Parah, Oknum Dosen IAIN Kendari “Larang” Mahasiswa Ikuti Perkuliahan Karena Tidak Bawa Buku Tulis

Kendari, Objektif.id – Seorang mahasiswa bernama Harpan Pajar di Kampus IAIN Kendari Sultra tampak siap mengikuti perkuliahan. Namun, semangatnya harus berakhir dengan kekecewaan sebab salah satu oknum dosen inisial (KNS) mengeluarkan dirinya dari ruangan perkuliahan karena tidak membawa buku tulis.

Peristiwa yang dialami Harpan pada, Jumat (28/06/2024) sekitar Pukul 10.35 Wita itu bermula ketika dirinya hendak mengikuti mata kuliah Etika Bisnis Islam yang merupakan salah satu mata kuliah di jurusan Ekonomi Syariah yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI).

Harpan Pajar yang merupakan Demisioner Ketua Senat Mahasiswa (SEMA) IAIN Kendari periode 2023 – 2024 mengaku, menyesalkan tindakan arogansi oknum dosen yang dilakukan pada dirinya. Sebab dirinya tidak menyangka akan disuruh keluar dari ruangan hanya karena tidak membawa buku tulis.

“Saya juga kaget sampai baju saya ditarik untuk meninggalkan ruangan, sementara selama ini semua arahannya sebagai dosen saya turuti, sudah sering saya masuk kuliah tidak bawa buku. Tapi tiba-tiba disuruh keluar hanya karena tak bawa buku tulis, saya kira itu tindakan yang tidak adil”, bebernya.

Ia juga mengungkapkan bahwa sikap oknum dosen tersebut adalah praktik otoriter, karena oknum dosen tersebut mengatakan bahwa diruang perkuliahan merupakan kelas dosen.

“Dosen yang bersangkutan juga mengatakan bahwa kelas yang ia masuki adalah kelasnya, kalau seperti itu dimana letak demokratisnya. Dan perkataan itu disaksikan oleh mahasiswa lain yang ada di kelas,” ungkapnya.

Aksi oknum dosen tersebut menuai kritik dari Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Ekonomi Syariah, M. Safaruddin Asri. Ia mengatakan, jika perbuatan tersebut bagian dari pembungkaman hak akademik serta ketidakadilan yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswa.

“Tidak masuk akal hanya karena tidak bawa buku baru mau di kasih keluar dari ruang kelas. Tidak adil itu. Apakah tidak bawa buku tulis mahasiswa tidak bisa mendapatkan hak akademiknya. ini kan konyol”, imbuhnya.

Sebelum berita ini diterbitkan, dosen yang bersangkutan telah dihubungi namun dosen tersebut memblokir WhatsApp dari tim Objektif.id yang ingin mengkonfirmasi peristiwa yang terjadi.

 

Penulis: Al-izar
Editor: Melvi Widya

1.065 Peserta Ikut Tes SSE UM-PTKIN di IAIN Kendari 

Kendari, objektif.id – Sebanyak 1.065 peserta mengikuti Seleksi Sistem Elektronik (SSE) Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) di lab komputer IAIN Kendari yang berlangsung dari tanggal 24-29 Juni 2024.

SSE UM-PTKIN merupakan salah satu cara bagi calon mahasiswa baru untuk memasuki dunia kampus dengan mengikuti ujian seleksi sistem elektronik berbasis komputer yang diselenggarakan secara serentak di seluruh PTKIN di seluruh Indonesia.

Warek I IAIN Kendari, Jumarddin La Fua, menyambut hangat para peserta ujian dengan menyediakan tiga ruangan untuk tiga sesi setiap hari.

“Dari 1.065 peserta ujian SSE UM-PTKIN tersebut nantinya akan dibagi menjadi tiga sesi setiap hari, dengan tiga ruang ujian yang telah disiapkan yang masing-masing dapat menampung sekitar 20 hingga 28 peserta,” ungkapnya

Lanjut, Jumarddin berpesan, agar peserta mematuhi tata tertib dan tata cara selama mengikuti pelaksanaan ujian SSE UM-PTKIN di IAIN Kendari.

“Peserta yang tidak mematuhi tata tertib dan tata cara mengikuti ujian SSE UM-PTKIN akan mendapat teguran dua kali melalui aplikasi ujian, Jika teguran tidak diindahkan, maka peserta akan didiskualifikasi dan dinyatakan gugur,” tegasnya

Salah satu peserta ujian calon mahasiswa baru IAIN Kendari asal Bombana, Hamka, mengungkapkan bahwa dirinya sangat optimis akan diterima di kampus tersebut, sebab ia sudah giat belajar untuk mengikuti ujian SSE UM-PTKIN ini.

