Demo Pembangunan Asrama IAIN Kendari Ricuh, Oknum Security Teriaki Mahasiswa Anjing

Kendari, Objektif.id – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, menggelar aksi demonstrasi terkait pembangunan asrama mahasiswa putra yang dinilai cacat secara administrasi, Rabu 23 November 2022.

Koordinator lapangan (Korlap), Harpan Pajar mengatakan ini adalah kali kedua mereka melakukan aksi tersebut, dikarenakan mereka menilai proses pembangunan asrama putra ini cacat secara prosedural.

“Data yang mereka berikan kepada teman-teman masa aksi ternyata itu sudah tidak sesuai apa yang tercantum dalam dokumen administratif dan yang terjadi di lapangan, sehingga itulah yang menjadi tujuan sehingga memantik gerakan kami pada hari ini,” ungkap Harpan, Rabu, 23 November 2022.

Awalnya aksi hendak dilaksanakan depan gedung rektorat IAIN Kendari, namun dikarenakan tidak ingin ada aksi demonstrasi, pihak kampus meminta untuk langsung melakukan hearing dengan janji akan menghadirkan pelaksana pembangunan asrama dari pihak Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Kami terima namun sampai kami menunggu 30 menit yang katanya pihak kampus akan menghadirkan pihak PUPR sebagai pelaksana terkait dengan proses pembangunan asrama putra itu tidak kunjung dihadirkan,” tutur Harpan.

Harpan juga mengatakan bahwa dirinya menyayangkan terkait sikap pihak keamanan yang melakukan tindakan-tindakan represif terhadap masa aksi yang menimbulkan terjadinya gesekan antara mereka dan pihak keamanan.

“Yang kami sangat sayangkan adalah mengapa kemudian dari pengamanan pihak kampus IAIN Kendari melakukan tindakan-tindakan represif terhadap teman-teman masa aksi. Ketika kami melakukan aksi bakar ban ada tindakan represif didorong ada yang dipiting sehingga terjadi cekcok antara teman-teman masa aksi dan teman-teman security,” terang Harpan.

Dia juga mengatakan selama masa aksi tidak melakukan tindakan yang anarkis, seharusnya pihak keamanan tidak melakukan tindakan-tindakan agresif dalam proses pengamanannya.

“Selama tidak ada hal-hal anarkis yang kami lakukan maka tidak boleh ada tindakan-tindakan agresif yg di lakukan oleh pihak keamanan, tetapi pihak keamanan seakan-akan melakukan tindakan-tindakan intimidasi terhadap teman-teman mahasiswa,” tambahnya.

Menanggapi hal tersebut, penanggung jawab keamanan, Susi Rosanti mengatakan bahwa pihak keamanan hanya menjalankan tugasnya dalam demonstrasi tersebut, terkait insiden yang terjadi itu dikarenakan mereka sudah terprovokasi oleh masa aksi.

“Yah namanya kita sebagai satuan keamanan, kami datang disini untuk mengamankan semuanya, maupun dari pihak pegawai ataupun dari pihak mahasiswa wajib kami lindungi mereka, tapi terkadang saat demo mereka sudah tidak bisa mengontrol emosi mereka seperti kasus tadi, ya seperti apapun mereka ini kan sama-sama bertugas, yah namanya kalau kita sudah dipukul sudah tidak bisa menahan seperti itu,” ungkap Susi Rosanti.

Dia juga menambahkan bahwa dalam melakukan aksi demonstrasi, para mahasiswa harus menahan diri dengan tidak melakukan tindakan-tindakan yang anarkis yang tidak dibenarkan.

“Ya mahasiswa harus sadar bahwa itu tidak di benarkan tidak boleh memukul. Terkait mediasi yang dijanjikan oleh pihak birokrasi kami juga dari pihak keamanan tidak tahu menahu dengan hal itu dan sudah bukan ranahnya kami.” Tutupnya.

Selain itu, beredar video berdurasi 24 detik yang memperlihatkan salah satu security menyebut masa aksi dengan sebutan anjing saat kerusuhan berlangsung.

Dalam video yang viral itu, oknum security berinisial B itu mengatakan “Anjing” kepada para mahasiswa.

“Orang mengamangkan da pepukul. Anj*ng kau, siniko,” ucapnya sambil menunjuk kepada mahasiswa yang melakukan aksi demo.

Sontak, mahasiswa pun tidak terima dengan kata-kata kasar yang dilontarkan oleh oknum security tersebut.

“Bisanya kita bilang anj*ng, ko sadar je,” tanya seorang mahasiswa kepada oknum security.

Reporter : Muh.Arfan Sangga

Editor : Slamet

Mahasiswa PAI IAIN Kendari Gelar Bazar Sedekah

Reporter: Ani

Editor: Slamet

Kendari, Objektif.id– Mahasiswa dari Progam Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menggelar kegiatan Bazar Sedekah pada Jum’at, 18 November 2022.

Kegiatan bertemakan “Kedai PAI Ceria” ini menjual nasi kuning dengan tidak mematok harga atau mempersilahkan pembeli membayar seikhlasnya yang mereka mau.

