Semarak 1 Muharram di 5 Posko KKN IAIN Kendari Mola Raya

Wakatobi , Objektif.id – 5 posko Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler IAIN Kendari, memperingati 1 Muharram 1446 H dengan tema “Memperkuat Ukhuwah Islamiyah Menuju Generasi Gemilang” di masjid Qaryatul Bahri desa Mola Utara, kecamatan Wangi-Wangi Selatan, kabupaten Wakatobi.

Ke lima posko tersebut berasal dari Mola Utara, Mola Selatan, Mola Samaturu, Mola Bahari, dan Mola Nelayan Bhakti serta dihadiri oleh seluruh masyarakat dan kepala desa se-Mola Raya

Ketua Panitia, Muhammad Ikhsan Arrijal mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk sinergitas para mahasiswa KKN untuk menggelar kegiatan besar.

“Kami ingin menunjukan kepada masyarakat bahwa mahasiswa yang di tempatkan di lima desa Mola Raya ini bisa saling bekerja sama dan menghasilkan kegiatan yang lebih besar  dan pada puncak acaranya kami mengadakan lomba tema keagamaan bagi masyarakat desa,” Kata Ikhsan. Senin, (8/7/2024)

Dia juga berharap, kedepannya para mahasiswa KKN se-Mola Raya dapat memberikan kontribusi yang lebih baik lagi.

“Mari kita jadikan momen ini sebagai wadah untuk memperkuat kerjasama dan meninggalkan kesan positif yang akan selalu dikenang setelah kembali ke kampus,” pungkasnya

 

 

Penulis: Nini Sasmitha
Editor: Redaksi

Mahasiswa KKN IAIN Kendari Meriahkan 1 Muharram 1446 H dengan Kegiatan Islami

Wakatobi, Objektif.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari Posko 07 adakan kegiatan islamiah.

Kegiatan yang diadakan di masjid Ikhwatun Hasanah desa Wapia-Pia, kecamatan Wangi-Wangi, kabupaten Wakatobi itu mengangkat tema “Semangat Tahun Baru Islam, Mari Membangun Kebersamaan dan Ukhwuah Islamiyah”. Pada Minggu (7/7/2024).

Ketua Panitia, Faidurrahman mengatakan, kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan konsisten yang bukan hanya menjadi media pembelajaran, tetapi juga dapat mempererat silaturahmi antara mahasiswa KKN dan Masyarakat setempat.

“Kegiatan ini merupakan warisan budaya umat Islam yang diwariskan dari generasi ke generasi dan diharapkan dapat menjadi sarana edukasi serta mempererat tali persaudaraan antara mahasiswa KKN IAIN Kendari dengan masyarakat Desa Wapia-pia,” ungkapnya

Sementara itu, Kepala Desa Wapia-Pia Handri mengatakan, bahwa kegiatan islami seperti ini sudah sepatutnya dilakukan pada bulan Muharam ini.

Ia juga sangat mengapresiasi kegiatan itu, dan berharap bisa menjadi pembelajaran bagi generasi-generasi Z desanya.

“Ini salah satu bentuk contoh pembelajaran bagi para generasi Z yang berada di Desa Wapia-pia Kecamatan Wangi- Wangi.” pungkasnya

 

Penulis: Al
Editor: Redaksi

Sekdes dan BPD Desa Mataiwoi Sambut Mahasiswa KKN IAIN Kendari Dengan Harapan Besar

Kendari, Objektif.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islama Negeri (IAIN) Kendari resmi diterima di desa Mataiwoi, Kecamatan Molawe, Kabupaten Konawe Utara, yang berlangsung di Kantor Kepala Desa. Pada Jumat, (05/07/2024)

Sekretaris Desa, Husran bersama pemerintah desa dan masyarakat setempat menyambut baik kedatangan para mahasiswa KKN di desa Mataiwoi dan siap memfasilitasinya.

“Dalam 45 hari ke depan kami dari pemerintah Desa mataiwoi bersama masyarakat menyiapkan segala fasilitas yang dibutuhkan oleh adik-adik untuk membantu dalam berkegiatan di desa kami,” tuturnya

Sekdes Mataiwoi ini, berharap kontribusi yang dilakukan para mahasiswa KKN dapat menjadi inspirasi dan pendorong kemajuan bagi masyarakat setelah mereka kembali ke perguruan tinggi.

“Dengan komunikasi yang telah terjalin baik dan rasa nyaman yang dirasakan adik-adik di desa kami, harapannya beberapa dari mereka kami mempertimbangkan untuk menetap,” sambungnya

Senada dengan itu, ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Mataiwoi, Jafar, Merasa bersyukur atas kedatangan mahasiswa KKN yang diharapkan nantinya dapat mendidik dan membina Anak-anak di Desa Mataiwoi.

“Kami sangat bersyukur atas kedatangannya di desa kami, dengan itu masyarakat dapat diberikan penjelasan-penjelasan masalah keagamaan, dan anak-anak kami tolong dibimbing kebetulan adik-adik mahasiswa yang KKN ini berasal dari jurusan Tarbiyah,” pungkasnya

 

Penulis: Fitriani
Editor: Redaksi

Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Perempuan, Kohati Cabang Kendari Gelar Sharing Sessions

Kendari, objektif.id – Korps HMI-Wati (Kohati) cabang Kendari mengadakan sharing session dengan mengusung tema, Tangguh Membangun Daerah. Yang bertempat di Wisma Lafran Pane Sekretariat HMI Cabang Kendari, pada Jumat (21/06/2024).

