapi Ibnu punya alasan ciamik: “Kantor DEMA disegel tanpa sepengetahuan saya.” Alasan yang mungkin bisa masuk nominasi dalih terbaik tahun ini.

Surat rapat pun katanya tiba-tiba muncul tanpa sekjen tahu-menahu. Ini yang disebut “evaluasi kinerja”, atau lebih tepatnya: evaluasi bagaimana mengelola konflik secara efektif tanpa komunikasi.

Mahasiswa IAIN Kendari kini terbelah antara dua kubu: satu kubu sibuk mencari kebenaran di balik segel misterius, yang lain menikmati drama internal ini sebagai hiburan kampus tanpa tiket masuk.

Di tengah riuh sampah ini, mungkin ada baiknya mengingat bahwa organisasi mahasiswa bukan sekadar panggung drama personal, melainkan wadah aspirasi. Atau setidaknya, begitulah teorinya.

Begitu, kawan-kawan mahasiswa, selamat menyaksikan episode berikutnya. Tetaplah waspada, karena segel kantor bisa datang kapan saja, dan tanpa pemberitahuan lebih dulu.

Penulis: Indra Rajid ( Anggota Muda)

Editor: Tim Redaksi

Potongan Anggaran HMPS IAIN Kendari: Klarifikasi Presma Dibantah Pihak Bank, Pungli Terungkap?

Kendari, Objektif.id – Presiden Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Ibnu Qoyyim, memberikan klarifikasi terkait tudingan pungutan liar (pungli) terhadap anggaran beberapa Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS).

Dalam wawancara eksklusif, Ibnu mengakui adanya pemotongan anggaran, namun ia berdalih bahwa potongan tersebut berasal dari biaya administrasi bank.

“Benar memang ada pemotongan anggaran HMPS. Jadi terkait pemotongan anggaran HMPS itu bukan dari DEMA sendiri tetapi memang betul ada uang admin. Terkait dengan HMPS kenapa dia pemotongan anggarannya agak besar karena kemarin itu bukan satu atau dua HMPS kita tarikan tetapi banyak HMPS dan jumlahnya itu hampir Rp 200 juta,” ujar Ibnu saat ditemui di Kantor DEMA IAIN Kendari pada Minggu (13/10/2024).

Ibnu menjelaskan bahwa jumlah potongan tersebut berbeda-beda, antara SEMA-I dan HMPS, tergantung jumlah anggaran yang dicairkan.

“Jadi anggaran SEMA-I, itu terpotong Rp 80 ribu, dengan jumlah anggaranya itu Rp 50 juta sedangkan HMPS saya tarik hampir Rp 200 juta,” jelas Ibnu.

Lebih lanjut, ia juga membeberkan alasan terkait mengapa ada pemotongan anggaran yang tidak dilakukan dibeberapa HMPS lain, dikarenakan kondisi dirinya yang sedang sakit.

“Pemotongannya itu di teler Bank, jadi kenapa kemudian ada beberapa HMPS yang terpotong karena saat itu saya sedang sakit dan memang posisi oprasi mata dan saat itu didesak oleh ketua-ketua HMPS untuk dicairkan anggarannya, kemudian anggarannya saya cairkan dengan admin masing-masing Rp.183.000. dan dibulatkan menjadi Rp.200.000, atas kesepakatan ketua-ketua HMPS,” ungkapnya Ibnu.

Kendatipun demikian, dari hasil penelusuran objektif.id mengungkap fakta yang berbeda. Saat mendatangi kantor Bank BNI Cabang Lepo-lepo, tempat pencairan anggaran dilakukan, pihak bank justru membantah adanya potongan biaya administrasi seperti yang disebutkan oleh Ibnu.

“Kalau ada penarikan sebesar Rp200 juta, jumlah yang diterima pas Rp200 juta tanpa ada potongan,” jelas teller di Bank BNI, Rezki pada Senin (14/10/2024).