Kegiatan ini dilaksanakan disekitar kampus IAIN Kendari dengan menyasar masyarakat sekitar, mahasiswa dan juga para driver ojek online.

Salah satu mahasiswa PAI angkatan 2021, Ikhsan Arrijal mengatakan kegiatan ini melibatkan para pedagang di sekitar IAIN Kendari, yaitu dengan membeli dagangan mereka untuk nantinya dijual kembali.

“Kegiatan ini bagian dari kerja sama dengan beberapa pedagang yang ada disekitar kampus dengan cara dagangannya kami beli untuk kemudian dijual lagi, kita tidak berharap ada keuntungan karena makanan tidak dipatok harga melainkan dihargai yang seikhlasnya,” katanya.

Dia juga berharap kegiatan ini bisa menjadi wadah untuk orang lain ikut berpartisipasi dalam membantu sesama dan bisa rutin untuk dilakukan agar terus bisa membantu banyak orang.

“Saya berharap bisa menjadi penyalur bagi orang-orang yang ingin ikut berpartisipasi dalam hal ini mereka orang-orang yang ingin jadi donatur dan mudah-mudahan bisa berjalan dengan rutin, dan bisa membantu lebih banyak orang lain,” sambungnya.

Salah satu Mahasiswi PAI lainnya, Husnul Aisyah juga berharap agar kegiatan ini bisa terus dilakukan secara berkelanjutan karena bisa cukup membantu masyarakat sekitar.

“Antusias para pengunjung sangat ramai dan mereka sangat senang dan harapannya, semoga kegiatan ini bisa berlanjut, agar teman-teman dapat merasakan pembelian harga nasi kuning yang terjangkau.” Tukasnya.

Menyambut Hari Guru, UKM Bahasa IAIN Kendari Gelar Talkshow Inspiratif

Kendari, Objektif.id – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bahasa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menyelenggarakan kegiatan Talk Show Inspiratif di Gedung Auditorium IAIN Kendari pada Kamis, 17 November 2022.

Kegiatan ini di gelar dalam rangka memperingati perayaan hari guru yang jatuh pada tanggal 25 November dan sebagai salah satu dari rangkaian milad UKM Bahasa yang ke 5 tahun.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh anggota dari UKM Bahasa IAIN Kendari dan dengan mengangkat tema “Guru, Keren Tau”.

Ketua panitia kegiatan, Muhammad Ubaidillah mengatakan tujuan diadakannya kegiatan ini yaitu untuk menyuarakan kepada publik bahwa profesi guru merupakan pekerjaan yang mulia dan tidak kalah dengan pekerjaan lainnya.

“Tujuan dari kegiatan ini adalah mengkampanyekan bahwa pekerjaan Guru adalah pekerjaan yang mulia. Tak kalah bergengsi dari pegawai-pegawai lainnya,” katanya kepada Objektif.id

Dia juga mengatakan bahwa kegiatan ini diharapkan bisa menjadi pendorong motivasi bagi para mahasiswa untuk bangga menjadi seorang guru dimasa depan nantinya.

“Atmosfir dari Talkshow Inspiratif diharapkan mampu menjadi pemantik motivasi juga inspirasi agar mahasiswa jauh lebih senang dan bangga menjadi guru di masa depan nanti,” sambungnya.

Ubaidillah juga berharap bahwa kegiatan seperti ini bisa lebih banyak digelar oleh para mahasiswa sebagai upaya untuk terus mengobarkan semangat kepada para calon guru untuk lebih percaya diri dengan profesi yang akan digelutinya.

“Kami, UKM-Bahasa berhapap berdoa agar kegiatan ini semakin banyak ditiru dan diteruskan oleh mahasiswa lainnya. Dengan demikian, semangat dan motivasi untuk menjadi guru masa depan bisa terjaga.” Harapnya.

Reporter : Muh Iqbal Ramadhan
Editor: Slamet 

Memperingati Hari Pahlawan, Menwa IAIN Kendari Gelar Aksi Donor Darah.

Reporter: Muh. Iqbal Ramadhan

Editor: Slamet

Kendari, Objektif.id- Resimen Mahasiswa (Menwa) Satuan 242 Jihad chakti Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari Menyelenggarakan kegiatan aksi donor darah yang dilaksanakan di gedung Aula Mini Perpustakaan IAIN Kendari, 10 November 2022.

Kegiatan ini diikuti oleh peserta yang berasal dari delegasi beberapa instansi yang ada di Sulawesi Tenggara, diantaranya TNI dan Polri, Menwa satuan lain yang ada di kota Kendari, serta lembaga intra kampus IAIN Kendari, dengan mengusung tema “Galang Jiwa Kepahlawanan Dengan Meningkatkan Jiwa Nasionalisme, Rasa Peduli Antar Sesama dan Cinta Tanah Air Sebagai Wujud Bela Negara”.

Komandan Satuan Tugas (Dansatgas), La Ode Muh. Fazril mengatakan alasan diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk memperingati hari pahlawan pada tanggal 10 November 2022.