Dimana kegiatan ini dipandu langsung oleh Nur Hayatul Islamia Hasari selaku moderator dengan pemateri Betty Epsilon Idroos selaku komisioner KPU RI periode 2022-2027, dan juga pernah menjabat sebagai ketua umum kohati PB HMI periode 2006-2008.

Kegiatan ini mengangkat beberapa topik penting dan relevan dengan peningkatan kesejahteraan, serta hubungan antar masyarakat khususnya bagi perempuan.

Betty Epsilon Idroos, dalam materinya menyampaikan menjadi seorang perempuan hebat ada 4 peran yang harus disiapkan sejak dini.

“Ada 4 peran yang harus disiapkan dan dijalani oleh perempuan hebat: Menjadi anak terbaik, Menjadi istri dan menantu terbaik, Menjadi orang tua terbaik, Menjadi anggota masyarakat yang baik,”Kata Betty saat penyampaian materinya.

Ia juga menyampaikan harapannya agar kader-kader kohati lebih hebat dari pada dirinya.

“Saya berharap agar adik-adik pantang menyerah, dan selalu mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi,” Sambungnya.

Sementara itu, ketua Kohati Cabang Kendari, Ecy Pitriani Sulastri berharap, semoga dengan adanya kegiatan ini bisa berdampak baik terhadap sudut pandang perempuan terutama dalam dunia politik.

“kita perempuan tidak bisa dibatasi oleh siapapun kita bisa masuk dalam ranah apapun itu,” Pungkasnya.

 

Penulis: Maharani
Editor: Melvi Widya

Pemda Wakatobi Lakukan Monitoring dan Evaluasi Mahasiswa Penerima Beasiswa Merdeka Belajar di Kampus IAIN Kendari

Kendari, objektif.id – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Wakatobi melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wakatobi melakukan monitoring dan evaluasi bagi mahasiswa penerima beasiswa merdeka belajar asal Wakatobi di Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari.

Kegiatan yang berlansung di Aula Mini IAIN Kendari pada Senin 10 Juni 2024 itu dihadiri oleh, Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Wakatobi Nurmasi, S.Pd.,MM, Kepala Sub Bagian Layanan Akademik pada Bagian Umum dan Layanan Akademik Biro AUAK Sakri, S.Si. dan puluhan mahasiswa  asal Wakatobi.

Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Wakatobi Nurmasi, S.Pd.,MM, mengatakan kampus IAIN ini merupakan salah satu kampus yang sudah melakukan MoU dengan pemerintah Kabupaten Wakatobi. Sehingga pihak pengelola beasiswa ini melakukan pengawasan, monitoring terhadap mahasiswa asal Wakatobi yang Kuliah di IAIN Kendari.

“Selain itu, kami memberi penguatan kepada mahasiswa Wakatobi yang ada di IAIN ini untuk belajar lebih efektif. Harapan kita (Pemerintah Daerah) bahwa dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa dapat berkontribusi lagi kepada kabupaten Wakatobi setelah melakukan studi” ujarnya.

Nurmasi mengungkapkan, anggaran yang digelontorkan Pemda Wakatobi di Tahun 2023 untuk beasiswa hampir mencapai 3 Miliar Rupiah. Hal itu merupakan salah satu program unggulan bupati Wakatobi Haliana di bidang pendidikan dan ini merupakan bukti keseriusan beliau yang begitu besar untuk membantu meringankan beban mahasiswa.

Kepala Sub Bagian Layanan Akademik pada Bagian Umum dan Layanan Akademik Biro AUAK Sakri, S.Si. mengaku kegiatan ini sangat baik untuk mahasiswa IAIN Kendari dan ini pemerintah daerah Wakatobi memberikan bantuan kepada mahasiswa IAIN Kendari yang berasal dari WAKATOBI dan berdomisili di Wakatobi.

Salah satu mahasiswa IAIN Kendari, Wa Aisya mengatakan, meski kegiatan ini merupakan pertemuan perdana antara Penerima Beasiswa dan Pengurus Beasiswa namun ini sangat membantu. Selain membantu, giat ini juga memberikan informasi kepada adik-adik mengetahui biasiswa tersebut.

Reporetr: Muliyono
Editor : Redaksi

Kabid PTKP HMI Komisariat FKIP UHO Soroti Isu Kriminalisasi Aktivis, Komersialisasi Pendidikan dan Tapera

Kendari, objektif.id – Kabid Perguruan Tinggi Kemahasiswaan dan pemuda (PTKP) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), komisariat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan (FKIP) Universitas Halu Oleo (UHO), soroti isu kriminalisasi aktivis, komersialisasi pendidikan serta Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Pada Minggu (9/6/2024).

Ikhram, menyampaikan kekecewaannya mengenai sistem hukum pemerintahan Indonesia saat ini, masih terdapat banyak tindakan kriminalisasi pada aktivis, serta terhalangnya ruangan ekspresif masyarakat yang seharusnya difasilitasi oleh Negara.