“Saya berharap, semoga bisa lulus pada ujian seleksi ini, Karena IAIN Kendari merupakan salah satu kampus yang saya minati di Sultra,” pungkasnya.

 

Penulis: Andika
Editor: Melvi Widya

Sukses Gelar MUBES, Muhammad Fadli Hasmi Kini Nahkodai HMPS KPI

Kendari, Objektif.id – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari sukses menyelenggarakan Musyawarah Besar (MUBES) pergantian Kepengurusan HMPS KPI periode 2023-2024.

Mubes yang merupakan kegiatan rutin ini, dilakukan setiap tahun untuk pergantian kepengurusan itu berlangsung pada Minggu (23 Juni 2024) di Ruangan Lab KPI Fakultas Ushuludin Adab dan Dakwah diikuti oleh seluruh mahasiswa aktif KPI.

Ketua HMPS KPI terpilih periode 2024-2025 Muhammad Fadli Hasmi mengaku, usai dirinya terpilih akan menjadikan Lembaga sebagai wadah untuk mengembangkan minat dan bakat mahasiswa khususnya mahasiswa KPI dan memberikan kenyamanan di masyarakat serta menumbuhkan rasa kekeluargaan di lingkup HMPS KPI.

Sementara itu, demisioner Ketua HMPS KPI periode 2023-2024 Nini Sasmitha, berharap Ketua HMPS KPI yang terpilih di mubes kali ini bisa mewujudkan visi dan misinya dengan baik dan dapat melanjutkan kegiatan kegiatan HMPS KPI sebelumnya.

“Semoga ketua HMPS terpilih di mubes kali ini semoga bisa mewujudkan visi dan misinya dengan baik dan dapat melanjutkan kegiatan kegiatan kepengurusan HMPS KPI sebelumnya” ungkapnya.

Penulis: Nita Aprilia
Editor: Melvi Widya

Puluhan Mahasiswa UKM-Pers IAIN Kendari Mengikuti Program Magang di Media Online Sulawesi Tenggara

Kendari, objektif.id – Puluhan Anggota muda Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pers IAIN Kendari diterima untuk mengikuti program magang pada dua media online terkemuka, yaitu Sultrademo.co dan Teramedia.id selama kurang lebih 30 hari. Sejak Senin (20/5/2024) hingga Juni mendatang.

Dony Oktayudha, selaku redaktur teramedia.id mengatakan senang bisa menjadi salah satu media tujuan magang anggota UKM-Pers IAIN kendari.

“Saya sangat senang dan bangga media kami dijadikan tujuan untuk magang teman-teman dari UKM-Pers IAIN kendari” Kata Dony saat dihubungi melalui WhatsApp, Senin (20/5/2024).

Ia juga menyampaikan harapannya semoga teman-teman UKM-Pers IAIN Kendari menjadi contoh bagi universitas lainnya, sehingga bisa sama-sama belajar dan mengembangkan Teramedia.id.

“saya berharap lebih banyak lagi teman-teman mahasiswa dari IAIN Kendari dan juga dari universitas lainnya yang mau ikut bergabung untuk kita sama-sama berbagi ilmu pengetahuan di media kami, dan semoga dengan adanya teman-teman pemberitaan di Teramedia.id bisa lebih bervariatif,” harapnya.

Begitu pula dengan direktur utama Sultrademo.co, Suprin, S.I., kom, ia berharap mahasiswa dapat mengeluarkan kemampuan terbaiknya selama magang.

“Kami berharap teman-teman bisa betah dan beradaptasi serta memahami cara-cara kerja media online, sehingga kedepan ilmunya bisa digunakan” ujar suprin dikantor Sultrademo.co, Senin (20/5/2024).

Dan juga mengingatkan pentingnya persiapan yang matang untuk menghadapi tantangan-tantangan lapangan kelak.

“Walaupun tugas yang diberikan kelak mungkin akan terasa berat tetapi sya yakin kalian pasti akan bisa menghadapinya,” ucap Suprin.

Begitupun dengan Ketua umum UKM-Pers IAIN kendari, Alfi, berharap agar anggota magang berproses dan memanfaatkan keadaan dengan sebaik-baiknya, sehingga saat pulang akan membawa ilmu serta pengalaman-pengalaman yang dapat membuat dampak baik bagi UKM-Pers IAIN kendari.

“Harapan saya untuk para anggota yang sedang magang tetap berikan yang terbaik, dan terus haus akan ilmu jangan cepat merasa besar, terus ketika kalian sudah balik dari tempat magang saya harap banyak hal baru yang bisa kalian bawa untuk membentuk UKM-Pers IAIN kendari menjadi jauh lebih berkembang dan modern,” harapnya.

