Info Terkait Pengenalan Budaya Akademik (PBAK) Online

(Pamflet PBAK VIRTUAL. Foto: Ist)


Reporter: Al-Izar

Editor: Rizal 

Kendari,Perskampusbiru.com – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari akan melaksanakan pengenalan budaya akademik (PBAK) secara virtual atau online.

PBAK online tersebut akan di mulai dari tanggal 13-15 Agustus 2021 dengan tema.

“Membentuk akademisi unggul, moderat, dan empati untuk kemanusiaan,” waktu pelaksanaan PBAK online 07:30 Wita di via zoom dan live streaming di YouTube.

Sebelum pelaksanaan PBAK online mahasiswa baru (Maba) di harapkan untuk mengisi pendaftaran terlebih dahulu. di https://bit.ly/RegPBAK2021.

Yang dimana pendaftarannya dari 9-12 Agustus 2021.

Untuk informasi lebih lanjut mungkin bisa menghubungi

Tommy  (085331019999)

Rahma (085241519281)

Ermida (081241200121)

Novi (082187714300).

Mahasiswa IAIN Kendari Gelar Unjuk Rasa Tolak PBAK Online

 

(Suasana demonstrasi dipelataran Rektorat. Foto: Al-Izar)

Reporter : Rizal Saputra

Editor : Al-Izar

Kendari,Perskampusbirum.com- Beberapa mahasiswa yang tergabung dalam konsorsium mahasiswa menggugat, kembali melakukan aksi demonstrasi menolak pelaksanaan PBAK secara online, selasa (10/8/2021).

Aksi yang dilakukan di depan auditorium itu berlangsung dari pukul 08:00 hingga 10:00 WITA.

Ilham salah satu masa aksi mengatakan dalam orasinya bahwa PBAK tahun 2020 kemarin tidak ada output yang didapatkan  bagi para mahasiswa apa lagi untuk Maba tahun 2021

“Kami mahasiswa angkatan 2020 yang melaksanakan PBAK online Tidak ada output sama sekali yang kami dapatkan Apa lagi mahasiswa baru untuk tahun ini,” kata Ilham dalam orasinya.

Sementara itu, Ashabul Akram selaku penanggung jawab aksi mengatakan, berapa alasan mereka menolak pengenalan budaya akademik secara online di antaranya mahasiswa tidak akan mendapatkan output bagi mahasiswa dan PBAK tidak akan terlaksana secara efisien seperti tahun 2020.

“Alasan pertama PBAK secara online tidak mendapatkan output terhadap mahasiswa angkatan 2021 yang kedua PBAK secara online tidak bisa terlaksana secara efisien kita bisa melihat di tahun 2020 ada live streaming di YouTube bahwa diksi atau narasi yang di keluarkan komentar yang di keluarkan oleh mahasiswa baru sama sekali tidak etis tidak mencerminkan sebagai mahasiswa” kata ashabul saat di temui wartawan perskampusbiru.com.

Lanjut Ashabul dia menilai bahwa kegiatan aktivitas yang di lakukan oleh rektor IAIN Kendari itu tidak secara online melainkan secara offline, yang seharusnya di lakukan secara online seperti surat keputusan rektor IAIN Kendari.

Baca Juga: Mahasiswa IAIN Kendari Demo Tolak Perkuliahan Secara Online Dimasa Pandemi

“Sesuai dari keputusan dari rektor IAIN Kendari bahwa seluruh kegiatan aktivitas yang di laksanakan di institut agama Islam negeri IAIN Kendari dilaksanakan secara online namun nyatanya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh rektor IAIN Kendari bisa kita lihat sendiri secara fakta dan nyata bahwa mereka melaksanakan secara offline,” Tambahnya.

Masa aksi lain Afdal mengatakan kenapa tidak mengadakan PBAK offline secara fakultas atau prodi kalau memang tidak bisa secara institut.

“Kalau tidak bisa melakukan PBAK offline secara institut maka kenapa tidak secara fakultas, kalau memang tidak bisa secara fakultas, kenapa tidak secara prodi”. kata Afdal.

Mahasiswa IAIN Kendari Demo Tolak Perkuliahan Secara Online Dimasa Pandemi


(Suasana demonstrasi di depan Rektorat. Foto: Rizal)

Reporter: Rizal Saputra
Editor: Al-Izar

Kendari, perskampusbiru.com – Beberapa mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari yang tergabung dalam Aliansi Pemerhati Kebijakan Kampus, gelar demonstrasi menolak perkuliahan secara Offline dimasa pandemi COVID-19, selasa (10/8/2021).

Dari pantauan perskampusbiru.com di lokasi, Masa aksi mulai berdemonstrasi pukul 09:00 hingga 12:30 Wita. di pelataran gedung terpadu hingga ke gedung rektorat IAIN Kendari.

Fahril Asyiraf Aknur selaku Koordinator Lapangan (KORLAP) satu mengatakan, aturan dari pemerintah, pelaksanaan perkuliahan harus dilaksanakan secara Daring dengan menggunakan media-media yang tersedia.

“Perintah dari pemerintah itu sendiri bahkan dari Rektor itu sendiri, kuliah secara online, menggunakan media-media untuk menunjang kuliah online itu sendiri,” kata korlap satu saat menyampaikan orasinya.


Hal itu berbanding terbalik dengan yang terjadi di lapangan, faktanya masih ada oknum dosen yang melaksanakan perkuliahan secara offline.

“Tapi faktanya di lapangan itu ada kemudian dosen yang melaksanakan perkuliahan secara offline,” lanjutnya.

Senada dengan Fahril Asyiraf Aknur.

Muhammad Masyu Masa selaku KORLAP dua mengatakan, Kementerian Agama tidak pernah mengizinkan perkuliahan dilaksanakan secara offline.