“Berangkat dari pasal 28 E ayat (3) UUD 1945 tentang setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat, namun fakta lapangannya tidak sesuai dengan bunyi undang-undang tersebut, masih terdapat banyak kejadian kriminalisasi aktivis dibeberapa daerah di Indonesia serta tidak adanya ruang berekspresi di lingkup penduduk sipil yang seharusnya negara mampu memfasilitasi cakupan kebebasan mengeluarkan pendapat di muka umum itu,” kata Ikhram saat dihubungi melalui via WhatsApp, Minggu (9/6/2024)

Ia juga menambahkan, pemerintah harus lebih memperhatikan mengenai revisi UU ITE.

“Dengan adanya revisi undang-undang yang mengancam pembelaan hak asasi manusia, seperti UU ITE harus lebih dipertimbangkan,” tegasnya

Selain itu, kekecewaan Ikhram kian bertambah dikarenakan komersialisasi pendidikan semakin merajalela pada dunia pendidikan.

“Komersialisasi pendidikan yang tidak lagi melihat kebutuhan lembaga pendidikan, banyak lembaga pendidikan yang hanya mementingkan keuntungan pribadi dengan menaikkan biaya tanpa memerhatikan sarana dan prasarana untuk pengembangan pendidikan yang lebih baik, yang harusnya lembaga pendidikan hari ini lebih fokus pada pelayanan pendidikan dan prasarana yang manfaatnya lebih besar untuk semua kalangan,” tuturnya

Tidak selesai dari itu, Ikhram kembali dibuat geram dengan adanya peraturan baru mengenai Tapera yang sangat membebani para pekerja, dimana peraturan ini langsung ditetapkan oleh presiden Joko Widodo pada (20/5) lalu di istana kepresidenan.

“Keluarnya kebijakan Tapera pasal 15 PP nomor 21 tahun 2024 , sebuah kebijakan berupa penyimpanan dimana setiap pekerja dengan gaji diatas upah minimum harus membayar 3% dari gaji nya, menjadi hal yang cukup membebani para pekerja terlebih belum ada titik kejelasan dari Tapera itu sendiri,” pungkasnya

Penulis: Maharani
Editor: Melvi Widya

Puluhan Mahasiswa UKM-Pers IAIN Kendari Mengikuti Program Magang di Media Online Sulawesi Tenggara

Kendari, objektif.id – Puluhan Anggota muda Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pers IAIN Kendari diterima untuk mengikuti program magang pada dua media online terkemuka, yaitu Sultrademo.co dan Teramedia.id selama kurang lebih 30 hari. Sejak Senin (20/5/2024) hingga Juni mendatang.

Dony Oktayudha, selaku redaktur teramedia.id mengatakan senang bisa menjadi salah satu media tujuan magang anggota UKM-Pers IAIN kendari.

“Saya sangat senang dan bangga media kami dijadikan tujuan untuk magang teman-teman dari UKM-Pers IAIN kendari” Kata Dony saat dihubungi melalui WhatsApp, Senin (20/5/2024).

Ia juga menyampaikan harapannya semoga teman-teman UKM-Pers IAIN Kendari menjadi contoh bagi universitas lainnya, sehingga bisa sama-sama belajar dan mengembangkan Teramedia.id.

“saya berharap lebih banyak lagi teman-teman mahasiswa dari IAIN Kendari dan juga dari universitas lainnya yang mau ikut bergabung untuk kita sama-sama berbagi ilmu pengetahuan di media kami, dan semoga dengan adanya teman-teman pemberitaan di Teramedia.id bisa lebih bervariatif,” harapnya.

Begitu pula dengan direktur utama Sultrademo.co, Suprin, S.I., kom, ia berharap mahasiswa dapat mengeluarkan kemampuan terbaiknya selama magang.

“Kami berharap teman-teman bisa betah dan beradaptasi serta memahami cara-cara kerja media online, sehingga kedepan ilmunya bisa digunakan” ujar suprin dikantor Sultrademo.co, Senin (20/5/2024).

Dan juga mengingatkan pentingnya persiapan yang matang untuk menghadapi tantangan-tantangan lapangan kelak.

“Walaupun tugas yang diberikan kelak mungkin akan terasa berat tetapi sya yakin kalian pasti akan bisa menghadapinya,” ucap Suprin.

Begitupun dengan Ketua umum UKM-Pers IAIN kendari, Alfi, berharap agar anggota magang berproses dan memanfaatkan keadaan dengan sebaik-baiknya, sehingga saat pulang akan membawa ilmu serta pengalaman-pengalaman yang dapat membuat dampak baik bagi UKM-Pers IAIN kendari.

“Harapan saya untuk para anggota yang sedang magang tetap berikan yang terbaik, dan terus haus akan ilmu jangan cepat merasa besar, terus ketika kalian sudah balik dari tempat magang saya harap banyak hal baru yang bisa kalian bawa untuk membentuk UKM-Pers IAIN kendari menjadi jauh lebih berkembang dan modern,” harapnya.