Penulis: Maharani.s
Editor: Melvi Widya

Koordinator BEM Se-Sultra Soroti Kemendikbudristek Soal Pendidikan Tersier

Kendari,Objektif.id-Koordinator pusat (Korpus) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Sulawesi Tenggara Ashabul Akram, angkat bicara ketika Kementerian Pendidikan, kebudayaaan, riset dan teknologi (Kemendikbudristek) bicara soal pendidikan tersier dalam acara penetapan UKT di lingkungan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Jakarta Pusat, (15/05/2024).

Melalui informasi yang didapatkan tim redaksi Objektif.id di platform media Kompas TV, bahwa pendidikan tersier yang dimaksud oleh Kemendikbudristek melalui Sekretaris Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Prof. Tjietjik Sri Tjahjandarie, adalah pendidikan setelah tingkat menengah atas yang lembaga pendidikannya berbentuk Politeknik, Akademi, Institut, dan Universitas.

Menurut Tjietjik, perguruan tinggi adalah pendidikan tersier yang sifatnya bukan wajib belajar olehnya itu soal UKT tetap diatur karena biaya diperguruan tinggi tidak bisa digratiskan.

Sehingga lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat yang ingin masuk perguruan tinggi sebagai pilihan dari individunya maka tanggungan UKT adalah biaya yang harus ditunaikan karena mahasiswa tidak masuk kategori wajib belajar yang mendapat pembiayaan oleh pemerintah.

“Wajib belajar hanya diprioritaskan untuk SD, SMP, dan SMA. Pemerintah hanya memfokuskan pembiayaan pada wajib belajar, bukan pada tertiary education”, bebernya, (15/05/2024).

Menanggapi hal ini, Ashabul memaparkan jika apa yang disampaikan pihak Kemendikbudristek merupakan kekeliruan berpikir kalau menganggap kuliah itu tidak wajib karena dianggap sifatnya bukan wajib belajar.

“Menjadi keliru Kemendikbudristek jika menilai kuliah itu tidak wajib, dalilnya karena bukan wajib belajar. padahal dari sisi ketenagakerjaan saja kita tahu bahwa dunia pekerjaan hari ini menuntut dan lebih memprioritaskan mereka yang memiliki ijasah sarjana. Ini baru dari satu sisi belum sisi lainnya”, katanya.

Ashabul juga menambahkan bahwa pendidikan tersier yang disematkan pada perguruan tinggi sejatinya telah memberikan kerugian besar terhadap perekonomian orang tua mahasiswa. Bagaimana mungkin kampus bisa melahirkan generasi emas jika negara sendiri yang menyiksa mahasiswa dengan tarif UKT begitu mahal yang akan berdampak pada pemberhentian atau pemutusan pendidikan dibangku perkuliahan.

“Kalau perguruan dikatakan sebagai pendidikan tersier yang tidak menjadi fokus pembiayaan pemerintah, sehingga itu menjadi dasar dimahalkan UKT, maka jangan kaget kalau banyak yang tidak bisa kuliah dan putus kuliah karena biaya mahal itu diamini oleh negara”, ungkapnya.

Penulis: Hajar
Editor : Tim Redaksi

Mahasiswa MBS Kelas B IAIN Kendari Berbagi Takjil di Bulan Ramadhan

Kendari, objektif.id – Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Kendari program studi Manajemen Bisnis Syariah (MBS) yang tergabung dalam kelas B semester 2, gelar kegiatan berbagi Takjil di bulan yang penuh berkah ini untuk masyarakat yang kurang mampu di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Dalam kegiatan ini, takjil yang diberikan sebanyak 100 kotak yang dilakukan sepanjang jalan baruga hingga Tugu Religi Sultra atau dikenal dengan tugu Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) sekitar pukul 16:30-17.40 WITA.

Ketua tingkat MBS kelas B semester 2, Sahrul Sabri, mengatakan ramadhan merupakan bulan yang penuh akan cinta dan keberkahan untuk berbagi bersama.

“Berbagi takjil merupakan momen terbaik yang dapat memberi manfaat pada sesama terutama kepada orang-orang yang sangat membutuhkan,” kata Sahrul, Sabtu (30/3/2024)

Sementara itu, penanggung jawab kegiatan, Fadillah Sri Adeliya Mislan Hawai, mengungkapkan dana dari kegiatan berbagi takjil bersumber dari iuran kelas perminggu selama satu semester.

“Dana yang terkumpul dari hasil iuran kurang lebih Rp 750.000,” ungkapnya

Lanjut, Menurut Fadillah, kegiatan ini sebagai bentuk kekompakan dan rasa syukur kepada Allah atas semua kenikmatan dan rahmat yang diberikan untuk menjalankan ibadah Ramadhan dengan suasana yang begitu indah dan damai.