Pernyataan ini diperkuat oleh keterangan petugas keamanan, Aril, yang menjelaskan prosedur pencairan dana hanya memerlukan formulir kecil dan tanda tangan.

“Prosedur pencairan hanya perlu kwitansi penarikan dan tanda tangan yang cocok. Tidak ada biaya tambahan, apalagi pengecekan mata atau scanning seperti yang diklaim,” tambah Aril.

Tentunya penjelasan dari pihak bank ini memunculkan kontradiksi dengan pernyataan yang disampaikan oleh Ibnu. Jika benar tidak ada potongan biaya administrasi dari pihak bank, maka alasan yang diberikan oleh Ibnu terkait pemotongan anggaran perlu ditinjau kembali. Tuduhan pungli terhadap anggaran mahasiswa kini semakin mengemuka.

Klarifikasi dari presiden mahasiswa yang mengaitkan potongan anggaran dengan kondisi kesehatannya juga menimbulkan tanda tanya, terutama karena pihak bank menegaskan bahwa proses pencairan tidak memerlukan pemeriksaan khusus yang melibatkan kesehatan seperti yang disampaikan Ibnu.

Diberitakan sebelumnya, Minggu (13/10/2024) beberapa HMPS IAIN Kendari salah satunya HMPS Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), HMPS Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), dan HMPS lainnya, mengalami pemotongan anggaran yang diduga dilakukan oleh Presiden Mahasiswa IAIN Kendari, Ibnu Qoyyim.

Pemotongan anggaran tersebut sebesar Rp 200.000 dari total dana Rp 10.000.000 yang seharusnya mereka terima.

Ketua HMPS KPI, Fadli, menyatakan kecewa dengan pemotongan tersebut, yang ia nilai sebagai pungutan liar dengan dalih biaya administrasi.

Fadli menegaskan bahwa dana yang seharusnya diterima sebesar Rp 10.000.000, namun hanya diberikan Rp 9.800.000.

“Pada saat itu Presiden Mahasiswa Ibnu Qoyyim yang dia berikan itu sebanyak Rp. 9.800.000 saat itu saya kaget, dan saya tanya sisanya (Rp. 200.000). itu kemana lalu dia jawab ‘sisanya itu seperti HMPS lainnya uang tersebut masuk sebagai pajak atau biaya admin’,” ujar Fadli, saat dihubungi tim objektif.id, Minggu (13/10/2024).

Senada dengan itu, Ketua HMPS BPI, Mulki Alwali, juga mengkritik pemotongan dana yang ia nilai tidak wajar. Ia menegaskan bahwa pemotongan sebesar Rp 200.000 tanpa alasan yang jelas terindikasi sebagai pungli.

“Untuk alasan dipotongnya anggaran untuk biaya admin dan saya rasa untuk potongan 200.000 terlalu besar jumlahnya,” ujarnya.

Sumber lain dari HMPS PGMI, yang meminta namanya tidak disebutkan, mengungkapkan hal serupa. Dana yang diterima hanya Rp 9.800.000 dengan alasan pemotongan untuk biaya administrasi, namun tanpa penjelasan rinci.

Penulis: Faiz (Anggota Muda)

Editor: Tim Redaksi

DEMA FATIK Sukses Gelar Leducators  Latihan Kepemimpinan dan Pendidikan

Kendari, Objektif.id – Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FATIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari sukses menggelar Seminar Kepemimpinan dan Pendidikan, Sabtu (12/10/2024).

Kegiatan Seminar Kepemimpinan dan Pendidikan yang dilaksanakan di Aula Mini Perpustakaan IAIN Kendari dan Bintang Samudra mengusung tema “Lead, Educate, Innovate: Membangun Mahasiswa sebagai Pemimpin dan Pendidik yang Visioner dan Inovatif di Era Digital.” Acara ini dihadiri oleh 50 peserta yang merupakan mahasiswa dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FATIK) IAIN Kendari.

Ketua Panitia, Istiqomah Tri Wulandari, menyampaikan bahwa tujuan seminar ini adalah untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan kepemimpinan dan pendidikan yang relevan di era digital.