Penulis: Maharani.s
Editor: Melvi Widya

Koordinator BEM Se-Sultra Soroti Kemendikbudristek Soal Pendidikan Tersier

Kendari,Objektif.id-Koordinator pusat (Korpus) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Sulawesi Tenggara Ashabul Akram, angkat bicara ketika Kementerian Pendidikan, kebudayaaan, riset dan teknologi (Kemendikbudristek) bicara soal pendidikan tersier dalam acara penetapan UKT di lingkungan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Jakarta Pusat, (15/05/2024).

Melalui informasi yang didapatkan tim redaksi Objektif.id di platform media Kompas TV, bahwa pendidikan tersier yang dimaksud oleh Kemendikbudristek melalui Sekretaris Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Prof. Tjietjik Sri Tjahjandarie, adalah pendidikan setelah tingkat menengah atas yang lembaga pendidikannya berbentuk Politeknik, Akademi, Institut, dan Universitas.

Menurut Tjietjik, perguruan tinggi adalah pendidikan tersier yang sifatnya bukan wajib belajar olehnya itu soal UKT tetap diatur karena biaya diperguruan tinggi tidak bisa digratiskan.

Sehingga lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat yang ingin masuk perguruan tinggi sebagai pilihan dari individunya maka tanggungan UKT adalah biaya yang harus ditunaikan karena mahasiswa tidak masuk kategori wajib belajar yang mendapat pembiayaan oleh pemerintah.

“Wajib belajar hanya diprioritaskan untuk SD, SMP, dan SMA. Pemerintah hanya memfokuskan pembiayaan pada wajib belajar, bukan pada tertiary education”, bebernya, (15/05/2024).

Menanggapi hal ini, Ashabul memaparkan jika apa yang disampaikan pihak Kemendikbudristek merupakan kekeliruan berpikir kalau menganggap kuliah itu tidak wajib karena dianggap sifatnya bukan wajib belajar.

“Menjadi keliru Kemendikbudristek jika menilai kuliah itu tidak wajib, dalilnya karena bukan wajib belajar. padahal dari sisi ketenagakerjaan saja kita tahu bahwa dunia pekerjaan hari ini menuntut dan lebih memprioritaskan mereka yang memiliki ijasah sarjana. Ini baru dari satu sisi belum sisi lainnya”, katanya.

Ashabul juga menambahkan bahwa pendidikan tersier yang disematkan pada perguruan tinggi sejatinya telah memberikan kerugian besar terhadap perekonomian orang tua mahasiswa. Bagaimana mungkin kampus bisa melahirkan generasi emas jika negara sendiri yang menyiksa mahasiswa dengan tarif UKT begitu mahal yang akan berdampak pada pemberhentian atau pemutusan pendidikan dibangku perkuliahan.

“Kalau perguruan dikatakan sebagai pendidikan tersier yang tidak menjadi fokus pembiayaan pemerintah, sehingga itu menjadi dasar dimahalkan UKT, maka jangan kaget kalau banyak yang tidak bisa kuliah dan putus kuliah karena biaya mahal itu diamini oleh negara”, ungkapnya.

Penulis: Hajar
Editor : Tim Redaksi

Pemilma IAIN Kendari Sempat Tertunda, Ini Masalahnya

Kendari, Objektif.id – Pemilihan Anggota Senat Mahasiswa (Sema) IAIN Kendari yang direncanakan pada 2 Mei 2024 ditunda.

Hal itu disebabkan karena belum rampungnya Daftar Pemilih Tetap (DPT) mahasiswa.

Selan itu, berkas syarat calon figur Sema untuk periode 2024 – 2025 yang didaftarkan oleh partai politik mahasiswa juga belum lengkap.

Dua masalah mengakibatkan penundaan pemilihan hingga 20 Mei 2024 mendatang. Hal tersebut dibenarkan oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa Muh. Adriansyah.

“Kendala muncul terkait akomodasi dan daftar pemilih tetap yang belum lengkap, menyebabkan penundaan acara,” ujarnya Senin (06/05/2024).

Adapun penundaan pemilihan itu, kata Adriansyah sudah disampaikan kepada para ketua-ketua partai politik mahasiswa IAIN Kendari dan telah disepakati bersama.

Menanggapi keterlambatan pemilma Ketua Umum Partai Pembaharu Mahasiswa (PPM) Alam Jaya, mengaku tidak keberatan dengan keputusan yang dilakukan oleh Ketua KPUM.

“Tentu kami tidak terlalu bermasalah dengan hal ini karena proses ini sudah dimulai kembali,” Ungkapnya.

Sementara itu Ketua Umum Partai Aspirasi Mahasiswa (PATRI) La Ode Muh. Suprianton, menyatakan bahwa mereka mengikut pada KPUM, apapun yang menjadi keputusan KPUM berarti itu demi kebaikan seluruh partai.

“Jangan sampai ada permainan-permainan yang tidak kami ketahui, tapi sekarang kami masih berfikir positif,” bebernya.

Dirinya menegaskan, jika dalam tahapan pemilihan ditemukan ada kendala yang merugikan para partai, pihaknya akan melakukan gugatan.

“kami dari partai Patri terus terang kalau ada kendala merugikan bagi partai kami akan menggugat, tapi kami tau bahwa KPUM menunda pemilma demi kebaikan partai-partai lain,” tutupnya.