“Semoga ini merupakan langkah awal dan bukan akhir dalam meningkatkan rasa kepedulian antara sesama manusia sehingga bisa dilaksanakan secara terus-menerus,” pungkasnya

 

Penulis: Rani
Editor: Harpan Pajar

Partai Amanat Mahasiswa IAIN Kendari Diisukan Telah Dibubarkan, Ini Penjelasan Presiden Partai 

Kendari, objektif.id – Beredar isu di media sosial (medsos), Partai Amanat Mahasiswa (PANTAS) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari telah resmi dinonaktifkan atau dibubarkan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Objektif.id pembubaran Partai Politik Mahasiswa tersebut di unggah oleh salah satu Dewan Pendiri Organisasi (DPO) Partai Pantas pada akun Instagram permana ifann Selasa, (19/3) lalu.

Dalam unggahannya dia menuliskan, selaku Dewan Pendiri Organisasi memohon maaf kepada seluruh kader yang masih berharap Partai ini digunakan dalam pemilihan mahasiswa (PEMILMA).

Namun, berdasarkan keputusan Rapat Istimewa, DPO dan beberapa pengurus Partai memutuskan bahwa partai yang menjadi wadah aspirasi mahasiswa secara resmi tidak boleh digunakan atau berpotensi dibubarkan.

Menurutnya, saat ini partai yang telah melahirkan banyak ketua-ketua lembaga kemahasiswaan sudah tidak layak digunakan dengan alasan berbagai hal.

Sebagai penutup, dia mengucapkan terimakasih kepada seluruh kader dan simpatisan yang selama ini telah memilih dan mengawal jalannya demokrasi di lingkup Kampus IAIN Kendari.

Sementara itu, Presiden Partai Pantas, Danang Saputra saat dikonfirmasi objektif.id melalui via whatsApp pada Kamis (21/3/24) malam. Membenarkan adanya informasi tersebut.

Danang mengatakan, secara struktural partai, peran DPO Partai mempunyai andil besar di dalam Kelahiran Partai tersebut. Sehingga yang menyangkut dengan konsekuensi logis, keberlangsungan partai dan bahkan pembubaran partai merupakan hak prerogatif dari DPO Partai.

Dalam pengambilan kebijakan, tentunya mereka sudah terlebih dulu mempertimbangkan hal-hal yang kemudian akan di putuskan. Tanpa terkecuali, membubarkan Partai ini.

“Yang saya maksud adalah melalui pandangan yang secara subjektif mereka amati bahwa, partai ini sudah tidak layak untuk dijadikan kendaraan Politik pada Kontestasi Pemilma,” ujarnya

Lanjut Danang, hal itu disebabkan karena ada beberapa oknum kader Partai sudah tidak sejalan dengan apa yang menjadi cita-cita Partai untuk menjadi wadah aspirasi mahasiswa.

Namun, saat ditanya soal alasan pembubaran partai, ia secara tidak langsung menjelaskan, sebab hal tersebut sifatnya sensitif.

“Maka saya secara Pribadi tidak akan mungkin menerangkan secara lebih komprehensif perihal dinamika yang terjadi,” bebernya

Sebagai salah satu kader, lanjut Mantan Mentri Pergerakan Dewan Eksekitif Mahasiswa IAIN Kendari Periode 2022-2023 itu mengaku, tidak menginginkan adanya pembubaran partai tersebut.

“Secara pribadi tentunya saya tidak menginginkan demikian, itu yang perlu di catat. Karena mengapa, sebagai Partai yang Notabenenya berstatus Partai Besar, tiba-tiba diperhadapkan dengan isu itu, sungguh sangat disayangkan,” pungkasnya

Untuk diketahui, Partai Amanat Mahasiswa didirikan oleh Muh. Ifan Permana dan Muhammad Ivansyah pada tanggal 4 Februari 2019. Hingga saat ini  usia partai tersebut telah mencapai  5 tahun.

 

Penulis: Rachma Alya Ramadhan
Editor: Melvi Widya

Terpilih Nahkodai UKM-Pers, Ini Harapan Alfi Di Kampus IAIN Kendari

Kendari objektif.id – Musyawarah Besar (Mubes) UKM-Pers ke-24 IAIN Kendari sukses digelar dengan semangat tinggi dan kerjasama yang kompak dari seluruh anggota panitia dan anggota UKM-Pers.

Usai terpilih sebagai Ketua Umum Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pers pada Musyawarah Besar ke-24 di Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari Rabu 28 Februari 2024, harapan utama Alfi Yorifal.

“Harapan saya untuk UKM-Pers IAIN Kendari agar tetap selalu menjadi sarana atau pusat dari segala aspek pemberitaan dan literasi di kampus IAIN Kendari, dan jika bisa hingga ke lingkup nasional” tuturnya.