“Tujuan diadakannya kegiatan ini untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan kepemimpinan dan pendidikan yang relevan di era digital serta membangun dan membentuk mereka menjadi pemimpin yang penuh rasa tanggung jawab serta berintegritas dan menjadi mahasiswa yang inovatif”, ucap Istiqomah saat di temui oleh tim Objektif.id.

Selain itu, Ketua DEMA FATIK, Harwayanti, menyampaikan harapan bahwa kegiatan ini dapat membentuk jiwa kepemimpinan mahasiswa baru tahun 2024, terutama dengan menanamkan nilai-nilai visioner yang adaptif dan peka terhadap situasi serta kondisi di sekitar.

“Jadi harapannya setelah kami melaksanakan kegiatan ini yang di mana sasarannya untuk mahasiswa baru tahun 2024, jadi harapan kami semoga mahasiswa baru ini mempunyai jiwa kepemimpinan apa lagi melihat mahasiswa sekarang yang malas pusing dengan keorganisasian, supaya mempunyai jiwa kepemimpinan yang kami cantumkan dalam tema yaitu memiliki jiwa visioner yang melihat kedepan adaptif peka terhadap situasi dan kondisi yang ada di sekitarnya”, pungkasnya.

Reporter: Ilma Yusni (Anggota Muda)
Editor: Andi Tendri

SEMA IAIN Kendari Sukses Gelar Kegiatan Sekolah Parlemen Mahasiswa se-Sulawesi Tenggara

Kendari, Objektif.id – Senat Mahasiswa (SEMA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari berhasil menggelar kegiatan Sekolah Parlemen Mahasiswa se-Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

Kegiatan Sekolah Parlemen Mahasiswa ini diselenggarakan pada Sabtu, 11 Oktober 2024, bertempat di Laboratorium Multimedia IAIN Kendari, dan diikuti oleh berbagai universitas yang ada di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

Ketua Panitia, Idris Sabrin, menyampaikan bahwa kegiatan Sekolah Parlemen Mahasiswa ini mengundang sejumlah mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Kendari, termasuk Universitas Haluoleo, Universitas Muhammadiyah Kendari, Universitas Sulawesi Tenggara, dan IAIN Kendari.

“Yang intinya kampus-kampus yang ada di Sulawesi Tenggara, seluruh peserta yang turut hadir dalam kegiatan ini”, pungkasnya.

Idris Sabrin juga menjelaskan bahwa dalam kegiatan Sekolah Parlemen Mahasiswa ini, para peserta dibagi menjadi dua bentuk kegiatan.

“Yaitu yang pertama ada seminar, kemudian ada lomba Karya Tulis Ilmiah (KTI)”, ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa tujuan diadakannya Sekolah Parlemen Mahasiswa adalah agar para peserta lebih mengenal jati diri mereka sebagai mahasiswa yang memiliki wawasan dan gagasan kritis saat berada di tengah masyarakat.

Selain itu, Idris menekankan bahwa menjadi mahasiswa bukan hanya tentang datang ke kampus dan menuntut ilmu, tetapi juga tentang membentuk pola pikir yang kritis serta mengembangkan soft skills.

“Jadi, menjadi mahasiswa itu bukan hanya sekedar datang untuk belajar, tetapi juga wajib mempunyai keterampilan”, jelas Idris.

Reporter: Muh Royan Jh (Anggota Muda)
Editor: Andi Tendri

IAIN Kendari Ajukan Lima Dosen untuk Meraih Gelar Guru Besar, Kampus Tegaskan Tidak Ada Persiapan Khusus

Kendari, Objektif.id – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari tengah memproses pengajuan lima dosen untuk meraih gelar guru besar.

Wakil Rektor I IAIN Kendari, Dr, Jumardin La Fua, menegaskan bahwa pihak kampus tidak memberikan persiapan khusus bagi dosen yang ingin mencapai jabatan tersebut.