Penulis: Rachma Alya Ramadhan
Editor : Hajar

Remaja Masjid Al-Quddus Desa Lagundi Bakal Menggelar Kilau Idul Fitri, Ada Lomba Senam Ibu-Ibu

Buton Utara, Objektif.id – Dalam rangka memeriahkan bulan suci ramadhan 1445 Hijriah, Remaja Masjid Al-Quddus bersama Karang Taruna Sangia Jaya (KTSJ) Desa Lagundi, Kecematan Kambowa, Kabupaten Buton Utara, Sultra akan menggelar kegiatan Kilau Idul Fitri.

Ketua Panitia Mawar Angriawan, mengatakan Kilau Idul Fitri dengan tema “Menjaga Silahturahmi Insan Muda Daerah Melalui Sportifitas Melaju Tanpa Batas” akan dikemas dalam bentuk perlombaan yang melibatkan anak-anak hingga dewasa.

Kata Mawar Angriawan, ada empat macam perlombaan yang akan digelar yaitu: Lomba Adzan, lomba Fashion Show Busana Muslim Anak, lomba Senam Ibu-Ibu dan Lomba game free fire.

Adapun ketentuan dalam mengikuti lomba tersebut ialah:

1. Lomba Adzan anak TK (5-12 tahun) dan remaja usia 13-18 tahun.
2. Lomba Fashion Show Busana Muslim Anak usia 4-12 tahun.
3. Lomba Senam Ibu-ibu dalam bentuk kelompok, masing-masing kelompok berjumlah 6 orang dengan catatak (diperbolehkan perempuan belum menikah tetapi minimal 3 orang dalam satu kelompok).
4. Lomba Free Fire dalam bentuk tim masing-masing tim terdiri dari empat orang.

Untuk pendaftaran kegiatan ini, mulai dibuka 22 Maret-hingga 11 April 2024. dan pelaksaan kegiatan akan dimulai pada Sabtu 13 April – Minggu 14 April 2024, bertempat di Lapangan Voli Fesa Lagundi.

Mawar Angriawan, mengatakan kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dan mempererat hubungan silahturahmi terkhusus anggota masyarakat yang ada di Kecamatan Kambowa maka kegiatan ini sangat penting diadakan.

“Dilaksanakannya kegiatan ini dalam rangka menyemarakkan perayaan idul fitri melalui kegiatan yang positif dengan senantiasa mempererat tali silaturahmi.” Kata mawar Minggu (31/3/2024).

Reporter : Maharani.S

Editor : Melvi Widia

Pelatihan Holistik Jurnalis Muda di Kendari: Meningkatkan Keamanan dan Kesejahteraan Jurnalis Dalam Era Digital

Kendari, objektif.id – Pelatihan Holistik Jurnalis Muda, sebuah program pelatihan yang di inisiasi oleh Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN), baru-baru ini diselenggarakan di Kendari. Pelatihan ini digelar di Rupa Co-Working Space & Office, pada Sabtu (09/03/2024)

Pelatihan ini, berfokus pada tiga aspek utama: keamanan fisik, digital, dan psikososial, yang semuanya penting dalam lingkungan kerja jurnalis saat ini.

Penyelenggara pelatihan dari PPMN, Rosniawanti, menggarisbawahi pentingnya pelatihan ini dalam membantu jurnalis muda untuk memahami dan menavigasi tantangan kerja mereka.

“Kita bekerja bukan hanya mempengaruhi aspek resikonya di aspek fisik saja, tapi juga tantangannya adalah soal di aspek keamanan atau digital security-nya dan aspek psikososial nya, tiga hal ini aspek fisik, aspek digital, kemudian psikososial itu punya keterkaitan satu sama lain karena soal fisik yang hari ini kita mendapati data untuk angka kekerasan yang paling mendominasi itu adalah kekerasan fisik yaitu ada 89 kasus nya,” ungkap Rosniawanti.

Lanjut, Rosniawanti menjelaskan, Pelatihan ini membahas berbagai isu, mulai dari kekerasan fisik dan digital hingga dampak psikososial dari bekerja sebagai jurnalis. Peserta diajarkan bagaimana mengidentifikasi dan meminimalisir resiko, serta bagaimana menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan sosial mereka.

Seorang cek seker atau pemeriksa fakta di tempo.com, Zaenal Ishaq, mengatakan bahwa pentingnya keamanan digital dalam pekerjaan sebagai jurnalis, karena sebagian besar bekerja di platform digital.

“Bekerja di platform yang berbasis digital (internet) paling tidak sebelum serangan itu terjadi kita sudah mempunyai pengetahuan dasar, setidaknya untuk mengamankan diri mulai dari hal-hal dasar seperti bagaimana mengamankan email, dan media sosial. Ancaman sekarang, kita tau ada ancaman fisik, kekerasan fisik, ada ancaman psikis tapi dalam beberapa tahun ini yang menonjol, kasus kekerasan terhadap jurnalis itu adalah melalui platform digital,” jelas Zaenal.