“IAIN Kendari berada dibawah naungan Kementeran Agama, dan Kementrian Agama tidak pernah mengeluarkan atau mengizinkan perkuliahan secara offline,” ungkapnya.

Dia juga mempertanyakan aktifitas perkuliahan yang dilaksanakan secara blended campuran online dan ofline.
“Minggu lalu kita kuliah secara online, satu minggu kedepannya kulian secara offline. Apa dasarnya hingga dosen-dosen melakukan hal tersebut”. Tanya Muhamad Mansyur Masa saat melakukan hearing kepada warek satu dan tiga.

Menanggapi aspirasi yang disampaikan masa aksi yang tergabung dalam Aliansi Pemerhati Lebijakan Kampus.

Wakil Rektor I Husain Insawan mejelaskan.
“Surat edaran rektor itu belum dicabut, masih menggunakan sistem Daring. Tetapi perlu diingat bahwa sudah keluar surat keputusan bersama empat menteri yaitu mentri yakni menteri Agama, mentri pendidikan dan kebudayaan, kementria pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi dan kementerian dalam negeri,”

Penyelenggaraan pembelajaran itu bisa saja dilakukan dalam tiga model, yang pertama ada online morni yang kedua ada blended dimana ada sebagian online sebagian offline bakan ada yang offline manakala zonanya itu sudah masuk zona hijau tetapi tetap mematuhi protokol kesehatan.

Beranjak dari situ kemudian maka sesungguhnya surat edaran dari rektor itu mengalami pelemahan karna surat edaran dari rektor itu keluar pada bulan maret 2020. Sementara surat keputusan bersama keluar pada bulan juli 2020.

Kalau kita pake teori nasih dan mansyu maka sesungguhnya surat edaran rektor itu gugur dengan sendirinya ketika sudah ada aturan yang lebih tinggi yaitu SKB dari ke empat menteri tersebut “Memteri Agama, Kemendikbud, menteri dalam negeri dan menpan RB.

Nah kalau kita mengacu dari peraturan ini maka sesungguhnya apa yang dilakukan dosen itu sepanjang tidak mengakumulasi banyak orang kemudian tetap mematuhi protokol kesehatan saya kira itu sah- sah saja berdasarkan empat mentri ini.

Karnakan rektor itu bawahan dari mentri agama. Kalau disana sudah menggariskan boleh dalam bentuk blendit itu bisa saja tetapi harus menerapkan tiga M, mencuci tangan, Menjaga jarak dan memakai Masker,” jelas Husain Insawan saat melakukan hearing bersama masa aksi.

Mahasiswa Demo Tolak PBAK Offline di IAIN Kendari

 

(Suasana hearing. Foto: Al-Izar)
Reporter: Al-Izar
Editor: Rizal
Kendari, Perskampusbiru.com – Beberapa mahasiswa yang tergabung dalam aliansi permehati kebijakan kampus melakukan aksi demonstrasi, senin (9/8/2021).

Aksi yang dilakukan di pelataran kampus dan  depan gedung rektorat IAIN Kendari itu menuntut tolak PBAK offline 2021.

Setelah sebelumnya pihak kampus mengajukan surat permohonan kepada Satgas kota Kendari untuk meminta kebijakan terkait pelaksanaan PBAK offline

Fharil asyiraf selaku koordinator lapangan mengatakan bahwa pihak institut agama Islam negeri (IAIN) Kendari tidak peka dalam kondisi saat ini.

“Kami menilai institut agama islam negeri kurang peka seharusnya institut agama Islam negeri ikut berperan khusus dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19 ini,” kata fharil saat di temui wartawan perskampusbiru.com Senin (9/8/2021).

Lanjut Fharil untuk aksi hari ini untuk mempertanyakan surut permohonan izin PBAK secara offline.

“Sekaligus kita turun hari ini untuk mempertanyakan dan kemudian apapun keputusannya, maupun di terima ataupun di tolak kita tetap konsisten untuk menolak PBAK offline ini,” lanjut Fharil.

Sementara itu, Amin Nasir Selaku panitia Pengenalan Budaya Akademik dam Kemahasiswaan (PBAK) mengatakan,  bawah sejak di buatnya permohonan izin kegiatan, kami tidak membicarakan pelaksanaan PBAK secara ofline.

“Sejak di buat SKnya itu tidak pernah kami membicarakan pelaksanaan PBAK itu secara ofline sama sekali tidak,” kata amin
Saat melakukan hearing dengan massa aksi.

Ia juga membenarkan terkait surat permohonan izin untuk melaksanakan PBAK offline.

“Surat itu betul adanya dan di tandatangani oleh wakil rektor III,” ungkapnya.

Lanjut Amin, ia menambahkan bahwa pelaksanaan PBAK tahun 2021 ini secara online.

“Pelaksanaan PBAK ini bukan offline tapi online di buktikan dengan persiapan-persiapan yang kami lakukan terkait dengan pemateri,” uangkapnya.

Bukan Puisi

 

(Ai. Foto: Istimewa)

Oleh: Ai

Ini tulisan, bukan puisi.

Yaa.. karena aku tidak tahu membuat puisi.

Yang ku tahu hanya menulis agar bait terisi.

Aku tak pandai merangkai kata.

Aku hanya ingin memegang pena.

Lalu menulis apa yang ku rasa.

Tanpa mengganti diksi agar terdengar indah.

Menurutku itu memusingkan.

Karenanya, satu bait pun tak tertulis.

Toh percuma merangkai kata indah.

Jika pembaca tak menganggapnya indah

Ingat!!! 

Ini tulisan, bukan pusisi

Tapi, jika kau menganggapnya puisi.

Maka ini adalah puisi.

kendari 02, Agustus 2021.