“Latar belakang dari di adakanya Aksi donor darah ialah sebagai momentum peringatan hari pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 november,” katanya.

Dia juga mengatakan tujuan diadakannya aksi donor darah ini yaitu sebagai bentuk upaya dari penanaman jiwa peduli antar sesama.

“Adapun tujuannya untuk sebagai peringatan hari pahlawan serta menanamkan jiwa peduli antar sesama,” sambungnya.

Dia berharap dengan adanya kegiatan ini bisa menambah kekompakan di dalam internal Menwa IAIN Kendari dan juga sebagai upaya memaknai hari pahlawan nasional.

“Dengan adanya acara ini semoga dengan adanya kegiatan seperti ini semakin menambah kesolidan di dalam intra menwa sendiri serta di momentum hari pahlawan semoga mengajarkan kita agar menjadi pahlawan bagi nusa dan bangsa serta menjadi pahlawan untuk orang di sekitar kita” tukasnya.

Pemda Konsel Dituding Tak Transparan Soal Menyalurkan Bantuan Kepada Mahasiswa

Reporter: Arnina

Editor: Slamet

Kendari, Objektif.id– Pemerintah Daerah (Pemda) kabupaten Konawe Selatan (Konsel) di tuding tak transparan soal menyerahkan bantuan biaya pendidikan non ASN kepada mahasiswa asal Konsel Tahun 2022 sebanyak 171 mahasiswa.

Salah satu mahasiswa Konsel, Salim Yusrin mengatakan, penyaluran bantuan pendidikan ini tidak tepat sasaran pasalnya tidak ada informasi yang jelas terkait bantuan ini, termasuk terkait jumlah bantuan yang diberikan.

“Bantuan ini seakan di tutupi sehingga tidak pernah di muncul kan di berita terkait pendaftaran dan lain sebagainya, serta bantuan ini juga berbeda dalam nilai yang di dapatnya, ada yang mendapat kan senilai 5 juta dan ada juga yang mendapatkan 10 juta,” kata mahasiswa asal kecamatan Angata ini.

Dia beranggapan mahasiswa yang menerima beasiswa tersebut tidak semua berasal dari kalangan orang yang kurang mampu.

“Anehnya ada mahasiswa yang mendapatkan bantuan ini sementara dia kuliah di luar Sulawesi tenggara artinya kalau sudah berbicara di perguruan tinggi diluar Sultra berarti ekonomi dari mahasiswa tersebut sudah memadai,” sambungnya.

Salim juga mengatakan bahwa tidak ada informasi yang jelas terkait adanya beasiswa ini yang dengan tiba-tiba dia melihat tersebar di grup WhatsApp.

“Saya juga kaget tiba tiba melihat informasi yang di share di via grup WhatsApp, pasalnya dia tidak pernah mendengar kabar akan adanya bantuan seperti ini,” ungkapnya.

Selain terkait beasiswa, dia juga mempertanyakan terkait janji bupati Konawe Selatan tentang pengadaan asrama yang belum jelas realisasinya sampai sekarang.

“Saya juga mempertanyakan terkait janji pak Bupati Konsel terkait asrama Konsel sampai hari ini belum ada kejelasannya.” tukasnya.

Mahasiswa Tadris Matematika IAIN Kendari Raih Mendali Emas Pada Olimpiade Sains Nasional

Reporter : Elsa Alfionita

Editor : Syafira Damayanty

Kendari, Objektif.id – Isma Hamid, Mahasiswa Institut Agama Islam Negari (IAIN) Kendari, Program Studi (Prodi) Tadris Matematika, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FATIK), berhasil meraih medali emas pada ajang Olimpiade Sains Tingkat Nasional Pemuda Indonesia (OSPI).

Kegiatan ini diikuti kurang lebih 300 orang peserta dari seluruh Indonesia, yang dilaksanakan secara online pada Selasa, 2 November 2022.

Isma mengungkapkan perasaannya bahwa dia tidak menyangka berhasil meraih mendali emas dari sekian banyak peserta yang mengikuti kegiatan ini.

“Saya sungguh tidak menyangka dari 300 lebih peserta dari seluruh Indonesia saya berhasil meraih medali emas. Perasaan saya campur aduk antara kaget, senang dan bangga,” ungkapnya.

Mahasiswi semester 5 ini mengatakan sebelum mengikuti kegiatan ini, dia harus mempersiapkan diri dan mental yang kuat untuk mengikuti lomba Olimpiade tersebut.

“Saya langsung mempersiapkan diri dan mental yang kuat, soalnya ini pertama kalinya saya mengikuti lomba setelah lulus dari SMA,” Sambungnya.

Dia juga mengatakan bahwa penyebab dia bisa mengikuti kegiatan ini bermula karena ajakan dari teman-temannya.

“Saya awalnya Tidak ada niat khusus sebenarnya mengikuti kegiatan ini, namun dikarena ajakan teman, sekaligus ingin menguji mental,” katanya.