Mendorongnya menjadi ketua umum UKM-Pers di periode kali ini adalah niat yang tinggi untuk menciptakan lingkungan UKM-Pers yang lebih baik. Salah satu di antaranya, adalah menghasilkan kader-kader yang mampu di bidangnya serta meningkatkan akreditasi UKM-Pers IAIN Kendari. Perasaan tanggung jawab dan semangat membangun UKM-Pers IAIN Kendari yang lebih dikenal, baik di dalam kampus maupun di luar kampus IAIN Kendari.

Alfi Yorifal mengajak untuk saling merangkul dan bekerja bersama-sama, guna mewujudkan cita-cita terhadap organisasi tercinta UKM-Pers IAIN Kendari. Ia juga berpesan agar tetap semangat dalam berkarya di dalam organisasi, karena ilmu yang didapatkan nantinya akan menjadi bekal kesuksesan di masa depan.

“Hal yang ingin saya sampaikan kepada seluruh anggota UKM-Pers IAIN Kendari, mari kita saling merangkul bersama-sama untuk mewujudkan
apa yang kita cita-citakan terhadap organisasi ini” ucapnya.

Reporter : Kusmawati
Editor : Melvi widya

Presma IAIN Kendari Tantang Anis Cakap Pengelolaan SDA di Sultra

Kendari, Objektif.id – Menjelang 2 hari kedatangan Anis Baswedan selaku Calon Presiden RI nomor urut 1 telah menjadi topik panas di masyarakat Sultra saat ini, terutama di kalangan mahasiswa kita, salah satunya Presiden Mahasiswa (Presma) IAIN Kendari yang menyoroti kunjungan capres tersebut, (07/01/2024).

Presma IAIN Kendari, Ashabul Akram, menantang Anis Baswedan untuk mengambil sikap akan permasalahan terkait pengelolaan Sumber daya alam Sultra yang dinilai merugikan masyarakat lokal.

“Sebagai mantan ketua senat mahasiswa UGM sekaligus orang yang menjadi salah satu capres pemilu 2024, saya mendesak beliau untuk menyikapi persoalan pengelolaan SDA, salah satunya pada industri pertambangan Sultra, kami anggap hari ini tidak sejalan dengan apa yang masyarakat lokal inginkan,” tuturnya.

Akram juga mengungkapkan, terdapat tiga masalah dalam pengelolaan SDA tersebut, pertama, hasil dari smelter pertambangan di bawa ke negara China. Kedua, orang lokal tidak diberikan ruang untuk bekerja dan ketiga, upah yang minimum.

“Kita bagaikan sarang lebah yang madunya diperas lalu ampasnya disimpan, sungguh menyedihkan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia berharap kunjungan capres RI nomor urut 1 tersebut dapat menjadi solusi terbaik bagi masyarakat Sulawesi Tenggara.

“Saya kira dengan kemantapan Anis sebagai capres dapat memberikan solusi yang terbaik bagi masyarakat Sulawesi tenggara,” pungkasnya.

Penulis: Tesa Ayu Sri Natari

Editor: Melvi Widya

Persiapan Pameran Foto 1000 Wajah Kampus IAIN Kendari Capai 85%

Kendari, Objektif.id – Kali ini, UKM-Pers IAIN Kendari berkolaborasi dengan mahasiswa fotografer akan menggelar pameran foto dengan tema “1000 Wajah Kampus IAIN Kendari” yang dilaksanakan mulai 22-23 November 2023 dengan berbagai macam kegiatan mulai dari pameran foto, Workshop Fotografi, Camp Literasi, Hunting Foto, serta hiburan lainnya.

Kegiatan yang akan diselenggarakan dipelataran pusat kegiatan mahasiswa (PKM) IAIN Kendari ini, akan menghadirkan dua pemateri hebat yaitu Zabur karuru dan Haris Daeng dengan tamu undangan yang datang dari berbagai kampus se-Kota Kendari.

Ketua panitia, Farid Ahmad, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan wadah untuk mahasiswa mengekspresikan karyanya.

“kegiatan ini, sebagai wadah mahasiswa dalam menuangkan karya hasil foto mereka dan juga sebagai ajang memperkenalkan kampus IAIN yang sedang dalam transisi menuju UIN,” Kata Farid saat diwawancarai online pada Rabu, (20/12/2023).

Dia juga menambahkan, para tamu yang datang akan disediakan tenda untuk tempat mereka menginap. Selain itu, menanggapi perihal hujan yang datang untuk menanggulanginya, mereka akan memindahkan forum acara ke gedung PKM lt.2.

“Untuk tamu kami sediakan tempat camp dengan kita dirikan tenda camp yang berada di sekitar lokasi kegiatan,” sambungnya.

Sementara itu, Ketua Umum UKM-Pers IAIN Kendari, Andika berharap ajang pameran foto tersebut dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan.