Mahasiswa KKN On Campus Adakan Wibinar Literasi Artikel Ilmiah

 

(Ketgam, suasana web seminar literasi artikel ilmiah via zoom. Foto: Ist)

Reporter : Slamet Fadillah
Editor : Elfirawati

Kendari, PersKampusBiru.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) On Campus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari tahun 2021 mengadakan Web Seminar (Webinar) literasi artikel ilmiah series pertama via zoom meeting yang diikuti oleh 67 peserta pada hari Sabtu, (7/8/2021).

Webinar ini diadakan dalam rangka program kerja KKN On Campus IAIN Kendari tahun 2021 dengan tema “Mengenal Literasi Artikel Ilmiah di Kalangan Mahasiswa IAIN Kendari” dengan menghadirkan narasumber Dr. Fahmi Gunawan S.S., M.Hum. yang juga merupakan dosen IAIN Kendari, editor buku, reviewer jurnal nasional dan internasional.

Adapun KKN On Campus adalah KKN yang dilakukan di lingkungan kampus dan sekitarnya. KKN on campus  ini diikuti oleh mahasiswa yang tidak bisa bepergian ke tempat yang jauh karena terkendala sakit ataupun hal sejenisnya.

Jeklin Dermawan, selaku koordinator dan juga ketua panitia webinar mengatakan, alasan diadakannya kegiatan ini adalah karena masih banyak mahasiswa yang belum memahami betul apa itu karya tulis ilmiah.

“Karena pada kenyataannya masih banyak mahasiswa khususnya IAIN Kendari yang belum memahami secara komplit apa itu karya tulis ilmiah, seperti artikel, makalah, skripsi dan lainnya, serta bagaimana cara mengkonstruksikan secara baik dan benar tanpa adanya copy paste,” kata Jeklin saat sambutan virtual via zoom meeting.

“Sering kita jumpai atau alami, dalam menyusun karya tulis ilmiah kadang kita masih mengalami kendala dan akhirnya sering kita melakukan copy paste, dimana seharusnya kita sebagai mahasiswa dituntut untuk menciptakan hal baru,” sambungnya.

Lanjutnya, Jeklin berharap dengan terselenggaranya webinar series pertama ini, mahasiswa partisipan dapat memahami mengenai literasi artikel ilmiah.

“Saya berharap mahasiswa partisipan dapat lebih memahami mengenai literasi artikel ilmiah dan juga untuk series berikutnya, saya punya harapan agar mahasiswa yang mengikuti webinar ini dapat tertolong dalam memahami dan mengkonstruksi karya tulis ilmiah dengan baik dan benar,” harapnya.

Dr. Jumardin La Fua S.SI., M.Si, selaku dosen pembimbing mahasiswa KKN On Campus juga berharap kegiatan ini bisa bermanfaat untuk peningkatan kemampuan  mahasiswa tentang literasi artikel ilmiah secara mendalam.

“Saya berharap kegiatan ini bisa membantu tingkat pemahaman adik-adik dalam hal penguasaan terhadap konsep literasi artikel ilmiah, berikutnya mampu menumbuhkan nuansa-nuansa akademik di lingkungan kampus  dan juga yang paling penting adalah bisa menumbuhkan budaya literasi,” tutupnya.

Antisipasi Abrasi, Mahasiswa Dan Warga Tebongeano Tanam Pohon Bakau

 

(Suasana penanaman pohon bakau, Foto: Ist)

Reporter: Sultan

Editor: Rizal Saputra

KOLAKA, PersKampusBiru.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari  melaksanakan Baksos dan Reboisasi, bersama warga di Desa Tebongeano Kecamatan Lambia Kabupaten Kolaka, rabu (4/8/2021).

Kegiatan ini melibatkan Mahasiswa KKN Sekecamatan Lambai dan Masyarakat Desa Tebongeano.

Jamil selaku Koordinator lapangan posko 44 Desa Tebongeano mengatakan, dalam proses pelaksaanaan kegiatan ini berjalan dengan lancar dan tidak ada kendala.

“Alhamdulillah, proses pelaksanaan kegiatan ini berjalan dengan lancar mulai dari pengambilan bibit sampai pelaksanaan penanaman. Tidak ada kendala dalam proses tersebut karena masyarakat juga ikut turun langsung membantu kami,” kata jamil, kamis kepada media, (5/8/2021).

Jamil berharap dengan adanya kegiatan ini bisa bermanfaat untuk masyarakat setempat.

“saya Berharap semoga dengan kegiatan tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat, begitupun dengan kami Mahasiswa KKN angkatan VII IAIN KENDARI Kecamatan Lambai mampu melaksanakan Tri Darma perguruan Tinggi,”.

Untuk diketahui, sebelum kegiatan ini dilaksanakan observasi lapangan dan wawancara ke aparat Desa sudah terlebi dahulu kami lakukan.

“Sebelum Kami Mengangkat proker tersebut, kami mahasiswa KKN Posko 44 Tebongeano melaksanakan observasi lapangan dan wawancara kebeberapa aparat Desa, kemudian kami mendapatkan Salah satu permasalahan dan keresahan masyarakat yaitu terjadinya abrasi, suatu proses pengikisan pantai yang diakibatkan oleh tenaga gelombang laut dan arus laut atau pasang surut arus laut yang bersifat merusak. Sehingga kami sepakat untuk melakukan BAKSOS DAN REBOISASI penanaman pohon Bakau dengan tujuan menghentikan proses abrasi,” ungkap Jamil selaku koordinator Lapangak posko posko 44 kepada perskampusbiru.com

Waktu Kegiatan Poros INTIM Belum Ada Kejelasan, IAIN Kendari Tetap Akan Adakan Seleksi Untuk Persiapan

(Gambar logo POROS INTIM. Foto: washilah.com)

 

Reporter : Andi Ardian Dwi Rahmat
Editor : Al-izar

Kendari, Perskampusbiru.com – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari mengadakan tahap seleksi dan memilih mahasiswa(i) terbaik untuk mengikuti kegiatan POROS INTIM II PTKIN tahun 2021 yang akan dilaksanakan di IAIN Sultan Amai Gorontalo sulawesi utara pada bulan september tahun 2021.