Isma berharap agar kedepannya lebih banyak lagi mahasiswa yang mau mengikuti kegiatan seperti ini dan bisa berprestasi di event serupa.

“harapan saya untuk kedepannya agar bisa lebih banyak lagi mahasiswa yang berprestasi pasca event ini,” Harapnya.

Berawal Dari Ajakan Teman, Mahasiswi IAIN Kendari Sukses Raih Medali Emas Pada Lomba Sains Nasional 

Kendari, Objektif.id – Ade Putri, salah satu Mahasiswi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, berhasil meraih mendali emas pada ajang Olimpiade Sains Nasional Pemuda Indonesia.

Kegiatan ini diselenggarakan secara online oleh Pusat Kejuaraan Sains Nasional (Puksanas) pada tanggal 23 Oktober 2022.

Dia berpartisipasi pada bidang lomba Matematika dan bersaing dengan peserta yang berasal dari seluruh perguruan tinggi se- Indonesia yang merupakan partisipan dari lomba tersebut.

Saat dijumpai tim Objektif.id, mahasiswa semester tujuh itu mengaku senang dan tidak sangka bisa mendapatkan medali emas, dikarenakan dia mengikuti lomba tersebut berdasarkan ajakan teman.

“Sebenarnya kalau untuk Ikut lomba ini karena teman ku ajak bisa di bilang Iseng-iseng, kalau adik kelas atau junior ku mereka sepertinya ada bimbingan khusus kalau yang ikut lomba begitu dikasih bimbingan, saya mengikuti lomba ini Iseng-iseng nda nyangka juga bisa dapat” ucapnya kepada tim Objektif.id

Dia juga menjelaskan bahwa sistem yang berlaku dalam lomba yang diikutinya ini adalah rens nilai. Orang yang mendapatkan rens nilai 90-100 otomatis akan mendapatkan medali emas.

“Untuk sistem lombanya Ini yang mendapatkan medali emas bukan hanya satu orang karena menggunakan sistem Rens Nilai dengan patokan nilai 90 sampai 100 maka akan mendapat medali emas, jadi yang mendapatkan medali Emas ini bukan hanya satu orang saja, bisa lebih Tergantung dari Nilai yang didapat” Sambungnya

Dia juga berharap semangat mengikuti lomba seperti ini bisa menular kepada teman-temannya dan tidak takut untuk mencoba.

“Harapan saya semoga teman-teman yang lain Khususnya untuk junior ku bisa semangat untuk ikut lomba untuk berprestasi jangan takut untuk mencoba jangan takut untuk gagal” Tutupnya.

Reporter : Fitriani
Editor : Asrina

Tarbiyah Elit, Fasilitas Sulit

Penulis : Muh Iqbal Ramadhan

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) adalah salah satu fakultas terbesar di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari. Selalu banyak peminat setiap tahunnya disaat proses penerimaan mahasiswa baru di fakultas ini. Hal ini tidak terlepas dari prospek kerja yang menjanjikan di fakultas ini.

Terlepas dari populernya fakultas tersebut banyak menyisakan berbagai keluh kesah dari mahasiswa FTIK ini, dan itu selalu dirasakan setiap adanya mahasiswa baru di setiap tahunnya.

Salah satu masalah terbesar yang didapatkan adalah tidak berfungsinya pendingin ruangan atau AC, banyak mahasiswa yang merasakan ketidaknyamanan mereka saat proses perkuliahan didalam ruangan kelas akibat kepanasan. Padahal, saat kita lihat dari kejauhan fakultas ini dipenuhi oleh berbagai macam merek AC, tetapi tidak semua berfungsi dengan baik.

“Hu panas sekali itu ruangan di FTIK,kaya di neraka saya rasakan pa” Ucap salah satu mahasiswa baru pada salah satu program studi di FTIK. Hal ini mencerminkan bahwasannya pengelola birokrasi dikampus semacam tidak adil dalam menjamin kenyamanan mahasiswa.

Dapat kita lihat kondisi di fakultas lain, seperti Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) yang memilki fasilitasi yang memadai.

“Jauh beda sekali kasian hawanya kalau kita pergi di FEBI sama di FTIK,serasa dingin sekali” Ucap salah satu mahasiswa baru di FTIK.

Ini terbukti bahwa terjadi kesenjangan dan memang harus diselesaikan oleh pihak dari fakultas tarbiyah ini. Saya sebagai penulis sudah berapa kali mendengarkan bahwa AC yang berada diruangan FTIK ini akan dibenahi secepatnya, tetapi sampai saat ini belum semua ruangan dapat kita rasakan perubahannya.

Mirisnya, hampir semua mahasiswa baru memberi tanggapan buruk perkara AC ini. Seyogyanya, pihak fakultas malu akan hal ini, mahasiswa datang menuntut ilmu tetapi tidak ada kenyamanan yang diberikan.

Sudah berapa kali masalah fasilitas ini didemo oleh berbagai aktivis kampus, namun belum ada penyelesaian dan titik temu yang didapatkan. Jika masalah ini tidak dapat diatasi, akan banyak mahasiswa yang tidak bersemangat dan berkonsentrasi dalam proses perkuliahan.