Zaenal mencatat beberapa kasus serangan digital terhadap jurnalis, termasuk doksin yang dialami oleh jurnalis di Liputan 6 dan Tempo, serta serangan terhadap jurnalis di Narasi, dan dia juga berharap jurnalis dapat melindungi diri dari kasus kekerasan digital.

“Kita tidak mau kasus-kasus seperti ini terus berulang sehingga saya berharap jurnalis perlu membentengi diri dalam hal keamanan,” tutupnya.

 

Penulis: Rachma Alya Ramadhan
Editor: Melvi widya

Aniaya Warganya Hingga Babak Belur, Oknum Kades di Konawe Selatan Dilaporkan ke Polisi

Kendari, Objektif.id – Diduga oknum Kepala Desa (Kades) Desa Tetesingi, Kecamatan Mowila, Kabupaten Konawe Selatan (KonSel) dengan inisial AY menganiaya warganya sendiri, inisial RV (17), hingga babak belur.

Sami (48), orang tua korban, mengatakan peristiwa itu terjadi pada Selasa (26/12/2023) sekitar pukul 17.30 WITA di rumah pelaku.

Sami mengaku sebelum terjadi pemukulan, awalnya kades tersebut meminta salah satu oknum aparat desa untuk memanggil korban RV datang menemuinya di rumahnya dengan alasan urusan tetangga.

Sami juga mengungkapkan, sempat memberi tawaran kepada utusan kades tersebut untuk menunda panggilan itu beberapa menit karena, dirinya mau melaksanakan ibadah sholat ashar.

Namun, oknum aparat desa tersebut meminta Sami dan anaknya (korban) untuk segera menemui AY dengan alasan panggilan ini hanya memakan waktu beberapa menit saja. Saat sampai di rumah kades, telah banyak warga yang berkerumun menanti kehadiran Sami serta anaknya.

Setelah itu, AY langsung bertanya kepada korban maksud dari pesan suara via WhatsApp dari korban yang dikirimkan kepada anaknya.

Tanpa berlama-lama, oknum kades itu langsung melancarkan pukulan sebanyak lima kali berturut-turut ke arah muka korban hingga menyebabkan luka-luka.

Meski sementara di pukul oleh AY, RV saat itu menjawab bahwa, anak kades tersebutlah dengan inisial SL, yang duluan memulai melontarkan bahasa kasar kepada orang korban.

“Luka di bibir, hidungnya mengeluarkan darah, serta rasa sakit di bagian kepala,” kata Sami saat dikonfirmasi wartawan objektif.id Selasa, (26/12/2023)

Disisi lain, oknum kades AY, mengakui bahwa dirinya telah melakukan penganiayaan terhadap salah satu warganya, yaitu inisial RV.

“Iya betul, tapi harus ada dasarnya. Tidak ada asap tidak ada api, tiba-tiba dia (RV) dia kata-katai saya,” ucapnya saat dikonfirmasi melalui via telepon.

Sementara itu, Kepala Seksi Umum (Kasium) Polsek Mowila, Bripka Ketut Suadi, akan mengusut peristiwa penganiayaan tersebut.

“Hari ini korban sudah melapor, besok korban akan dimintai keterangan oleh Kanit Reskrim,” ucapnya.

Penulis: Rizal Saputra 

Editor: Muh. Akmal Firdaus Ridwan

Jelang Pemilu 2024, Oasis Sultra Bekali Siswa SMA Negeri 1 Unaaha Tangkal Peredaran Hoax

Kendari, Objektif.id – Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 hampir di depan mata. Ujaran kebencian berbau suku, ras, agama, serta penyebaran hoax atau berita bohong dan propaganda di media sosial selama berlansungnya tahapan pemilu jadi ancaman di tanah air ini, salah satunya di Bumi Anoa Sulawesi Tenggra (Sultra).

Berita hoax sangat berbahaya karena bisa menyesatkan pikiran masyarakat, mahasiswa maupun para peserta didik dan hal tersebut akan memicu kerusuhan, sehingga hal itu mendapat perhatian dari berbagai pihak, salah satunya Organisasi Akademisi Mahasiswa Islam Sulawesi Tenggara (OASIS SULTRA).

Pada Kamis (7/12/2023) OASIS SULTRA menyelenggarakan kegiatan pelatihan sekolah kebangsaan Tular Nalar  di SMA Negeri 1 Unaaha. Kegiatan ini diprakarsai oleh Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) dan di dukung oleh Google.org yang bertujuan untuk memberikan edukasi kepada para pemilih pemula terkait tahapan Pemilihan Umum, demokrasi penginderaan hoax dan sanksi dalam Pemilihan Umum.

Penanggung jawab kegiatan, Tasnur Tehangga, mengatakan bahwa pelatihan Sekolah Kebangsaan ditargetkan untuk pemilih pemula dengan tujuan mampu merubah paradigma para generasi Z agar mereka cenderung aktif dalam hal isu-isu nasional seperti perihal demokrasi dan tentang pemilihan umum.

“harapannya mereka dapat menjadi bagian pioner dan mengambil posisi yang sepatutnya, dalam hal pengembangan negara dan bangsa,” harapnya.

Kegiatan ini ditanggapi baik oleh Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) kesiswaan SMA Negeri 1 Unaaha, Waode Sinta Sardi menyampaikan, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi seluruh siswa-siswi agar dapat membedakan yang baik dan buruk.