“Semoga kegiatan ini, dapat menjadi kegiatan tahunan serta bisa menginspirasi para mahasiswa yang hadir dalam kegiatan tersebut,” pungkasnya.

Diketahui, berdasarkan pantauan objektif.id kegiatan ini, menuju hari H telah berjalan 85%.

Penulis: Tesa Ayu Sri Natari

Editor: Melvi Widya

Larikan Tanggung Jawab, 22 Anggota SEMA-I Dipecat 

Kendari, Objektif.id – Sebanyak 22 Anggota Senat Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Kendari secara resmi dicabut status keanggotaannya, setelah dianggap tidak mampu melaksanakan tugas sesuai dengan amanah yang diberikan. Keputusan ini tertuang dalam Surat Keputusan Nomor : 019/KPTS/SEMA-I/IAIN-KDI/XII/2023.

Adapun nama-nama yang di pecat dari delegasi Pelita yakni, Muh. Audi aqsa, Asri Ainun, Riski Hidayatullah, Alim, Riski Putri Wahdania, dan Silvi Anggraini. Dari partai pantas, terdapat M.Ikbal, Isnan, Rahma Afifah Abu, Fahrun. Pandawa Rahmatian. Sementara itu, dari partai PPM meliputi Azar, Alam jaya, Abdullah Nurrahmansya. Pasmi yaitu Wildan Wiqaldi. W, Erit Rudin, Muh Asgar, Rahmadin Nur, Aditya Rafly Ramadhan, Ahmad Fauzan. Sedangkan, Dari UKK-Menwa, Riska dan UKM-Kewirausahaan, Nurhijah.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Parpolma Pantas, Danang Saputra sepakat dengan apa yang dilakukan ketua SEMA-I sebagaimana aturan main organisasi. Serta hal tersebut akan menjadi bahan evaluasi mereka untuk menyiapkan delegasi yang berkualitas.

“Perihal langkah konkret yang dilakukan oleh Ketua SEMA Institut dalam mencabut status keanggotaannya sudah tepat mulai dari pemberian SP 1, SP 2 hingga kepada status keanggotaan yang sudah dicabut,” kata Danang saat diwawancarai via chat pada Sabtu,(09/12/2023).

Ketgam: Ketua Partai Politik Mahasiswa Pantas, Danang Saputra. Foto: Ist.

Dia juga memaparkan bahwa beberapa alasan delegasinya masuk dalam SK tersebut, dan demi mempertahankan nama baik partai, mereka akan kembali mengusulkan delegasinya yang lain untuk duduk di kursi SEMA-I.

“Ada beberapa alasan secara pribadi dari kader mungkin sudah dalam penyelesaian Studi dan ketidakaktifan sebagai Mahasiswa IAIN Kendari, sehingga langkah preventif yang saya lakukan yaitu dengan menyiapkan kader sebagai pengganti sesuai dengan porsi kursi yang terkena sanksi, dan itu sudah saya lakukan,” sambungnya.

Selaras dengan pandangan tersebut, Ketua Parpolma Pelita, Muhammad Hisbullah mengungkapkan langkah yang dilakukan ketua SEMA-I sudah tepat untuk menyelamatkan marwah lembaga. Meskipun begitu, mereka telah berupaya menjadikan delegasi aktif dalam kelembagaan, namun ternyata ada kesibukan dan tanggung jawab lain yang lebih di utamakan.

Ketgam: Ketua Partai Politik Mahasiswa Pelita, Muhammad Hisbullah. Foto: Ist.

“Barangkali ada kesibukan dan tanggung jawab lain yang lebih penting sehingga tugas sebagai senator tidak bisa mereka jalankan dengan maksimal,” pungkasnya.

Penulis: Novasari

Editor: Muh. Akmal Firdaus Ridwan

Habiskan Anggaran Rp 405 Juta, Pembangunan Wall Climbing UKK Mahiscita IAIN Kendari Hasilnya Mengecewakan

Kendari, Objektif.id – UKK Mahiscita IAIN Kendari menyayangkan hasil dari pembangunan Wall Climbing yang dinilai tidak memenuhi standar Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI).

Pembangunan Wall Climbing UKK Mahiscita selama 80 hari masa kerja yang menghabiskan anggaran mencapai Rp 405, 37 juta yang terletak di samping gedung Pascasarjana.

Ketua UKK Mahiscita Muh. Syah Futra Hadrat, merasa bersyukur prasarana latihan mereka telah ada. Namun, ternyata bangunan tersebut tidak sesuai ekspektasi mereka.

“Segi kualitas wall climbing nya ada beberapa yang mengecewakan bisa kita lihat modelnya belum digunakan sudah mulai rusak,” Kata Futra saat ditemui oleh Objektif.id (4/12/2023).