“Itu ditarbiyah banyak sekali AC nya, tetapi tidak berfungsi kayak semacam pajangan saja” Ucap mahasiswa angkatan 21 mahasiswa FTIK.

Selain itu ada persoalan lainnya, seperti mengenai layar Infocus yang tidak berfungsi. Banyak mahasiswa mengeluh akan hal ini, terutama saat akan melakukan presentasi menggunakan power point (PPT) yang akan ditampilkan didepan kelas.

Tentunya jika hal itu mendukung, maka mahasiswa akan efektif proses perkuliahannya. Tetapi, dapat kita rasakan tidak semua ruangan berfungsi infocusnya.

Hal yang paling nyeleneh pasa salah satu mahasiswa yang mengatakan
“Terangpi masa depanku daripada ini infocus, puh silau sekali”

Dapat kita ambil kesimpulan bahwa kita ini sedang dipermainkan oleh kampus, bayar UKT lancar tetapi tidak kita nikmati fasilitas sepenuhnya.

Perkara lain adalah masalah WC dan kamar mandi. Sebaiknya dan seharusnya disetiap kamar mandi disediakan sabun atau alat pembersih untuk membersihkan tangan kita saat selesai membuang air. Tetapi yang dirasakan di FTIK tidak ada satupun sabun mandi atau alat kebersihan yang ditemukan. Alhasil, jambannya sudah mulai menguning dan sangat menyengat.

Oleh karena itu, marilah seluruh mahasiswa FTIK IAIN Kendari kita kuatkan tekad untuk membawa perubahan terhadap fasilitas fakultas kita. Memang kita patut iri kepada fakultas lain yang memiliki fasilitas yang memadai. Semoga pihak birokrasi dan pengurus FTIK dapat melihat opini dan merealisasikan semua keluhan mahasiswa.

Penulis adalah salah satu mahasiswa aktif Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, yang juga anggota aktif dari Unit Kegiatan Mahasiswa Pers (UKM-Pers) IAIN Kendari.

Upaya Menjaga Lingkungan Dari Sampah Plastik, UKM Bahasa IAIN Kendari Lakukan Gerakan Bye Plastic

Reporter: Muh. Iqbal Ramadhan
Editor: Slamet

Kendari, Objektif.id – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bahasa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menyelenggarakan gerakan Bye Plastic sebagai upaya dalam menjaga kebersihan lingkungan dari sampah plastik, Rabu 27 Oktober 2022.

Kegiatan ini berkolaborasi dengan Unit Kegiatan Khusus (UKK) Mahasiswa Islam Pecinta Alam (Mahiscita) IAIN Kendari dan juga melibatkan para anggota UKM Bahasa, mahasiswa Tadris Bahasa Inggris dan Voulenteer dari Nature Evolution Indonesia.

Kegiatan ini diawali dengan pembekalan materi terkait edukasi sampah plastik yang di bawakan oleh sekertaris umum Mahiscita IAIN Kendari, dan dilanjutkan dengan aksi pungut sampah plastik yang ada di kawasan kampus serta pembagian tumbler dan food container secara gratis kepada mahasiswa IAIN Kendari sebagai bentuk edukasi mengurangi sampah plastik.

Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian dari milad setengah dekade UKM Bahasa IAIN Kendari dengan mengangkat tema “Trash To Throw”.

PLt. Ketua Umum UKM Bahasa IAIN Kendari, Nurfaidah mengatakan tujuan diadakannya kegiatan ini yaitu sebagai bahan edukasi untuk para mahasiswa agar mengurangi penggunaan palstik di kesehariannya.

“Tujuan kegiatan ini mengedukasi mahasiswa dan mahasiswi IAIN Kendari untuk mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari hari,” katanya kepada Objektif.id

Dia juga berharap kegiatan ini bisa digelar setiap tahunnya serta bisa mengedukasi para mahasiswa IAIN Kendari untuk menjaga lingkungan kampus untuk terbebas dari sampah plastik.

“Harapan kami, kegiatan ini bisa dilakukan setiap tahunnya dan menjadi inspirasi bagi Mahasiswa dan mahasiswi IAIN Kendari agar menjaga lingkungan kampus dari sampah pelastik yang berlebihan.” Harapnya.

HMPS KPI Adakan Kelas Fotografi Untuk Mahasiswa 

Reporter : Nini Sasmitha

Editor : Slamet

Kendari, Objektif.id – Himpunan Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (HMPS-KPI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menyelenggarakan kegiatan kelas fotografi yang dilaksanakan di Lab. KPI lantai tiga, Fakultas Usluhudin Adab dan Dakwah (FUAD) pada tanggal 22 Oktober 2022.

Kegiatan ini diikuti oleh 19 peserta yang terdiri dari 10 laki-laki dan 9 perempuan dan juga melibatkan para pengurus HMPS KPI dengan mengusung tema “Level Up Your Fotografi Skill To Capture a Bigger Moment,”.