Kegiatan poros intim II PTKIN merupakan Pekan Olahraga Riset Ornamen dan Seni Indonesia Timur ke dua Perguruan Tinggi Keagamaan Islam negeri.

Akan tetapi pelaksanaan kegiatan tersebut belum sepenuhnya akan di laksanakan di bulan september ini, dikarenakan gorontalo merupakan zona merah. Namun akan tetap dilaksanakan seleksi untuk persiapan.

Herman selaku penanggung jawab mengatakan, Kegiatan tersebut untuk mempersiapkan Keikutsertaan dalam pelaksanaan poros intim II ptkin yang di gelar setiap dua tahun sekali.

“Untuk memperoleh siapa yang terbaik maka itulah yang akan menjadi pemenang dan nantinya dapat mewakili IAIN kendari untuk berpartisipasi dalam kegiatan poros intim II ptkin,” kata herman Saat di temui wartawan perskampusbiru.com (Senin,2/8/2021).

Ia menambahkan, mahasiswa(i) yang dapat mengikuti seleksi tersebut harus yang memiliki KTM (Kartu Tanda Mahasiswa).

“Jadi yang dilihat disini itu mahasiswa(i) aktif yang dapat kita tandai dengan cara Mempunyai Kartu tanda mahasiswa,” tambahnya

Lanjut Herman ia sangat mengharapkan kepada calon mahasiswa(i) yang nantinya akan mengikuti kegiatan tersebut.

“saya berharap nantinya mahasiswa(i) yang terpilih mengikuti kegiatan ini dapat pulang membawa medali emas(dapat juara) bukan cuma berpartisipasi saja nah oleh karenanya kita adakan seleksi untuk memilih yang terbaik,” harapnya

Adapun cabang lomba yang akan dilakukan penyeleksian yaitu berjumlah tiga cabang, diantaranya ialah bidang olahraga, bidang riset dan bidang seni. Dalam pelaksanaan seleksi nantinya akan dilakukan secara online, namun ada juga yang dilakukan secara offline dengan memperketat protokol kesehatan.

Pendaftaran peserta sudah di mulai sejak tanggal 28 juli – 10 agustus 2021. Kemudian pada tanggal 11 – 12 agustus 2021 akan dilakukan verifikasi berkas dan persiapan seleksi oleh tim masing-masing bidang. Selanjutnya, pada tanggal 13 – 18 agustus 2021 diselenggarakan seleksi oleh para tim penyeleksi.

Perlu di ketahui informasi ini sudah tertuang dalam surat pengumuman kementrian agama republik Indonesia institut agama Islam negeri Kendari NO : 0580/In.23/R.3/HM.00/07/2021.

 

Mahasiswa KKN Kolaborasi Nusantara Mengadakan Diskusi Bersama Kaum Pemuda

(Suasana foto bersama. Foto: Ist)

         

Reporter : M. Ilham Pranata
Editor : Al-izar

KONAWE SELATAN, Perskampusbiru.com – mahasiswa KKN Nusantara Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari mengadakan MABAR (malam bersama) dengan para pemuda setempat.

Kegiatan tersebut bertempat dibalai desa Sindangkasih, kec ranomeeto barat, kab Konawe Selatan. dengan bertemakan Eksistensi pemuda antara ada dan tiada? Sabtu, 31 Juli 2021 , pukul 19:30 WITA.

Khatibul Umam Saleh selaku ketua panitia mengatakan, bahwa dengan diskusi bersama anak muda setempat semoga bisa mendorong kaum pemuda untuk bisa lebih aktif dan membawa perubahan bagi masyarakat terkhusus di desa sidangkasih.

“Diadakannya kegiatan ini, anak muda yang sekarang bisa lebih aktif dan berani terjun ke masyarakat dengan tujuan yang positif demi suatu perubahan yang lebih baik juga” kata Khatibul Umam saleh.

Lanjut Khatibul Umam, kegiatan dialog pemuda itu memang harus lebih sering diadakan mengingat masih banyak pemuda desa Sindangkasih yang berprestasi, dan yang mumpuni dalam segi SDM namun belum terekspos oleh media.

Lanjut ketua panitia tersebut, Alasan mereka mengangkat tema tersebut dalam diskusi, mereka menilai bahwa pemuda seharusnya memiliki peran besar dalam membangun desa mereka.

“karena seperti yang kita tahu bahwasanya banyak pemuda atau masyarakat Keberadaan di Indonesia, khususnya di desa Sindangkasih dewasa ini telah banyak kehilangan jati dirinya, terutama dalam hal wawasan kebangsaan dan pembinaan karakter, kita tau bahwa pemuda memiliki peran yang strategis dan merupakan garda terdepan dalam mendukung pembangunan desa berkualitas, Pemuda merupakan generasi penerus, penanggung jawab dan pelaku pembangunan masa depan” ujarnya.

Sementara itu koordinator desa (kordes) Chandra Wijaya Hi Noor mengharapkan, kegiatan diskusi seperti itu bisa berkelanjutan karena sangat banyak manfaat yang bisa didapatkan khususnya oleh pemuda Desa Sindangkasih.

“bisa meningkatkan sikap saling menghormati dan menghargai, mengembangkan daya pikir, berpikir kritis, inovatif dan kreatif serta melatih para pemuda untuk mahir berbicara didepan umum” ucap Chandra wijaya.

“Tentunya hal-hal tersebut menjadi potensi dasar yg diharapkan dimiliki oleh para pemuda agar bisa membangun desa menjadi lebih baik dari sebelumnya,” ujarnya.