Ia menjelaskan gelar guru besar merupakan puncak karier akademik yang harus dicapai secara mandiri oleh para dosen melalui usaha memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.

“Persiapan untuk meraih jabatan guru besar merupakan inisiatif dan usaha dosen sendiri. Mereka harus memenuhi serangkaian kriteria yang berlaku, dan kami di kampus hanya memfasilitasi proses pengajuan,” kata Jumardin saat ditemui diruangannya, Rabu (9/10/2024).

Menurutnya, proses menjadi guru besar bukanlah perjalanan instan. Dosen harus memenuhi indikator-indikator yang mencakup publikasi ilmiah, penelitian, pengajaran, dan pengabdian kepada masyarakat.

Indikator ini menjadi tolak ukur kelayakan dosen dalam pengajuan jabatan tersebut.

Hingga saat ini, IAIN Kendari telah memiliki sembilan dosen yang berhasil meraih gelar guru besar.

Namun, pihak kampus menegaskan bahwa keberhasilan tersebut sepenuhnya hasil dari inisiatif dosen masing-masing.

Dalam perkembangan terbaru, kata Jumardin terdapat lima dosen IAIN Kendari yang sedang dalam proses pengajuan jabatan guru besar, yakni:

1. Dr. H. Pairin, M.A.
2. Dr. Nurdin Karim, S.Ag., M.Pd.,
3. Dr. H. Abdul Kadir, M.Pd.,
4. Dr. Fahmi Gunawan, S.S., M.Hum.,
5. Dr. H. Herman.

“Kelimanya telah mengajukan dokumen yang diperlukan dan kini sedang divalidasi oleh kementerian terkait,” ungkap Jumardin.

Menurutnya, proses pengajuan kenaikan jabatan dosen ini tidaklah sederhana. Bagi dosen yang berada di rumpun ilmu agama, pengajuan diajukan melalui Kementerian Agama, sementara dosen yang bergerak di rumpun ilmu umum diajukan melalui Kementerian Pendidikan Nasional.

“Dokumen mereka masih dalam proses validasi oleh kementerian terkait. Setelah itu, kami tinggal menunggu hasil evaluasi,” terang Jumardin.

Ia menegaskan proses pengajuan guru besar ini tidak dapat dilakukan dengan cepat. Semua dosen yang mengajukan diri harus mengikuti prosedur yang telah ditetapkan, dan keputusan akhir sangat bergantung pada hasil evaluasi kementerian.

“Kami di IAIN Kendari hanya mendukung dan memfasilitasi. Pada akhirnya, hasilnya tergantung pada upaya dosen dan hasil evaluasi dari kementerian,” tutupnya.

Penulis: Wawan Tasriadin (Anggota Muda)

Editor: Redaksi

 

Pasang Surut Pengunjung Perpustakaan IAIN Kendari di Era Digital, Tantangan Pengurus Perpustakaan

Kendari, Objektif.id – Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menghadapi tantangan serius di era digital, dengan jumlah pengunjung yang mengalami pasang surut.

Kondisi ini menjadi perhatian khusus bagi pengurus perpustakaan dalam upaya mempertahankan relevansi di tengah kemajuan teknologi.

Jumlah pengunjung perpustakaan seringkali melonjak selama masa aktif perkuliahan dan menurun drastis pada saat hari libur.

Bahkan di beberapa kesempatan, perpustakaan sempat kewalahan menampung lonjakan pengunjung yang melampaui kapasitas ruangan.

Fenomena ini menjadi salah satu tanda adanya perubahan dalam perilaku mahasiswa di era digital, di mana akses literatur tidak hanya terbatas pada perpustakaan fisik, tetapi juga tersedia melalui platform digital.

Untuk menanggapi tantangan ini, Kepala Perpustakaan IAIN Kendari Dr. Moh. Safrudin, S,Ag,M.Pd.I telah mengambil berbagai langkah, termasuk menyediakan fasilitas modern seperti Wi-Fi, akses komputer, dan koleksi buku yang memadai.