“Untuk kegiatan ini dari pihak sekolah pertama kali dilaksanakan sebagai wujud sosialisasi masalah tular nalar, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi seluruh siswa karena dengan adanya kegiatan ini para siswa dapat membedakan berita yang baik dan berita yang tidak baik apalagi berita hoax,” tutur Sinta.

Sementara itu, salah satu peserta Sekolah Kebangsaan Tular Nalar, Edwin Kristianus mengungkapkan bahwa kegiatan ini patut diapresiasi, karena melalui kegiatan tersebut pemilih pemula dapat mengetahui tentang proses pemilihan umum, demokrasi, penanganan hoax, dan sanksi.

“Sebagai pemilih pemula Saya sendiri, mewakili teman-teman saya sangat senang dengan adanya kegiatan ini. Saya juga sangat mengapresiasi dari pelatihan yang diberikan oleh kakak-kakak, sehingga kami dapat mengetahui apa yang tidak kami ketahui,” tutup Edwin.

Penulis: Rahma, kusmawati
Editor: Melvi Widya

 

Mafia Penimbunan BBM Bersubsidi Merajalela di Wawonii, BEM Hukum IAIN Kendari Akan Lapor ke Polda Sultra

Kendari, Objektif.id – Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum IAIN Kendari Erlan, akan melaporkan para mafia penimbun bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis pertalite di SPBU Desa Teporoko, Kecamatan Wawonii Tenggara, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) ke Polda Sultra.

Kata Erlan, persoalan penimbunan BBM bersubsidi jenis Pertalite ini sudah lama terjadi dan sudah sering kali diperingatan untuk tidak melakukan penimbunan dengan menjual enceran jergen apalagi dengan jumlah yang sangat berlebihan. Sehingga hal tersebut menjadi polemik yang belum usai sampai pada saat ini.

Lebih jauh, mahasiswa Hukum Tata Negara itu membeberkan bahwa subsidi merupakan salah satu kebijakan pemerintah dalam menyediakan barang dan jasa publik yang tujuannya untuk memenuhi kesejahteraan masyarakatnya secara luas termasuk, salah satu sektor yang sampai saat ini mendapatkan subsidi dari pemerintah adalah BBM jenis Pertalite.

Terlepas dari segala dilema pemberlakuannya karena kadang dianggap tidak tepat sasaran. Namun kebijakan tersebut disambut baik oleh masyarakat di Indonesia khusus masyarakat Roko-Roko Raya, Kecamatan Wawonii Tenggara, Kabupaten Konawe Kepulauan (WAWONII) karena dengan adanya subsidi maka menjadikannya “lebih murah”.

“Akan tetapi, realita yang ada tidak sesuai dengan yang seharusnya. Dimana setiap kali saya dan masyarakat ingin mengisi BBM di Pertamina tersebut, yakni di Desa Teporoko selalunya habis padahal diketahui stok minyak selalu masuk. Kemudian lagi ada stok BBM yang di khususkan untuk para nelayan, malah diperjualbelikan juga ke masyarakat umum lainnya.” jelas ERLAN, Kamis (16/11/2023).

Tidak hanya itu, lanjut Erlan ada beberapa masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan yang memiliki kartu BBM juga mengeluhkan hal tersebut. Bagaimana tidak para nelayan tersebut ketika mengantri BBM terkadang tidak kebagian, bahkan ketika pergi mengisi sesekali langsung di suruh pulang oleh petugas SPBU dengan alasan BBM bersubsidi tersebut sudah habis.

“Bahkan ada beberapa masyarakat mengeluh, sudah punya Kartu Nelayan tetapi tidak dapat bagian, bahkan ketika pergi mengisi sesekali langsung di suruh pulang dengan alasan sudah habis,” bebernya.

Dari imformasi yang dihimpun dari salah satu warga setempat inisial FI mengungkapkan para oknum mafia bbm bersubsidi itu, bukanlah warga setempat melainkan warga yang diduga berasal dari daerah lain.

Tetapi ada oknum yang didugaan mafia bbm subsidi tersebut adalah masyarakat diluar daripada Roko-Roko raya yang dapat di kategorikan sebagai penimbun bbm yang tadinya digunakan untuk kesehariannya malah ditimbun dan memperjualbelikannya dalam bentuk eceran maupun dalam bentuk jerigen yang telah mendapat jaringan tertentu dengan harga yang jauh berbeda.

“Pun di ketahui juga SPBU Roko-Roko raya ini, kebanyakan tutup daripada bukanya. Adapun membuka penjualan jam 8 pagi-Jam 5 Sore, yang tadinya habis dalam 1 bulan atau 3 minggu sja. Tetapi, Terkadang hanya 2-3 hari saja sdh habis. Bahkan terkadang pula di buka jam 8 pagi satu jam kedepan tepatnya jam 9 sudah habis. Pertanyaan kok dengan waktu sejam BBM jenis pertalite dengan kapasitas sekian Ton bisa cepat habis. Kan janggal,” urainya.