Diskusi tersebut tidak hanya menghadirkan para pemuda melainkan dengan para aparat desa Sindangkasih dan tokoh-tokoh masyarakat setempat.

Guna Menumbuhkan Karakter Keislaman Sejak Dini, Mahasiswa KKN Membentuk Rumah Reradaban

(Suasana belajar mengajar. Foto: M. Iham Pranata)
Reporter : M.ilham pranata
Editor : Al-izar
KONAWE SELATAN, Perskampusbiru.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari tahun 2021 membentuk Rumah Peradaban di Kelurahan Kolono Kecamatan Kolono Kabupaten Konawe Selatan, Minggu (1/8/2021). 
Rumah peradaban adalah hasil kolaborasi mahasiswa KKN keluruhan kolono yang terdiri dari dua kelompok, yaitu kolono 1 dan kolono 2.
Laode Irwan Setiawan selaku Koordinator Desa (Kordes) Kelurahan Kolono 1 mengatakan tujuan dibentuknya rumah peradaban ini untuk membentuk karakter keislaman kepada anak sejak dini, dengan mengenalkan  dasar-dasar agama dan kisah-kisah teladan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat. 
“rumah peradaban ini dibentuk agar untuk membentuk karakter islam, mengajarkan dasar agama, dan kisah teladan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat,” kata irwan. Minggu (1/8/2021).
Lanjut Irwan ia juga berharap bahwa dengan program kerja yang mereka terapkan ini bisa bermanfaat kepada anak-anak dan bisa meningkatkan antusias belajar mereka agar menjadi generasi islam pembawa perubahan untuk kedepannya.
“Semoga dengan adanya rumah peradaban ini anak-anak dapat belajar dengan baik, dan menciptakan generasi yang islami,” harapnya.

IAIN Kendari Siap Berpartisipasi Dalam (POROS INTIM) PTKIN se Indonesia

(Risat dan Ornamen seni PTKIN se Indonesia. Foto:  Ist)

Reporter: Al-izar
Editor: Rizal Saputra

KENDARI, PersKampusBiru.com – kabar baik untuk seluruh mahasiswa institut agama islam negeri (IAIN) Kendari, dalam rangka pelaksanaan POROS INTIM II PTKIN tahun 2021 yang akan di selenggarakan di IAIN Sultan Amai Gorontalo Sulawesi Utara pada bulan September 2021.

Bagi mahasiswa yang memiliki bakat dan minat serta pernah mengikuti dan menjuarai dalam cabang olahraga/seni yang akan di pertandingkan pada POROS INTIM II PTKIN silahkan mendaftar dan mengikuti seleksi.

Untuk pendaftaran dapat di akses melalui link https://iainkendari.ac.id/go/porosintim2021.

Adapun jadwal pelaksanaan pendaftaran dan seleksi sebagai berikut 

1. Pendaftaran peserta (28 juli-10 Agustus 2021)

2. Verifikasi berkas dan persiapan seleksi oleh tim masing-masing bidang (11-12 Agustus 2021)

3.  Seleksi oleh tim (13-18 Agustus)

Untuk informasi lebih lanjut mungkin bisa hubungi 

1. Elvisnawati (081280271001)

2. Tommy Irawan Patra (085331019999)

3. Sukadir kete (085241629756)

4. Emida Hamid (08124120021)

5. Rahma noor (085241819291)

Perlu di ketahui informasi ini tertuang dalam surat pengumuman kementrian agama republik Indonesia institut agama Islam negeri Kendari NO : 0580/In.23/R.3/HM.00/07/2021.

Mahasiswa KKN Reguler IAIN Kendari Melakukan Bakti Sosial

 

(Suasana bakti sosial di Desa Woiso kec. Lambai. Foto. Ist)

Reporter: Andika 
Editor: Al-Izar

KOLAKA, perskampusbiru.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari tahun 2021 melaksanakan kerja bakti sosial dan bersih bersih di Desa Woise Kecamatan Lambai Kabupaten Kolaka Utara, jum’at (30/7/2021).

Bambang Ekalaya selaku koordinator desa Woise mengatakan Bakti sosial yang dilakukan pada pukul 08:30 Wita – selesai. ini bertujuan Untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat akan pentingnya kebersihan. 

“Dalam kegiatan ini mahasiswa juga melakukan penanaman tanaman terong dan cabai di polibag,” Kata Bambang telepon (30/07/2021).

Selain itu, di kecamatan lambai yang terdiri dari desa yaitu Desa Woise, Woitombo,Lambai, Latawaro, Raoda,Tebongeano, dan La Pasi Pasi.

Dan Sebelumnya  kegiatan bakti sosial ini sudah dilaksanakan di berapa-rapa desa yang diantaranya desa Latawaro, Woitombo, Tebongeano.

Sarman selaku koordinator kecamatan, berharap bahwa dengan program kerja ini, dapat memberikan edukasi positif kepada masyarakat dan semoga kecamatan lambai bisa menjadi kecamatan yang indah dan tentram.

“Karena pada dasarnya kegiatan ini sebagai edukasi kami kepada masyarakat di kecamatan Lambai,” ucap sarman.

Lanjut ketua Sema(i) tersebut, semoga dengan kegiatan ini juga bisa menjadi motivasi masyarakat untuk menjaga kebersihan.

Di dalam kegiatan tersebut juga diikuti oleh aparat desa, masyarakat setempat dan semua mahasiswa KKN IAIN Kendari yang ada di kecamatan Lambai.

Berdasarkan pantauan, kepala desa serta aparat, dan masyarakatnya memberikan respon yang baik.

Untuk di ketahui Kegiatan ini merupakan program kerja kecamatan yang dilaksanakan di  Desa Woise, Desa Woitombo, Desa Lambai, Desa Latawaro, Desa Raoda, Desa Tebongeano danDesa La Pasi Pasi. 