Dia juga mengatakan akan melakukan tuntutan terkait pemaksimalan pembangunan Wall Climbing dengan melakukan rapat bersama rektor serta pihak perencanaan dalam hal ini kontraktor.

Menanggapi hal tersebut bagian pelaksana lapangan Andar, menuturkan tuntutan dari pihak UKK Mahiscita telah diluar dari RAB pembangunan meski begitu mereka akan tetap menyikapi hal tersebut.

“Dalam RAB itu hanya ada pengecatan besi sementara untuk pengecatan motif yang diminta teman-teman tidak masuk dalam RAB, sama halnya dengan sambungan yang tidak sampai itu dan telah ditandai oleh mereka kami akan diskusikan kembali sama pak direktur meskipun hal ini diluar dari rencana awal,” bebernya.

Disisi lain, PPK pembangunan Wall Climbing Masdin, setuju dengan usulan untuk melakukan diskusi ulang.

“Saya setuju untuk dilakukannya diskusi ulang dengan para pelaksana supaya bagus itu lasnya,” pungkasnya.

Penulis: Tesa Ayu Sri Natari

Editor: Melvi Widya

Setelah Gagal “Dipalak” Kampus, Wisudawan IAIN Kendari Diusir Saat Hadiri Kegiatan Wisuda

Kendari, Objektif.id– Entah apa yang dipikirkan oleh pihak kampus IAIN Kendari sehingga mengusir salah satu wisudawan Fakultas Syariah Program Studi Hukum Tata Negara, Andi, saat hendak mengikuti acara wisuda ke-XII IAIN  di salah satu hotel yang berada di kota Kendari, Selasa (28/11/2023), sekira pukul 07.40 Wita.

Andi mengaku jika dirinya tidak diizinkan untuk masuk kedalam hotel karena dia belum melunasi uang wisuda sesuai dengan surat edaran nomor: 0012/In.23/FS.2/HM.00.11.2023 yang ditandatangani oleh Wakil Dekan II Fakultas Syariah, Mahruddin.

Dalam surat edaran tersebut, para calon wisudawan dibebankan membayar uang wisuda senilai Rp 450.000 yang dialokasikan untuk pembayaran baju wisuda dan toga senilai Rp 350.000, sumbangan alumni Rp 50.000, dan dokumentasi Rp 50.000.

Melihat jumlah yang ditetapkan pihak fakultas terlalu tinggi, Andi berinisiatif untuk meminjam baju wisuda dan toga kepada alumni dengan maksud mengurangi biaya pembayaran wisuda dan hanya membayar iuran alumni dan dokumentasi kepada pihak koperasi kampus.

“Kemarin siang saya ketemu dengan pihak koperasi, rencananya saya hanya mau bayar uang iuran alumni dan dokumentasi saja, senilai Rp 100.000. Tapi, pihak koperasi menolak dengan alasan bahwa itu sudah menjadi kebijakan kampus, jika S1 membayar Rp 450.000 dan untuk S2 senilai Rp 600.000,” ungkap Andi.

Setelah “diusir”, ia berusaha meminjam uang agar bisa melunasi uang wisuda untuk mendapatkan undangan dari pihak fakultas.

“Pas tadi di gedung ndak bisa masuk, saya langsung pinjam uang untuk ambil undangan di fakultas. Tapi, ruang Tata Usaha (TU) tutup sekitar jam 08.30 Wita,” bebernya.

Sebelumnya, Wakil DEKAN II Fakultas Syariah, Mahruddin mengatakan, pembayaran baju wisuda dan toga, sumbangan alumni, dan dokumentasi, itu merupakan kebijakan dari kantor pusat, bukan dari pihak Fakultas.

“Saya sempat tanyakan juga itu, bahwa di Fakultas Ushuluddin Aadab dan Dakwah (FUAD) bisa pinjam toga. Tapi, saya dijawabkan, tidak ada yang pinjam semuanya harus beli,” tutur Mahruddin kepada Objektif.id via WhatsApp pada Senin (27/11/2023).

Penulis: Hajar
Editor: Melvi Widya

HMPS MD IAIN Kendari Tunjukkan Fungsi Lain Masjid Melalui Seminar Manajemen Kemasjidan

Kendari, Objektif.id – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Manajemen Dakwah (MD) IAIN Kendari menyelenggarakan kegiatan seminar Manajemen Kemasjidan di gedung PKM lt. 2 sekitar pukul 08.00 WITA pada Sabtu (18/11/2023).

Kegiatan ini di ikuti langsung oleh mahasiswa Manajemen Dakwah dan beberapa delegasi tiap-tiap prodi yang ada di IAIN Kendari serta delegasi dari Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK).