Ketua bidang minat dan bakat HMPS KPI, Muhammad Mursidiq M. mengatakan tujuan diangkatnya tema kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan skill fotografi para mahasiswa.

“Tujuan diangkatnya tema itu untuk meningkatkan skill fotografi para mahasiswa sehingga di harapkan mereka bisa menangkap moment-moment langka atau moment besar,” katanya saat ditemui Objektif.id.

Dia berharap agar mahasiswa baru terkhususnya mahasiswa KPI bisa mendapatkan dasar-dasar ilmu fotografi dari diadakannya kelas fotografi ini.

“Harapan saya setelah mengikuti kelas fotografi diharapkan mahasiswa sudah tau dasar-dasar dari fotografi terkhusus mahasiswa KPI karena di semester atas pasti akan mendapat mata kuliah fotografi yang dimana setidaknya mereka sudah tau dari mengikuti kelas ini ” Harapnya.

Ketua umum HMPS KPI, Ulfah Ghoziah Tsabitah juga berharap agar mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini terkhususnya mahasiswa KPI dapat mengetahui teori-teori yang berkaitan dengan fotografi sehingga dapat mengimplementasikan di dunia kerja nantinya.

“Saya berharap dapat mengaktualisasikan minat bakat mahasiswa yang mengikuti kelas fotografi ini khususnya mahasiswa KPI, serta dapat mengetahui teori-teori yang berkaitan dengan fotografi, sehingga dapat di implementasikan di dunia kerja nantinya dan dapat membagi ilmunya ke orang lain, sebab kegiatan kelas fotografi ini tidak akan hanya berhenti di sini saja, namun kami juga akan mengadakan praktik fotografi.” Tukasnya.

Jalin Keakraban Dengan Mahasiswa Baru,  HMPS PIAUD Gelar Bina Akrab

Reporter : Nini Sasmitha
Editor : Asrinawati Aziza

Konawe, Objektif.id – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Anak Usia Dini (PIAUD) Institut agama Islam negeri (IAIN) Kendari melaksanakan kegiatan Bina Akrab di Toronipa, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada tanggal 15 Oktober 2022.

Kegiatan yang mengangkat tema “Mengeratkan Tali Persaudaraan Demi Terciptanya Mahasiswa (i) PIAUD Yang Berakhlak, Berkarakter dan menjunjung Tinggi Solidaritas” ini diikuti peserta yang berasal dari angkatan 2022 yang berjumlah 22 orang, angkatan 2019 dan Pengurus HMPS PIAUD.

Ketua HMPS PIAUD Khaerati Rahma mengangkat, bina akrab ini adalah salah satu upaya membangun keakraban dan kesolidaritasan antara sesama mahasiswa PIAUD sebab  mereka dari sekolah dan daerah yang berbeda-beda.

“Semoga dapat menjalin keakraban antara senior dan junior Prodi PIAUD, juga yang paling penting menjaga keakraban antara mereka angkatan 2022 karena mengingat mereka dari sekolah dan daerah yang berbeda-beda,” ucap Khaerati Rahma saat dikonfirmasi Tim Objektif.id Minggu 16 Oktober 2022.

Nur Muliya Jaya selaku Ketua Panitia berharap agar  peserta bina akrab PIAUD dapat mengenal dan menghargai seluruh senior piaud maupun sebaliknya.

“Harapan saya peserta mendapatkan pengalaman baru dan dapat mengenal seluruh senior PIAUD serta peserta dapat belajar menghargai senior maupun sebaliknya,” harapnya.

Sementara itu, Abzah Dwi Yujiarsih salah satu peserta bina akrab PIAUD juga berharap, setelah mengikuti kegiatan bina akrab ini dia dapat memperkuat keakraban dengan teman seangkatannya maupun senior-senior yang tergabung di dalam program studi PIAUD ini.

“Saya juga berharap bisa lebih akrab dengan kakak kakak senior dengan adanya rasa kekeluargaan antara senior dan junior,” demikian ungkapnya.

Respon Mahasiswa IAIN Kendari Soal Aksi Demonstrasi

Kendari, Objektif.id – Demonstrasi merupakan pernyataan protes yang dikemukakan secara massal. Demonstrasi menjadi perwujudan demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Sebagai bentuk dari penyampaian pendapat di muka umum, unjuk rasa atau demonstrasi merupakan hak legal warga negara yang dijamin negara. Pasal 28 UUD 1945 berbunyi, “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang,”

Selain itu, ada juga Pasal 28E Ayat 3 yang berbunyi, “Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat,”

Tak hanya itu, sebagai hak asasi manusia, kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum tentu juga tercantum dalam UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Pasal 25 UU Nomor 39 Tahun 1999 berbunyi, “Setiap orang berhak untuk menyampaikan pendapat di muka umum, termasuk hak untuk mogok sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,”

Merujuk pada Senin, 3-4 Oktober 2022 aksi demonstrasi dilakukan oleh Mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa (KBM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari. Dalam demonstrasi yang dilaksanakan aksi segel Gedung Rektorat hingga ambil alih Kampus IAIN Kendari sempat dilakukan. Aksi demonstrasi itu menarik perhatian banyak pihak. Banyak yang pro, tak sedikit pula yang kontra.