Secerah Harapan Di Bawah Timbunan Penderitaan

 

(Harpan Pajar. Foto: Istimewa)

Sulawesi Tenggara, sebuah pulau bagian tenggara Sulawesi diantara 18.306 pulau dalam wilayah geografis Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kaya akan adat istiadat budaya, potensi sumber manusia yang mumpuni, dan sumber daya alam yang begitu melimpah sehingga menjadi salah satu tempat strategis bahkan surganya para investor melakukan investasi. Beribu kota, Kendari terletak tak jauh dari kampung halamanku Desa Lalonggombu, Kecamatan Andoolo, Konawe Selatan.

Ada sesuatu yang kontras terlihat disana. Sebelum memasuki Kendari, kita akan disuguhi pemandangan pemukiman kumuh di sepanjang jalan. Kemudian pemandangan itu berubah menjadi rumah-rumah besar dan gedung setengah pencakar langit. Situasinya begitu senjang. Cara termudah melihat kesenjangan dari provinsi berkembang adalah dengan melihat ibu kotanya atau setidaknya daerah-daerah yang menjadi sentral industrial.

Sulawesi Tenggara tampak sebuah kota yang gelisah dalam bangunan yang rapuh. Rumah-rumah warganya begitu senjang. Ada yang hanya terbuat dari bambu dianyam sudah tak layak pakai, tapi ada yang tinggi menjulang membelah langit. Jika kita memasuki rongga-rongga perkampungan kumuhnya, Sulawesi Tenggara, serupa muara dari sungai yang baru saja dilanda banjir bandang. Kumuh dan tak terurus, tempat menumpuknya segala sisa-sisa barang dan manusia yang diseret banjir dari perkampungan-perkampungan pedesaan bumi anoaku.

Orang-orangnya hiper agresif mereka saling sikut demi sesuap nasi, itu adalah sebuah preferensi sebagai bentuk defensif untuk bertahan hidup melewati kemelaratan dan dan penderitaan oleh angkara murka penguasa. Jika suatu saat terjadi konfrontasi yang besar aku tidak tahu apakah tubuh kecilku ini bisa selamat dari sana. Haruskah konflik antar saudara sebangsa dibenarkan untuk tujuan tertentu, katakanlah itu keadilan ? Jika pun boleh, apakah ia harus berbentuk perang ?

Sementara itu, jika kita melihat kantung-kantung kemewahan ditengah-tengahnya, Sulawesi tenggara adalah sebuah ballroom untuk pesta bersama gadis-gadis seksi dengan kue-kue dan minuman mahal. Percakapan gelak tawa, dentingan suara gelas, dan jeritan suara gadis yang mencapai puncak klimaksnya di atas kasur empuk, menyembunyikan suara-suara tangisan kemiskinan di luar sana. Hamparan karpetnya pun menyembunyikan butiran debu yang terinjak-injak dan tak kasat mata di bawahnya. Debu itu adalah aku dan orang-orang yang bukan bagian dari pesta itu.

Memasuki ruangan tersebut, bekal rekaman kemiskinan desa telah mengasingkanku. Aku tahu karena kakakku yang mempunyai teman para investor asing kadang mengajakku ke acara-acara perusahaannya. Olehnya aku sering diajak mengikuti pesta orang-orang “beradab” itu. Akupun dikenalkan terhadap kolega teman kakakku, Mereka terbata-bata bicara dalam bahasa tanpa kebohongan, dan aku tak tahu satu kosa kata pun yang diucapkan, mereka gagal meyakinkanku untuk menyukai permainan mereka.

Aku bukan anti asing, karena banyak juga pahlawanku adalah orang asing seperti yang berada di buku 100 tokoh paling berpengaruh di dunia. Lagi-lagi bayangan sahabat-sahabat kecilku yang tak bisa sekolah di TK mengejar-ngejarku. Sebuah kutukan Cartesian masih melekat pada dunia pendidikan kami semua tanpa kami menyadarinya. Sialnya, pemerintah yang suka memberi perintah itupun tak kunjung berbuat apapun untuk menolong mereka. Mungkin menjadi sedikit saja seperti pahlawan-pahlawan dibuku 100 tokoh dunia itu, rasanya tidak terlalu buruk untuk anak – anak dipelosok pedesaan yang tanpa dosa menjadi korban dari keserakahan penguasa.

Mencampur-campur secuil terhadap Seokarno, sepotong Tan Malaka, Seutas Marx, maupun sepenggal Thomas Jefferson sudah cukuplah untuk bisa membagi-bagi “wikoro” (olahan makanan yang terbuat dari ubi hutan) untuk anak-anak desa agar tidak mati kelaparan karena kemiskinan. Mungkin aku juga perlu mencampurkan mereka semua adonan newton, Einstein, Marie currie dan Thomas Edison untuk memastikan sains fisika dan kimia bermanfaat bagi anak-anak dusun itu.

Entah bagaimana mimpi-mimpi itu akan terjadi. Penguasa tidak pernah menginginkan matahari kembar di atas langit kekuasaannya. Selama berkuasa, dia tidak akan pernah membiarkan para oposisi hidup. Orang-orang yang selalu mengkritik pemerintah (mengancam popularitasnya), penguasa cenderung akan menyingkirkan dengan cara-cara tidak demokratis bahkan berujung tragis.

Hei! penguasa yang dilegitimasi secara konstitusional oleh rakyat  Bumi anoa. Tegakkan hukum diatas sumpahmu, lihat itu banyak raut petani yang tak lagi tersenyum lega. Apa kau dengar? jangan tutup telingamu, jangan kau pejamkan matamu. Apa kabar tanah kelahiranku, yang penuh dengan intrik, banyak drama layaknya sinetron berepisode lama.