“Strategi ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan pengunjung dan menjaga posisi perpustakaan sebagai salah satu yang terakreditasi A di Sulawesi Tenggara,” ujar Dr. Moh. Safrudin saat diwawancarai, Rabu (9/10/2024).

Terkait ketersediaan stok buku, kata Dr. Moh. Safrudin, saat ini, perpustakaan IAIN Kendari memiliki total 82.463 judul buku dengan koleksi yang beragam.

Namun, di balik banyaknya judul buku yang tersedia, ada sejumlah mahasiswa yang masih merasa koleksi tersebut belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan.

“Saya merasa perpustakaan ini masih kurang dalam menyediakan buku, terutama novel yang saya cari tidak tersedia,” ujar Alfaijal, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

Sementara itu, Samsuri, mahasiswi semester 3 Program  Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam menilai untuk pelayanan di Perpustakaan IAIN Kendari cukup baik.

“Pelayanan di perpustakaan ini cukup baik. Ketika saya kesulitan mencari buku, petugas perpustakaan langsung mengarahkan saya ke tempat buku yang saya butuhkan,” ungkapnya.

Meski dihadapkan pada berbagai tantangan, perpustakaan IAIN Kendari terus berusaha untuk berinovasi dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan mahasiswa di era digital ini.

Strategi peningkatan layanan dan koleksi buku menjadi prioritas utama demi menjaga keberlanjutan fungsinya sebagai pusat literasi akademik di Sulawesi Tenggara.

Penulis : Muh. Ardiansyah ( Anggota Muda)

Editor : Redaksi

Lakukan Latihan Militer di Yonif 725, Menwa IAIN Kendari Siap Bentuk Generasi Tangguh

Kendari, Objektif.id – Resimen Mahasiswa (Menwa) IAIN Kendari, menggelar Pendidikan Dasar Militer (Diksarmil) yang ke XXIII dalam upaya untuk melahirkan regenerasi tangguh yang dapat menjadi agen perubahan di lingkungan kampus maupun masyarakat.

 

Pada kegiatan yang berlangsung selama 5 hari dari tanggal 7-11 Oktober 2024 di Batalyon Infanteri (Yonif) 725 Woroagi, Kecamatan Andolo, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) mengusung tema, “Regenerasi dalam organisasi untuk mencapai prestasi dan membentuk inovasi menuju revolusi” yang diikuti 11 orang peserta dari berbagai program studi.

 

Komandan Satuan (Dansat) Menwa 242 Jihad Chakti IAIN Kendari, Desrin Sihu, mengatakan bahwa tema tersebut diharapkan mampu melahirkan perubahan dan pembaharuan dengan memberikan berbagai macam pelatihan selama Pendidikan.

 

“Yaitu Peraturan Baris Berbaris (PBB), Peraturan Penghormatan Militer (PPM),Taktik Tempur (TIKPUR), Kesehatan Lapangan, Kompas pagi dan malam serta menembak, ” katanya.

 

Desrin menjelaskan bahwa pendidikan tahun ini merupakan yang pertama kali dilakukan oleh Menwa 242 Jihad Chakti IAIN Kendari secara mandiri dengan berkoordinasi langsung serta berkolaborasi dari pihak Batalion Yonif 725 Waroagi.

 

“Pendidikan tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya diadakan Diksarmil gabungan yang diikuti oleh beberapa kampus yang ada di Sulawesi Tenggara.” Ujarnya.

 

Kata Desrin Sihu, Diksarmil mandiri ini merupakan kegiatan tahunan serta wujud komitmen Menwa IAIN Kendari dalam melahirkan menwa muda yang Tangguh.

 

“Untuk mencapai prestasi Menwa butuh regenerasi diberbagai bidang, misalnya tahun ini kami berencana untuk mengadakan program bela diri karate untuk skala IAIN. agar kedepannya dapat mengikuti event-event agar dapat meningkatkan kualitas dan kapasitas para anggotanya” bebernya.