Lantas, bagaimana respon Mahasiswa IAIN Kendari soal aksi demonstrasi?

1. Ananda Echa Saputri, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) 2022

Saya setuju mengenai demonstrasi karena mahasiswa memiliki hak suara menyampaikan aspirasi. Aksi demonstrasi juga sebagai sarana penyampaian keluhan agar tidak dipandang sebelah mata.

2. Sultan Fatahillah, Fakultas Syariah (FASYA) 2022

Aksi demonstrasi sebenarnya sangat bagus selagi mempunyai dampak positif kepada sesama. Menurut saya demonstrasi merupakan upaya yang dilakukan untuk menuntut hak suatu kelompok.

3. Khoirunnisa, Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) 2021.

Saya kurang setuju dengan kegiatan atau aksi demonstrasi. Namun, saya tidak menyalahkan orang-orang yang melakukan demonstrasi yang menyampaikan aspirasinya, karena setiap orang memiliki pilihan masing-masing. Saya yakin, dalam demonstrasi memiliki maksud baik di dalamnya. Walaupun demikian, jika masih bisa dibicarakan dengan baik melalui musyawarah kenapa harus menggelar demonstrasi.

Selain itu, menurut saya sisi negatif dari demonstrasi yakni menimbulkan pro dan kontra serta tidak sedikit yang merasa terganggu dengan suara-suara terikan massa aksi.

4. Zakir Munawar, Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) 2021

Saya sepakat dan setuju terkait aksi demonstrasi. Menurut saya aksi demonstrasi merupakan salah satu langkah atau cara untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada di sekitar kita.

5. Novia Pandayana, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FATIK) 2020.

Terkait demonstrasi tidak semua dari kita punya kepedulian terhadap sesama. Kebanyakan dari kita lebih suka belajar tekun-lulus-kerja- dan hidupbahagia’. Itu tak salah, tapi jelas lebih tak salah lagi teman-teman kita yang punya kepedulian sosial itu, yang memikirkan bagaimana perasaan korban penggusuran tanah atau pembantaian orang utan misalnya.

Mereka ini tidak menjadi hipokrit dengan menutup mata atas kenyataan pahit di sekeliling. Dan at least mereka berbuat sesuatu. Berdemontrasilah sesuai tujuan yang jelas tanpa melakukan tindakan yang anarkis, membuat ricuh dan merusak fasilitas-fasilitas yang seharusnya dirawat dan dijaga dengan baik.

6. Asmaul Hasana Dwi Adianti, Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) 2019

Saya sepakat karena demonstrasi merupakan hal yang lumrah dalam iklim demokrasi di sebuah negara. Demonstrasi adalah bagian dari kebebasan menyampaikan pendapat yang dilindungi oleh undang-undang. Oleh sebab itu selagi masih dalam koridor yang ditentukan undang-undang. Yah,. sah-sah saja.

7. Anri Agasi, Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Adan dan Dakwah (FUAD) 2019

Soal aksi demonstrasi, saya sepakat. Selagi aksi demonstrasi dilakukan dengan tujuan yang baik dan kepentingan bersama bukan karena kepentingan pribadi.

8. Fredi Muhtar Lutfi, Fakultas Ushuluddin Adan dan Dakwah (FUAD) 2018

Aksi demonstrasi sudah sepatutnya dilakukan oleh mahasiswa jika ada hal-hal yang tidak benar atau ada hak-hak yang tidak dipenuhi.

Saya sangat sepakat, tapi dalam tanda kutip sebelum aksi dilakukan ada langkah-langkah musyawarah yang mesti ditempuh. Ketika tidak menghadirkan solusi maka jalur demonstrasi harus dipakai untuk menuntut hak.

Penulis : Angkatan Muda UKM Pers IAIN Kendari

Dijuluki Ninja Kampus, Mahasiswa Minta Rektor Copot Kasubag Umum IAIN Kendari

Repoter : Rizal
Editor : Slamet

Kendari, Objektif.id – Kapala Sub Bagian (Kasubag) Tata Usaha dan Hubungan Masyarakat  Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari diberi julukan oleh mahasiswa sebagai ninja Kampus.

Julukan tersebut diberikan lantaran Kasubag Umum, Sakri dinilai terlalu mencampuri  aktifitas lembaga Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Unit Kegiatan Khusus (UKK) mahasiswa.

“Kasubag Umum hampir setiap malam dia memantau di PKM (Pusat Kegiatan Mahasiswa) jadi mata-mata kah pak,” ucap Sarman Alausy saat menyampaikan orasinya di Gedung Rektorat IAIN Kendari, Senin 3 Oktober 2022.

Tidak hanya itu, lanjut Sarman aturan lembaga kemahasiswa yang merupakan aturan main suatu organisasi juga ikut diintervensi.