Seminar dengan tema “Membangun Sumber Daya Manusia yang Profesional Dalam Mengembangkan Manajemen Kemasjidan di Era Digital” ini merupakan kegiatan utama dari HMPS Manajemen Dakwah.

Ketua umum HMPS Manajemen Dakwah, Abdullah Nurrahmansyah Taridala, mengatakan seminar ini dilaksanakan untuk memberikan pemahaman bahwa masjid itu bukan hanya digunakan sebagai tempat ibadah melainkan tempat multi fungsi.

“Seminar manajemen kemasjidan ini dilaksanakan agar memberikan pemahaman bahwa mesjid itu bukan hanya digunakan sebagai tempat ibadah semata, melainkan berbagai ilmu pengetahuan tentang keagamaan,” ucapnya.

Sementara itu, presiden mahasiswa IAIN Kendari Ashabul Akram, mengapresiasi kegiatan yang di adakan oleh HMPS Manajemen Dakwah ini. Sebab, dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan pemahaman mesjid itu bukan hanya tempat shalat melainkan tempat kegiatan-kegiatan keagamaan.

“Sangat mengapresiasi kegiatan yang di laksanakan oleh pengurus periode 2023-2024 ini. Sebab, dengan adanya seminar ini bisa memberikan pemahaman bahwa masjid itu bukan hanya tempat sebagai shalat saja, tetapi juga tempat kegiatan-kegiatan keagamaan,” ungkapnya.

Dia juga berharap kepada HMPS Manajemen Dakwah agar semua pengurus selalu bersinergi hingga akhir periode.

“Harapan saya bahwa HMPS Manajemen Dakwah ini selalu bersinergi antar semua pengurus sampai akhir masa periode dan kegiatan seperti ini harus diadakan mengingat bahwa background Fakultas Fuad itu sendiri adalah dakwah,” pungkasnya.

Penulis: Nini Sasmitha

Editor: Muh. Akmal Firdaus Ridwan

Guru Besar HKI UIN Suka Khoiruddin Nasution Bahas Isu Kontemporer pada Mahasiswa Syariah IAIN Kendari

Kendari, Objektif.id – Guru Besar Hukum Keluarga Islam (HKI) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof. Dr. H. Khoiruddin Nasution, M.A bahas isu kontemporer dan kajiannya pada kuliah umum Program Studi HKI Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Kendari di Aula Mini Fasya, pada Kamis (16/11/2023)

Pantauan Objektif.id, kegiatan yang dimulai pukul 16.00 wita itu, diikuti oleh puluhan mahasiswa dan beberapa dosen yang ada di lingkup Fakultas Syariah. Dalam pembahasannya, Guru Besar HKI UIN Suka itu memaparkan isu-isu kontemporer dan kajiannya dengan menggunakan model kajian kombinasi tematik-historis dipadukan dengan interdisipliner dan Multidisipliner.

Kajian tersebut kata Khoiruddin Nasution mencakup, konsep perundang-undangan Indonesia, negara-negara muslim dan konsep konvensional fikih madzhab yang dikombinasikan dengan kajian tematik-historis.

“Untuk memahami masalah itu tidak cukup kalau hanya menggunakan satu tinjauan saja, itu yang selama ini dialami manusia sehingga dia punya kejanggalan. Jadi di bidang itu cocok tapi kadang-kadang dia tidak sinkron dengan yang lain,” kata Khoiruddin Nasution kepada media objektif.id

Dengan kesadaran itu, lanjut Khoiruddin Nasution para ilmuan mencoba untuk menyinkronkan dengan menggunakan kajian tinjauan komprehensif yang tujuannya untuk menentukan keputusan sesuai dengan bidang masalah yang diselesaikan.

Dirinya berharap, mahasiswa yang mengikuti kuliah umum ini dapat memperdalam pemahamannya terhadap kejadian-kejadian terkini, karena dengan cara ini mahasiswa dapat memahami dengan lebih baik.

Senada dengan itu, Dekan Fasya IAIN Kendari Kamaruddin, berharap dengan adanya kuliah umum ini, para mahasiswa mampu menyerap permasalahan-permasalahan dan solusi kontemporer terkait hukum keluarga Islam.

Apalagi dengan adanya perubahan yang terjadi saat ini, dimana selalu saja terdapat permasalahan dalam hukum keluarga Islam yang tiba-tiba muncul dari konteks hukum.

“Dengan adanya kegiatan tadi, mencoba untuk memberikan pemahaman pada mahasiswa kita agar lebih terbuka dalam memahami konteks isu-isu secara global, karna dengan cara itulah kita bisa mampu membuat suatu perubahan ke arah yang lebih baik terutama dalam menafsirkan, memahami dari berbagai perkembangan-perkembangan yang ada,” harapnya.

Penulis: Rizal Saputra 

Editor: Melvi Widya