 

Senada dengan itu , Ketua Steering Committee Diksarmil, Irfan Dwi Putra, mengharapkan Diksarmil kali ini sebagai awal yang baik dalam menjalin Kerjasama dengan Yonif 725 Waroagi. Dalam Pendidikan dan pelatihan demi terciptanya warga yang sadar akan masa depan bangsa dan negara.

 

“dengan berkolaborasi bersama Yonif 725 dan dukungan serta pembinaan penuh dari Pak Prof. Husain Insawan selaku Rektor sekaligus Pembina atau senior Menwa. Pelatihan ini dapat mencetak kader yang dapat menjadi agen perubahan di lingkungan kampus maupun masyarakat,” jelasnya.

 

Reporter: Wahida

Editor : Redaksi

Mahasiswa KKN Posko 80 Gelar Pelatihan Digital Marketing, Dorong Peningkatan Penjualan Lewat Media Sosial

Luwu Timur, Objektif.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kerjasama Posko 80 mengadakan pelatihan digital marketing di Kantor Desa Wawondula, Kecamatan Towutii, Kabupaten Luwu Timur, Selasa (1/10/2024).

Kegiatan yang mengusung tema “Strategi Kreatif untuk Meningkatkan Penjualan Melalui Media Sosial” merupakan kolaborasi Mahasiswa IAIN Palopo, UIN Alauddin Makassar, dan IAIN Kendari, serta bekerja sama dengan Pemuda Karang Taruna Desa Wawondula.

Pelatihan ini diikuti oleh 24 peserta yang terdiri dari beberapa UMKM dan disaksikan langsung oleh Kepala Desa Wawondula, Ketua BPD, Ibu-ibu PKK, Karang Taruna Desa Wawondula, serta menghadirkan pemateri dari kampus IAIN Palopo, yaitu Dr. Adzan Noor Bakhri, M.A. Ek.

Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan penjualan produk pelaku UMKM di Desa Wawondula, khususnya melalui media sosial.

Kordes posko 80, Farid Rahman Ladong, berharap kegiatan ini bisa menjadi pemantik semangat pelaku UMKM di Desa Wawondula.

“Saya selaku kordes sangat berharap agar kegiatan yang kami buat bisa menjadi pemantik semangat pelaku UMKM di desa wawondula dan tertarik dengan digital marketing itu sendiri, dan harapan saya juga kegiatan ini dapat berjalan secara terus menerus”, pungkasnya.

Selain itu, Kepala Desa Wawondula, H. Alamsyah, juga berharap agar kegiatan ini terus berlanjut secara berkesinambungan demi pengembangan UMKM desa.

“Saya berharap melalui pelatihan ini, para pelaku UMKM bisa meningkatkan kapasitas ilmu digital marketing, sehingga dapat memanfaatkan teknologi digital untuk mengembangkan usaha. Semoga pelatihan ini bermanfaat dan bisa berjalan secara berkesinambungan”, tuturnya.

Sebagai tindak lanjut dari pelatihan ini, akan dibentuk perkumpulan UMKM di Desa Wawondula dan dilakukan pendampingan terhadap kebutuhan produk mereka untuk memastikan keberlanjutan pengembangan usaha.

Reporter: Nita Aprilia
Editor: Andi Tendri

GENBI IAIN Kendari Gelar Seminar literasi Keuangan

Kendari, Objektif.id – Generasi Baru Indonesia (GenBI) Komisariat IAIN Kendari gelar seminar Literasi Keuangan di Aula Mini Perpustakaan IAIN Kendari, Kamis (26/09/2024).

Seminar literasi keuangan dengan tema “Meraih Kemerdekaan Finansial di Usia Muda” tersebut menghadirkan lima narasumber, yaitu Ricky S.E., M.M., Imam Adicipta Nursantoso, Rama Sumanta, Rajak Shadiqin S.AK, dan Kolonel Inf. Dr. Singgih Pambudi S.IP., M.M., M.Han.