“Melarang alumni-alumni untuk berkunjung di sekretariat,” bebernya.

Untuk itu pihaknya meminta Rektor IAIN Kendari Faizah Binti Awad untuk mengganti Kasubag Umum, “Jadi saya minta pada ibu rektor untuk mencopot Kasubag Umum,” tegasnya.

Sementara itu, Koordinator Lapangan (Korlap) menyebut tindakan Kasubag Umum yang senantiasa mengintai aktifitas lembaga Kemahasiswaan UKK dan UKM seperti Ninja.

“Seperti ninjanya Kampus,” ucap Korlap.

Untuk diketahui aksi demonstrasi yang dilaksanakan mahasiswa yang tergabung dalam KMB IAIN Kendari dengan menuntut Kenaikan Anggaran Lembaga Kemahasiswaan.

Menagih janji Birokrasi IAIN Kendari untuk memberikan fasilitas UKK dan UKM, revisi kode etik pedoman kemahasiswaan tahun 2019, dan mencopot Kasubag Umum dari jabatannya.

Foto : Demo Mahasiswa 3 Oktober 2022 di IAIN Kendari

 

Aksi ban di Pelataran Gedung Terpadu IAIN Kendar, Foto : Melvi Widya

Aksi bakar ban di Depan Rertorat IAIN Kendari, Foto : Tesa Ayu

Aksi saling dorong antara masa akasi dan security Kampus. Foto : Tesa Ayu

Terlihat masa aksi demo di Depan Gedung Rektorat IAIN Kendari, Foti : Sarvina

Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Hendra Setiawan, Foto : Melvi Widya

 

Ketua Senat Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari Wahyudin Wahid, Foto: Nanda Wulandari

Jendra Lapangan Danang, Foto : Melvi Widya

 

Keterangan : Aksi tersebut menuntut, Kenaikan anggaran Lembega Kemahasiswaa Linggkup Kampus IAIN Kendari, Meminta kejelasan Fasilitas sarana prasarana lembaga kemahasiswaan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Unit Kegiatan Mahasiswa Khusus (UKK) serta meminta pihak birokrasi IAIN Kendari agar tidak menginterfensi Lembaga Kemahasiswaan.

 

BI Sultra Bahas Sistem QRIS Prespektif Hukum Islam Pada Mahasiswa IAIN Kendari

Repoter : Resga
Editor : Rizal

Kendari, Objektif.id – Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) bahas QRIS sebagai alat pembayaran digital dalam perspektif hukum ekonomi islam (Muamalah) pada Talk Show Genbi Festival Budaya di Auditorium Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Jum’at 30 September 2022.

Kegiatan yang digagas oleh Genbi Komisariat IAIN Kendari dengan mengusung tema “Melestarikan Budaya Bumi Anoa di Era 4.0” tersebut diikuti ratusan mahasiswa IAIN Kendari.

Menajer Unit Implementasi Sistem Pembayaran BI Sultra, Taufik dalam pemaparannya mengatakan QRIS sebagai alat pembayaran digital (Non Tunai) jika dilihat dari sudut pandang muamalah lebih besar manfaatnya dari pada mudharatnya.

“Efisiensi, biaya, tenaga dan waktu. Semua pengguna QRIS ini bisa mendapatkan manfaatnya. Pemerintah misalnya, itu bisa mencegah kebocoran, mencegah korupsi, memastikan bahwa pendapatan negara langsung masuk ke rekening negara,” bebernya.

Didunia usaha misalnya, lanjut Taufik, pelaku usaha yang sudah menggunakan QRIS tidak perlu khawatir akan risiko dalam perputaran uang, sebab hasil usahanya langsung masuk di rekening para pemilik usaha.

Menurutnya, hal itu bisa mencegah terjadinya tindakan yang tidak diinginkan seperti pencurian, penyalahgunaan anggaran sehingga pelaku usaha dapat fokus pada usahanya dan pada pelayanan terhadap customer.

“Di dunia usaha juga demikian, tidak perlu khawatir misalnya terhadap penyelewengan uang oleh orang yang menjaga tempat usahanya karena uang yang diterima langsung masuk di rekening usaha secara non tunai. Ini dapat mencegah orang dari berpikir negatif” bebernya.

Lanjut Taufik, jika dilihat dari sudut pandang agama Islam maka QRIS ini berpotensi menghadirkan kebiasaan baik bagi masyarakat.

“Jadi kalau dilihat dari prespektif agama Islam, QRIS ini sangat besar manfaatnya. Karena manfaat yang besar tersebut maka ini bisa jadi muamalah yang baik yang jika dikembangkan akan bisa menjadi kebiasaan dan budaya yang baik,” ungkapnya.

Ketua Genbi Komisariat IAIN Kendari Dina Nur Halizah berharap, malalui kegiatan ini bisa menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya di kalangan masyarakat dan terkhusus di kalangan mahasiswa.

“Saya mengharapkan teman teman itu dapat ikut serta dan juga dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya, itu yang sangat saya harapkan.” Tukasnya.