Lihat itu banyak parade penganggur yang tampak murung, suara yang kalian kantongi seolah mati tertimbun kubur. Ada sampah diatas sumpah, mereka bersantai sambil memegang lembaran, berseragam elegan dengan atribut pemerintah, memoles citra melemahkan kepekaan.

Pemangku jabatan, inikah hadiah dari kotak kardus bergembok baja? Bagaimana nasib jelata. Sudahlah anggarkan saja untuk bangun ibukota, pendidikan, dan kesejahteraan rakyat. Jangan bicara perihal kemakmuran, lihat disana ada kerusuhan sebab nasi mereka telah dicuri. Kemana perikemanusiaan adil dan beradab, Kemana ? Ditengah bencana rela begadang demi agenda pengusaha. Entah mengapa kelakuan mereka tak lebih dari anak TK. Jago retorika dan pandai bersandiwara. Bangsa sudah merdeka mengapa larut dalam sistem berduka.

Pemerintah provinsi Sulawesi Tenggara cenderung masih berkonotasi terhadap pengaturan yang bernuansa kekuasaan bukan pelayanan. Dalam buku teori dan analisis politik pemerintahan yang ditulis oleh inu kencana syafiie mengatakan bahwa Antara kekuasaan dan pelayanan harus diseimbangkan. Pelayanan yang tidak baik dan benar akan beresiko dekadensi moral sedangkan kekuasaan yang sewenang-wenang akan beresiko tirani. Sehingga bisa kita terjemahkan bahwa Pelayanan hendaknya memiliki unsur yaitu membuat masyarakat semakin puas, mutunya semakin membaik, lapangan kerja semakin terbuka lebar, dan estimasi pengerjaan administrasi publik yang efektif. Kekuasaan hendaknya ditujukan bagi pengaturan pemerintah, yang pada hakikatnya bertugas sebagai pengajak kebaikan dan mencegah terjadinya kebatilan. Untuk itulah ada berbagai departemen dan lembaga non departemen di bawah eksekutif. Seperti polisi, kejaksaan (untuk antisipasi keburukan) dan semacamnya. Sedangkan transmigrasi, sosial, agama, pendidikan (untuk mengarahkan rakyat kearah kebaikan), dan masih banyak lagi lembaga yang sangat berperan aktif dalam upaya menjaga stabilitas ketertiban masyarakat.

Seharusnya penguasa tanah lulo hari ini sadar diri dengan anomali dalam pemerintahannya.  penyebab utama sering terjadi konflik vertikal maupun horizontal adalah kesenjangan dan kecemburuan sosial antara si kaya dan si miskin, jadi bukan sama sekali pertentangan antar agama, ras, dan etnis. Ya, walaupun sering digiring menuju isu sara oleh para elit yang mempunyai kepentingan pribadi.

Mangkraknya roda pemerintahan yang sudah tidak sesuai lagi dengan amanat konstitusi dan harapan masyarakat Sulawesi tenggara karena ada indikasi perilaku birokrasi yang impersonal (membedakan orang/pilih kasih). Berdasarkan kekerabatan (koncoisme), sanak keluarga (nepotisme), sehingga memacetkan jalannya pelaksanaan birokrasi yang bersih, disiplin, sistematis, dan hirarkis. Karena muncul pihak yang memotong jalur menuju puncak pimpinan. Munculnya krisis kepercayaan karena eksekutif yang diberi mandat oleh rakyat mengurus pemerintahan tidak bisa mengurus dengan efektif, begitu juga legislatif yang seharusnya mengatur peraturan tidak bisa mengatur. Bahkan terjadi kolusi antara eksekutif dan legislatif dengan pedagang yang dilindungi perdagangannya, korupsi sebagai usaha penggelapan pelaksanaan  uang negara, dekadensi moral para pejabat serta tidak berjalannya hukum sebagaimana mestinya karena pihak yudikatif berada di bawah kontrol eksekutif. Monopoli perdagangan juga terjadi dari anak pejabat Sehingga terjadi penjajahan dari anak negeri terhadap negerinya sendiri, kendati bila pihak asing luar negeri ikut serta membenahi dituding sebagai imperialisme modern yang berdalih liberalisme. Hilangnya unsur pelayanan dan transparansi terhadap masyarakat dari pemerintah sebagai abdi masyarakat karena tingginya harga tiap pengurusan seperti SIM, KTP, dan lain-lain. Lamanya pengerjaan pelayanan publik bagi yang tidak mempunyai uang pelicin. Itulah hal kompleks terjadinya konflik masyarakat.

Aku menyerukan adanya dialog untuk menjamin rasa keadilan dan kesetaraan dalam merawat kebebasan berpendapat hak setiap masyarakat. Tanpa itu semua di Sulawesi tenggara akan terjadi genosida yang hanya akan menambah catatan buruk pemerintah. Kesejahteraan ekonomi rakyat pun harus dijamin dengan cara mengakhiri  monopoli kekuasaan yang berlindung dibalik layar tabir kepalsuan. Cabang-cabang produksi untuk kesejahteraan rakyat harus dikelola oleh pemerintah dengan benar dan bersih, dimana persaingan usaha juga harus dijamin keadilannya, sehingga tidak menimbulkan korupsi yang mengorbankan banyak umat.

Kenapa tidak pemerintah Sulawesi Tenggara bercermin kepada Provinsi tetangganya Sulawesi Tengah dalam menyelesaikan berbagai problem yang memberdayakan sumber manusianya. Pemerintah Sulawesi Tengah melakukan dialog yang sangat signifikan untuk menyadarkan berbagai golongan atau kelompok kemasyarakatan bahwa semua memiliki potensi yang sama besarnya untuk mengalami konflik sosial. Dengan adanya kesadaran tersebut, diharapkan satu dengan lainnya bahu membahu mencegah timbulnya konflik sejak dini yang disebabkan oleh kemiskinan dan keserakahan penguasa. Cara-cara yang terstruktur, konsisten, dan aktif merangkul berbagai kalangan baik masyarakat, aparat kepolisian dan militer, organisasi sosial masyarakat, organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan, serta organisasi keagamaan, guna mendapatkan masukkan-masukkan dalam setiap upaya pencegahan konflik.