Dalam seminar ini, para pemateri tidak hanya membahas cara mengelola finansial, tetapi juga cara mempertahankan, mendapatkan, dan mengatasi kendala-kendala yang membuat finansial kita menurun, serta mengajarkan tentang kepemimpinan.

Ketua Panitia, Haikal, mengatakan tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman Gen Z, khususnya di wilayah Sulawesi Tenggara, mengenai literasi keuangan.

“Dari data yang kami dapatkan di wilayah Sulawesi Tenggara ternyata pemahaman Gen Z mengenai keuangan kurang, sehingga ini menjadi opsi kami untuk mengadakan seminar” ungkap Haikal.

Dirinya berharap, dengan diadakannya seminar ini, dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama anak muda yang masih kesulitan mengatur keuangan.

“Kami dari GenBi menaruh harapan yang tinggi dengan adanya kegiatan ini dapat berdampak baik terhadap pengelolaan keuangan terutama anak muda Sulawesi Tenggara terutama dalam membedakan Kebutuhan dan Keinginan.” tuturnya.

Reporter: Maharani
Editor: Andi Tendri

Laksanakan Sekolah Kebangsaan, OASIS Sultra Tekankan kritisisme Kepada Pemilih Pemula.

Kendari, Objektif.Id. — Organisasi Akademisi Mahasiswa Islam (OASIS) Sulawesi Tenggara, bekerja sama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) yang didukung oleh Google.org, menyelenggarakan program kegiatan tular nalar yakni sekolah kebangsaan di SMA Negeri 01 Bondoala, Kabupaten Konawe, dengan melibatkan siswa kelas tiga yang berjumlah 100 orang peserta, (Sabtu/14/09/2024).

Program kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kritisisme kepada para pemilih pemula terkait demokrasi, kepemiluan, serta penanggulangan hoax dengan maksud membekali para siswa bahwa pentingnya melakukan verifikasi dalam menghadapi berbagai ragam informasi yang berada di sosial media.

Koordinator fasilitator sekolah kebangsaan, Ulfah Ghoziyah Tsabitah, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut sangat penting untuk dilakukan kepada para pemilih pemula agar mereka mampu berfikir kritis dan beradaptasi terhadap informasi yang baik dan benar terkhusus saat momen-momen kontestasi politik.

“Perkembangan teknologi dan informasi yang begitu cepat, sangat dimungkinkan agar pemilih pemula memiliki kemampuan kritis memfilter informasi agar tidak terjebak pada berita atau informasi yang menyesatkan, terutama menjelang pemilu atau pilkada”, ujarnya.

Sebelumnya, kegiatan serupa telah dilaksanakan OASIS Sultra di SMA Negeri 1 Unaaha, Kabupaten Konawe, pada 07 Desember 2023, sehingga Ulfah, berharap dengan adanya program tular nalar ini bisa terus terlaksana diberbagai sekolah untuk memberikan manfaat bagi generasi muda dalam menumbuhkan kesadaran kritis terhadap segala bentuk informasi terkhusus menjelang pemilu dan pilkada.

“Semoga kegiatan ini bisa selalu dilaksanakan di sekolah-sekolah karena sebelumnya kita juga sudah laksanakan di SMA Negeri 01 Unaaha, bahwa kegiatan ini bertujuan menciptakan generasi penerus bangsa agar lahir generasi yang bisa kritis mendeteksi mana informasi yang benar dan tidak ditengah perkembangan teknologi dan arus informasi yang begitu cepat”, harap Ulfah.

 

Reporter: Febri
Editor: Maharani S

DEMA IAIN Kendari Gelar Lomba Debat Sosial dan Orasi Kebangsaan: Meningkatkan Kualitas Pengetahuan dan Kesadaran Demokrasi Mahasiswa Se-Kota Kendari

Kendari, Objektif.id – Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), menggelar lomba debat sosial dan orasi kebangsaan se-Kota Kendari di kampus agama Islam negeri terbesar Sultra, guna meningkatkan kualitas pengetahuan mahasiswa.