Imbasnya, masyarakat yang ingin menggunakan sehari-hari baik yang nelayan atau yang petani tidak mendapatkan lagi. Artinya, penyalurannya tidak lagi tepat sasaran dan merugikan masyarakat serta Ada Dugaan Perbuatan pelanggaran Hukum sebagaimana di atur dalam peraturan BPH MIGAS, No. 6 Tahun 2015.

Dan memang jika masyarakat ingin menjadi sub penyalur dari BBM subsidi tersebut, tentu ada syarat yakni tertuang dalam Peraturan BPH Migas, disitu secara jelas dan rinci disebutkan syarat-syaratnya.

Namun berdasarkan survei, masyarakat tersebut belum ada yang punya izin resmi sehingga bisa dikatakan bahwa yang mereka lakukan adalah ilegal. Tentu hal tersebut sebenarnya tidak akan terjadi jika pihak SPBU Pertamina tidak membiarkan hal tersebut. Bisa di ambil kesimpulan dugaannya adalah adanya kerja sama antara para oknum dan penanggung jawab SPBU Pertamina yang di maksud.

“Saya sudah komunikasi dengan salah satu pegawai SPBU tersebut, mempertanyakan adanya kejanggalan dalam penyaluran BBM subsidi jenis pertalite ini. Setelah saya analis hal ini diduga keras ada permainan antara penimbun atau mafia dengan pihak penanggung jawab SPBU yaitu sangat di duga keras di lakukan oleh oknum pengawas lapangan SPBU.

Lanjut Erlan, para penimbun jelas cara menaikan harga BMM agar mendapatkan untung dan Stok BBM cepat habis tampa memikirkan masyarakat setempat yang tentu sangat membutuhkan BMM subsidi jenis pertalite tersebut dengan harga normal atau murah bukan dengan harga Enceran.

Tentu, di satu sisi ada masyarakat yang menghasilkan keuntungan ekonomi, dan di sisi lain ada masyarakat yang dirugikan karena hanya bisa mendapatkan BBM jenis pertalite di eceran saja, disebabkan stok di SPBU resmi sudah di eksekusi oleh oknum-oknum mafia BMM subsidi jenis pertalite itu. Maka Atas Dasar Laporan dari masyarakat dan hasil advokasi di lapangan maka saya akan segera melaporkan ke POLDA-SULTRA Atas dugaan penimbunan BBM subsidi jenis pertalite oleh para Mafia dan di duga juga ada keterlibatan salah satu Oknum pengawas Lapangan SPBU ROKO-ROKO RAYA (Wawonii) ” tutupnya.

Laporan : Rizal

Editor : Redaksi

Lahirkan Satpam Berkualitas, PT Satya Perkasa Mandiri Gelar Pelatihan Satuan Pengamanan Gada Pratama 

Kendari, Objektif.id – PT Satya Perkasa Mandiri bekerjasama dengan Binmas Polda Sultra menggelar pelatihan Satuan Pengamanan (Satpam) gada pratama di Balai Penjamin Mutu Pendidikan Provinsi Sulawesi Tenggara, Kamis (16/11/23), Sekira pukul 09.00 Wita.

Pada pembukaan kegiatan ini juga dihadiri oleh beberapa instansi swasta seperti Swissbell hotel, The Park Kendari, PT Telkom Properti, PT Shes, PT BMR, PT Pelindo, PT Prima Utama Sultra, Ketua Abujapi Sultra, Para Bujp Sultra, Ketua Apsi Sultra, dan para pengurus Apsi Kota Kendari.

Pelatihan ini, diikuti oleh 61 peserta yang sebagian diantaranya merupakan masyarakat umum Provinsi Sulawesi Tenggara dan sebagian lainnya merupakan kiriman dari beberapa instansi, yakni Swissbell Hotel, The Park Kendari, PT SHES, PT BKM,  PT Telkom Properti.

Direktur Utama PT Satya Perkasa Mandiri, Susi Rosanti menuturkan, bahwa para peserta yang telah menjalankan pelatihan akan dikirim untuk kerja ke perusahan yang mereka tuju nantinya.

“Untuk rekan-rekan yang sudah bekerja mereka akan dikembalikan ke instansinya masing-masing. sementara untuk rekan yang belum memiliki pekerjaan akan melamar kerja ke instansi yang membutuhkan satuan pengamanan,” Kata Susi saat ditemui langsung oleh wartawan Objektif.id.

Sementara itu, di perwakilan Satuan Satpam SubBid Binmas Polda Sultra Ipda Nursuhada, mengungkapkan bahwa para peserta akan diberikan pelatihan sesuai dengan kualifikasi dasar yang dibutuhkan satuan pengamanan.

“Peserta Diklat satpam akan diberikan 2 jenis pelatihan yang pertama pelatihan lapangan yakni ada pelatihan kedisiplinan, penghormatan, dan latihan fisik kemudian yang kedua ada materi kelas berupa ilmu dasar kepolisian dalam hal ini tentang pengaturan, penjagaan, dan pengawalan-pengamanan TKP,” pungkasnya.

Diketahui, biaya pendaftaran untuk dapat mengikuti pelatihan ini sebesar Rp 4,6 juta – Rp 5 juta dengan masa pelatihan selama 8 hari.

Penulis: Tesa Ayu Sri Natari

Editor: Melvi Widya