 
Merekalah yang sangat fundamental berada pada ranah akar rumput (grass root) dan memahami akar konflik. Pencegahan konflik dan kesenjangan sosial yang tepat sasaran pada akhirnya akan lebih menjamin rasa keamanan, kenyamanan, juga kesetaraan masyarakat.

Penulis: Harpan Pajar

Mahasiswa KKN IAIN Kendari Gelar latihan Kepengurusan Jenazah

(Suasana foto bersama usai kegiatan. Foto: Ist) 

Reporter: Slamet Fadillah
Editor: Rizal Saputra

KOLAKA, PesrKampusBiru.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari tahun 2021 menggelar pelatihan pengurusan jenazah di masjid Desa Woise Kecamatan Lambai Kabupaten Kolaka Utara.

Kegiatan ini diadakan oleh posko 40 desa Woise pada tanggal 26-28 Juli 2021 dan diikuti oleh Imam Desa, masyarakat setempat dan semua mahasiswa KKN IAIN Kendari yang ada di kecamatan Lambai.

Bambang Ekalaya selaku koordinator Desa Woise mengatakan, dalam proses pelatihan pengurusan Jenazah, dimulai dari proses memandikan hingga menguburkan jenazah.

“Dalam kegiatan ini yaitu mulai dari proses tata cara memandikan jenazah, kemudian bagaimana mengkafani jenazah, sampai pada proses pemakaman jenazah,” kata Bambang saat dihubungi lewat via telepon, rabu (28/7/2021).

Lanjut, Bambang Ekalaya, dimasukannya kegiatan ini didalam program kerja KKN bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat umum tentang kepengurusan jenazah.

“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengajarkan orang-orang di desa Woise supaya mereka paham tentang kepengurusan jenazah,” lanjutnya.

“Respon masyarakat alhamdulilah baik dan mereka mendukung kegiatan ini. Karena mereka merasa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi mereka disebabkan kurangnya kepengurusan jenazah yang ada di kecamatan Lambai, khususnya di desa Woise,” Sambungnya.

Di akhir Bambang Ekalaya berharap, setelah dilaksanakannya kegiatan ini masyarakat desa Woise memahami tata cara kepengurusan jenazah secara menyeluruh dengan baik.

“Saya berharap nantinya seluruh masyarakat desa Woise bisa paham tentang kepengurusan jenazah, dalam artian bahwa mereka paham betul caranya dari memandikan jenazah sampai menguburkan jenazah itu,” harap Kordes tersebut.

Jokowi Perpanjang PPKM Lever 4 Hingga 2 Agustus

 

(Presiden Joko Widodo saat menyakpaikan perpanjangn PPKM level 4. Foto: Ist)

Reporter: Rizal Saputra
Editor: Al-Izar


JAKARTA, PersKampusBiru.com– Persiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan melanjutkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4, dari tanggal 26 Juli hingga 2 Agustus 2021.

Kebijakan tersebut diambil setelah Presiden dan jajarannya mempertimbangkan dengan beberapa hal, baik aspek kesehatan, aspek ekonomi, hingga dinamika sosial.

“Dengan mempertimbangkan aspek kesehatan, aspek ekonomi dan dinamika sosial, Saya memutuskan, melanjutkan PPKM level empat dari tanggal 26 juli sampai dengan 2 agustus 2021,” di kutip dari  akun YouTube Sekretariat Presiden, senin (26/7/2021).

Jokowi mengatakan, kita akan melakukan beberapa penyesuaiyan terkait aktifitas dan mobilitas masyarakat yang di lakukan secara bertahap dengan pelaksanaan yang ekstra hati-hati, Salah satunya yang berkaitan dengan pasar rakyat.

“Pasar rakyat yang menjaul sembako sehari-hari diperbolehkan untuk buka seperti biasa dengan protokol kesehatan yang ketat, dan pasar rakyat yang menjual kebutuhan sehari-hari bisa buka dengan kapasitas maksimum 50 persen sampai dengan pukul 15:00,” kata Jokowi.

Ia menjelaskan, pelaku UMKM di izinkan buka dengan menerapkan protokol kesehatan sampai dengam pukul 21:00.

“Pedagang kaki lima, toko kelontong, agen atau toko voucher, pangkas rambut, laundry, pedagang asongan, bengkel kecil, cucian kendaraan dan usaha kecil lainnya yang sejenis di izinkan buka dengan menarapkan protokol kesehatan ketat sampai dengan pukul 21:00, yang pengaturannya, teknisnya akan di atur oleh pemerintah daerah,” Jelas Jokowi.

“Warung makan, pedagang kaki lima, lapak jajanan dan sejenisnya. Yang memiliki tempat usaha di ruang terbuka, di izinkan buka dengan protokol kesehatan dengan ketat sampai pukul 21:00 dan maksimum waktu makan bagi setiap pengunjung 20 menit,” lanjut Jokowi

Di akhir Jokowi mengajak seluruh komponen untuk bahumembahu melawan COVID-19 ini.


“saya mengajak seluruh lapisan masyarakat, seluruh komponen bangsa bersatu padu dan bahu-membahu melawan Covid-19 ini. Dengan usaha keras kita bersama, Insya Allah kita bisa segera terbebas dari Covid-19 dan kegiatan sosial ekonomi masyarakat bisa kembali normal,” ucap orang nomor satu di Republik ini.