 

Jihad Al-Riyadi, Wakil Ketua Dema IAIN Kendari, mengatakan bahwa kegiatan debat sosial dan orasi kebangsaan ini bertujuan untuk memperkuat pemikiran kritis dan pengetahuan mahasiswa dalam memahami kondisi demokrasi di Indonesia saat ini.

 

“Peserta lomba pada kegiatan ini diikuti oleh sebanyak 26 mahasiswa dari kampus yang ada di Kota Kendari, yaitu Universitas Haluoleo, Universitas Sulawesi Tenggara, Universitas Muhammadiyah Kendari, dan IAIN Kendari,” ungkapnya.

 

Debat sosial dan pidato kebangsaan diharapkan dapat memberikan wawasan dan pemikiran baru dalam mempertimbangkan permasalahan pendidikan, lingkungan hidup, dan demokrasi terkait Bumi Anoa.

 

“Semoga teman-teman mahasiswa se-Kota Kendari tetap konsisten dan komitmen dalam mengawal isu-isu sentral yang terjadi saat ini,” sambungnya.

 

Sementara itu, Wakil Rektor III IAIN Kendari, Sitti Fauzia, mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh DEMA IAIN Kendari. Kegiatan ini dapat menghadirkan inovasi dan ide-ide baru bagi mahasiswa.

 

“Semoga dalam lomba debat sosial dan orasi kebangsaan, materi yang disampaikan tidak keluar dari nilai-nilai kebangsaan dan semangat kita terhadap empat pilar, yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945,” ucapnya.

 

Selanjutnya, Adam Tori Saputra, salah satu peserta orasi kebangsaan, mahasiswa Universitas Haluoleo, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kesempatan besar bagi seluruh mahasiswa di Kota Kendari untuk menyampaikan gagasannya melalui orasi kebangsaan dan juga terlibat dalam kegiatan yang bersifat ilmiah dalam bentuk debat.

 

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini dan juga ikut serta dalam kompetisi yang diadakan Dema IAIN Kendari,” tutup Adam.

 

Penulis: Andika

Editor: Andi Tendri

DEMA IAIN Kendari Dorong Kualitas Mahasiswa Melalui Lomba Debat Sosial dan Orasi Kebangsaan

Kendari, Objektif.id – Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) mengadakan lomba Debat Sosial dan Orasi Kebangsaan di mana pendaftaran kegiatan ini dimulai pada 5-12 September, kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaannya pada 13-15 September 2024, bertempat di Aula Mini IAIN Kendari.

Dalam kegiatan ini, ada dua jenis perlombaan, yaitu Debat Sosial dan Orasi Kebangsaan, yang dapat diikuti oleh mahasiswa se-Kota Kendari.

Pada lomba Debat Sosial, ada 3 subtema yang diangkat, yaitu Demokrasi, Pendidikan, dan Lingkungan. Sedangkan pada lomba Orasi Kebangsaan, mengangkat tema “Kolektivisme Perjuangan Melawan Pengangkangan Demokrasi Kekuasaan.”

Nasywa, selaku sekretaris panitia (sekpan) pada kegiatan ini, menyampaikan bahwa mahasiswa harus lebih peka terhadap isu-isu dan kondisi yang sedang dihadapi oleh masyarakat saat ini.

“Sebab kegiatan ini tidak hanya soal perlombaan tetapi mengenai kepekaan dan kesadaran kita terhadap kondisi dan keadaan lingkungan dan tentunya berhadiah,” ujar Nasywa saat ditemui pada Senin (9/9/2024).

Ia juga menambahkan bahwa adanya harapan yang besar agar mahasiswa dapat mengikuti kegiatan ini.

“Demi meningkatkan mutu dan kualitas mahasiswa sehingga dapat berdampak baik terhadap diri dan lingkungannya”, pungkasnya.

Penulis: Maharani. S

Editor: Andi Tendri